Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Penumpang Kereta Tiket Rp 700.000 Dapat Kursi Kotor, KAI Jelaskan Ketentuan Kompensasi

Baca di App
Lihat Foto
X
Tangkapan layar kursi kereta 700 ribu kotor
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan foto yang menampilkan penumpang mendapatkan fasilitas kereta yang kurang memadai, viral di media sosial.

Foto tersebut diunggah oleh akun X @Naufal_Eln*** pada Minggu (18/2/2024) pukul 17.49 WIB.

Dalam foto tersebut, tampak kaca yang berada di sebelah penumpang ditumbuhi jamur, dan permukaan kursi serta bagian bawah kursi juga kotor.

Pengunggah juga menjelaskan bahwa pintu dari kereta tersebut dalam keadaan oglek atau tidak terpasang semestinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Rabu (21/2/2024) pagi, unggahan viral tersebut sudah dilihat lebih dari 248.900 kali dan disukai oleh lebih dari 1.400 akun.

“Naik Kereta harga 700.000 rupiah dapet fasilitas begini? Kaca berjamur, orname kursi kotor, pintu oglek, list bagian bawah kursi kotor. Well ini parah banget wooyy @KAI121 malu sama harga kalo fasilitas begini,” tulis keterangan dalam unggahan.

Masih dalam unggahan yang sama, pengunggah menyebut bahwa ia berada dalam gerbong Kereta Api (KA) Brawijaya relasi Jakarta Gambir-Madiun.

Selain itu, pengunggah juga mengatakan bahwa kereta yang ia tumpangi merupakan kereta tua dari tahun 1986.

Kompas.com sudah berusaha untuk menghubungi pengunggah, namun penunggah tidak merespons hingga Rabu pagi.

Baca juga: 14 Kampus Ini Bisa Dapatkan Diskon Tiket Kereta dari KAI pada 2024, Berikut Caranya


Baca juga: Kedatangan Prabowo ke Pacitan dan Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi-Megawati...

Penjelasan KAI

Vice President Public Relation PT KAI Joni Martinus menyampaikan permohonan maafnya atas keluhan yang disampaikan penumpang.

Joni mengatakan, kendala pintu kabin sudah ditindaklanjuti oleh Teknisi Kereta Api (TKA) dan sudah berfungsi normal.

Lalu untuk sarana yang kotor seperti bagian bawah kursi juga sudah dibersihkan oleh petugas On Train Cleaning (OTC).

“Ketidaknyamanan yang disampaikan pelanggan tersebut menjadi bahan evaluasi kami. KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan pelanggan dengan memastikan sarana keretanya senantiasa dalam kondisi prima,” ucap Joni saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Dengan adanya perbaikan, harapannya masyarakat tetap merasa aman, nyaman, selamat, dan minatnya tetap tinggi.

Baca juga: Jadwal Lengkap Pembelian Tiket Kereta Api Lebaran 2024, Mulai 15 Februari-7 Maret 2024

Ketentuan kompensasi

Ia menambahkan, apabila penumpang mengalami kendala saat dalam perjalanan, seperti fungsi kursi yang kurang optimal, penumpang dapat menghubungi petugas kondektur yang berdinas agar segera ditindaklanjuti.

Adapun nomor handphone petugas kondektur tertera di dinding kereta pada tiap gerbongnya.

Selain itu, apabila penumpang mendapatkan pelayanan yang tidak sesuai dengan kelasnya, maka penumpang tersebut dapat dialihkan ke tempat duduk lain dengan kelas pelayanan yang sama.

Jika penumpang dialihkan pada tempat duduk dengan kelas pelayanan sama atau lebih tinggi, tidak ada penambahan biaya.

Namun, apabila penumpang dialihkan pada tempat duduk dengan kelas pelayanan lebih rendah, maka penumpang akan diberi pengembalian uang.

“Tidak hanya pindah tempat duduk, kalau penumpang bermaksud membatalkan perjalanannya di stasiun keberangkatan penumpang atau pun di tengah perjalanan karena fasilitas tidak sesuai, KAI akan mengembalikan tiket sebesar 100 persen di luar biaya pemesanan,” ungkap Joni saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Lebih lanjut, Joni mengatakan bahwa apabila tempat duduk pengganti tidak tersedia dan penumpang tetap menggunakan sarana yang tidak berjalan normal, biaya angkutan akan dikembalikan di stasiun kedatangan penumpang sebesar 50 persen dari biaya tiket di luar pemesanan.

Baca juga: Tiket Kereta Api Lebaran 2024 Sudah Bisa Dibeli, KAI Terapkan Sistem Antrean

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi