Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kukuh Haryanto, Pengamen yang Raih Suara Tertinggi Demokrat di Dapil I Wonogiri

Baca di App
Lihat Foto
TikTok/@kukuhporso
Kukuh Haryanto
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pengamen asal Wonogiri, Kukuh Haryanto, menjadi calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrat dengan perolehan suara tertinggi sementara untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Wonogiri 1.

Dari pantauan Kompas.com di situs real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kukuh berhasil meraih 984 suara dari 69,40 persen data yang masuk.

Selama masa kampanye, ia sering membuat konten menyanyi di TikTok dan menghibur warganet.

Tak hanya itu, Kukuh juga membuat beberapa lagu selama kampanye, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk Partai Demokrat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam video di akun TikTok miliknya, @kukuhporso, ia menunjukkan pernah bertemu secara langsung dan melakukan video call dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca juga: Usai Keluar dari Koalisi Perubahan, ke Mana Dukungan Demokrat Akan Berlabuh?


Baca juga: Dulu Tak Mau, Kini PDI-P Buka Hati untuk Demokrat, Ada Apa?

Jadi pengamen sejak SMP

Kukuh berprofesi sebagai pengamen sejak 2012. Setiap Senin-Jumat, ia mengamen di berbagai tempat, seperti di kampung dan pasar sekitar kota Wonogiri.

Namun, ketika weekend atau hari Sabtu-Minggu tiba, ia lebih sering mengamen di sekitar kawasan Waduk Gajah Mungkur.

Ia mengaku sudah mengamen sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), meskipun tidak dilakukannya rutin.

Terkait keinginannya menjadi caleg, Kukuh memang tertarik dengan dunia politik dan ingin berpartisipasi untuk menyejahterakan masyarakat.

“Saya selain menjadi pengamen juga menjadi aktivis. Semua kebijakan dari pemerintah pusat sampai RT memang banyak yang saya kritisi juga,” ungkap Kukuh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Pada saat Pemilu 2019, ia sudah sempat punya keinginan untuk menjadi caleg. Namun, karena istrinya melahirkan, Kukuh mengurungkan niatnya.

Ia kemudian memutuskan untuk mulai masuk ke dunia politik dengan menjadi caleg pada Pemilu 2024 untuk DPRD Wonogiri.

Baca juga: Tarik Ulur Cawapres Anies dan Demokrat yang Mulai Main Mata dengan PDI-P

Hanya bermodal Rp 100.000

Terkait dengan modal, Kukuh mengaku hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 100.000 untuk memasang WiFi paralel.

WiFi yang dibeli tersebut merupakan salah satu sarana untuk bersosialisasi agar masyarakat mengenal dirinya.

“Itu strategi saya untuk mengakali biaya yang kecil. Jadi saya bermain di media sosial agar orang kenal dengan saya,” tuturnya.

Kukuh menuturkan bahwa ia sering mengadakan live di TikTok dengan menyanyi sambil mendengarkan masukan dari warganet.

Sekali live di TikTok, penonton yang menyaksikan siaran langsungnya mencapai ribuan orang, dan kemungkinan, sebagian besar adalah dari Dapil Wonogiri 1.

Ia mengatakan bahwa sejak awal memang menargetkan pemilih pemula dan anak muda yang easy listening dan tidak ingin caleg yang bertele-tele.

“Kalau setiap hari saya post, dan sampai ke beranda mereka, akhirnya secara tidak sadar kan mereka jadi mengingat saya,” ucapnya.

Baca juga: Sama-sama Usung Anies, Kenapa Naiknya Elektabilitas Nasdem Tak Diikuti Demokrat dan PKS?

Punya kedekatan dengan Demokrat dan SBY

Lebih lanjut, Kukuh menjelaskan bahwa ibu kandungnya berasal dari Pacitan, hal itulah yang membuatnya merasa dekat dengan Partai Demokrat.

Selain itu, ia mengutarakan bahwa banyak saudaranya yang bergabung dengan Partai Demokrat di Pacitan dan merasa cocok dengan visi misi partai bernuansa biru tua tersebut.

“Meskipun di Wonogiri minoritas, saya merasa Partai Demokrat cocok dan klik dengan saya,” kata Kukuh.

Kukuh sendiri tidak mengira bisa bertemu dan berbincang langsung dengan SBY.

Ia awalnya membuat enam buah lagu untuk kampanye dan kebetulan semuanya ditonton puluhan juta kali di media sosial.

Kukuh menyatakan, apabila ditotal, keenam lagunya yang ada di media sosial sudah mencapai 300 juta kali penayangan.

Karena banyak yang menonton, berbagai lagu dan jingle yang dibuat Kukuh akhirnya sampai ke telinga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan juga SBY.

“Awalnya Pak SBY tahu dan dikirim pesan Whatsapp dari stafnya. Pak SBY saat itu mengapresiasi karena mengangkat branding Demokrat,” ujarnya.

Setelah itu, Kukuh mengatakan bahwa saat masa tenang, SBY pulang ke Pacitan dan ingin menemui dirinya.

Akhirnya, Kukuh dapat bertemu dengan SBY pada Senin (12/2/2024) yang kemudian diunggah di media sosial miliknya.

Baca juga: Bukan ke Demokrat dan PKS, Ini Alasan Surya Paloh Lebih Memilih Temui Golkar

Ingin perjuangkan aspirasi masyarakat

Saat ditanya mengenai apa misinya, Kukuh berkata bahwa dirinya ingin memperjuangkan aspirasi rakyat.

Selama satu tahun turun ke masyarakat, ia mengatakan bahwa sejauh ini banyak keluhan dari masyarakat terkait dengan infrastruktur di Wonogiri.

“Sebetulnya keluhannya banyak, yaitu seputaran infrastruktur, pertanian, dan UMKM. Tetapi banyak warga yang memang mengeluh soal infrastruktur,” imbuh.

Menurutnya, menjadi anggota dewan justru “turun kelas” karena menjadi wakil dari rakyat, bukan menjadi rakyat biasa lagi.

Selain itu, Kukuh tetap ingin berkarya sebagai musisi dan memperjuangkan soal kesenian.

“Justru ketika saya menjadi dewan, aspirasinya akan semakin terdengar. Di Dapil Wonogiri 1, ada sekitar 14.000 musisi jalanan dan suaranya akan saya perjuangkan,” terangnya.

Baca juga: Mengapa PDI-P dan Partai Demokrat Tak Pernah Akur? Ini Kata Pengamat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi