Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Februari Akan Berakhir, Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau?

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Nguy?n H?u Nhã
Wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada 16-17 Februari 2024.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Musim hujan yang berlangsung di Indonesia sejak Desember 2023 akan mencapai puncaknya pada Februari 2024.

Deputi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, salah satu tanda musim hujan akan berakhir adalah hujan sering turun pada malam lalu dini hari.

Hal tersebut berbeda dengan awal musim hujan, ketika hujan lebih sering terjadi pada siang atau sore hari.

Lantas, kapan Indonesia mulai memasuki musim kemarau?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Warganet Mengeluh Cuaca Terasa Gerah Walau Turun Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Penjelasan BMKG

Guswanto mengatakan, BMKG memprediksi wilayah Indonesia memasuki musim kemarau secara bertahap mulai Maret 2024.

Musim kemarau Indonesia dimulai pada Maret (1,4 persen), April (12,9 persen), Mei (19,0 persen), Juni (24,2 persen), Juli (7 persen), Agustus 2024 (13,4 persen), dan seterusnya.

Sementara itu, Guswanto menjelaskan bahwa puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Juli hingga Agustus 2024.

"Pada bulan Maret 2024 merupakan masa pancaroba (peralihan) dari musim hujan ke musim kemarau," ujar Guswanto.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Benarkah Indonesia Akan Alami Suhu Panas pada 27 Februari-4 Maret?

Akankah musim kemarau 2024 lebih panas?

Perlu diketahui, musim kemarau yang melanda Indonesia pada 2023 diwarnai dengan cuaca terik dan panas yang terjadi di berbagai wilayah.

Suhu sepanjang September 2023 dapat mencapai 35-38 derajat Celcius pada siang hari.

Tak hanya itu, terjadinya El Nino juga menyebabkan awal musim hujan 2023 menjadi mundur, sehingga musim kemarau berlangsung lebih lama dan berdampak pada kekeringan di berbagai wilayah.

Terkait kondisi tersebut, Guswanto menyampaikan, musim kemarau 2024 diprediksi mendekati normal.

Artinya, musim kemarau pada tahun ini diperkirakan tidak lebih panas dan tidak lebih panjang.

"Dari sisi suhu akan mendekati normal dan tidak lebih panas," terang Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: BMKG Sebut El Nino Berlanjut hingga 2024, Akankah Suhu Indonesia Lebih Panas?

Imbauan BMKG

Terkait musim kemarau yang akan terjadi beberapa bulan ke depan, Guswanto mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.

Ia mengatakan, ada potensi cuaca ekstrem saat masa pancaroba berupa angin kencang, puting beliung, petir, dan hujan es.

"Di samping itu pada bulan Maret 2024, Indonesia memasuki bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri di bulan April 2024," imbuh Guswanto.

Masyarakat juga diminta untuk mengikuti update Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca secara real-time hingga level kecamatan melalui apps @InfoBMKG dan website https://bmkg.go.id.

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Dilanda El Nino dan Monsun Asia Saat Musim Hujan 2024, Apa Dampaknya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi