Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Ciri-ciri Ikan yang Tidak Segar, Tampak dari Fisik dan Baunya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/NADIANB
Ilustrasi ikan segar. Ciri-ciri ikan segar dan ikan tidak segar.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ikan, baik dari lautan maupun air tawar, adalah sumber protein rendah lemak yang berkualitas tinggi.

Meski rendah lemak, bahan pangan ini kaya akan asam lemak omega 3 dan vitamin seperti vitamin D dan riboflavin.

Ikan juga mengandung kalsium dan fosfor, serta sumber mineral lain, seperti zat besi, seng, yodium, magnesium, dan kalium.

Namun, masyarakat perlu memperhatikan ciri-ciri ikan segar dan tidak segar agar nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat diterima tubuh secara optimal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih ikan yang benar juga salah satu bentuk menjaga kesehatan tubuh lantaran ikan tidak segar telah dihinggapi bakteri pembusukan yang berpotensi membahayakan.

Lantas, apa saja ciri ikan segar dan tidak segar?

Baca juga: Ciri Ikan Mengandung Merkuri, Cek untuk Hindari Masalah Kesehatan

Ciri-ciri ikan segar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendefinisikan ikan segar sebagai ikan yang baru saja diperoleh dari hasil penangkapan maupun budidaya dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut.

Artinya, ikan segar adalah ikan yang belum mengalami perubahan fisik atau kimia, dan kondisinya masih seperti saat ditangkap.

Ciri ikan yang segar akan tampak dari fisiknya, mulai dari kulit, mata, insang, daging, hingga kondisi saat dimasukkan ke dalam air.

Dilansir dari laman Kemenkes dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berikut ciri ikan segar yang dapat dipilih dan dikonsumsi oleh masyarakat:

1. Kulit 2. Mata 3. Insang 4. Daging 5. Bau 6. Kondisi di air

American Heart Association merekomendasikan makan ikan, terutama ikan segar, setidaknya dua kali seminggu sebagai bagian dari pola makan sehat.

Nutrisinya yang melimpah pun berpotensi menurunkan tekanan darah dan membantu mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Baca juga: 7 Jenis Ikan Berlemak, Bantu Cegah Penyakit Jantung dan Stroke

Ciri-ciri ikan tidak segar

Berbanding terbalik dengan ikan segar, ikan tidak segar atau busuk telah mengalami perubahan fisik akibat enzim dan bakteri pembusuk.

Jenis bakteri yang dapat menyebabkan pembusukan pada ikan, antara lain bakteri pseudomonas dan achromobacter.

Bukan menambah asupan gizi, bahan pangan yang telah mengalami pembusukan justru tidak baik dikonsumsi karena dapat memicu masalah kesehatan.

Berikut ciri ikan tidak segar yang perlu dihindari:

1. Kulit
  • Warna suram, pucat, dan banyak mengandung lendir
  • Terlihat mengendur di beberapa tempat dan mudah robek
  • Warna khusus pada ikan sudah mulai hilang
  • Sisik mudah terlepas dari tubuh, bahkan beberapa sudah terlepas.
2. Mata
  • Terlihat suram, tenggelam, dan berkerut.
3. Insang
  • Berwarna coklat suram atau abu-abu
  • Lamela insang berdem­petan
  • Lendir insang keruh dan berbau asam menusuk hidung.
4. Daging
  • Tekstur lunak, menan­dakan rigor mortis sudah selesai
  • Daging dan bagian tu­buh lainnya sudah mulai berbau busuk
  • Jika ditekan dengan jari, tampak bekas lekukan
  • Daging mudah terlepas dari tulang atau duri
  • Daging perut khususnya, lembek dan isi perut mudah atau sering keluar
  • Warna daging pada ikan putih menguning dan kemerahan terutama di sekitar tulang, atau sudah tidak sesuai warna khas pada jenis-jenis ikan tertentu.
5. Bau
  • Asam atau bau busuk.
6. Kondisi di air
  • Mengapung atau melayang dalam air.

KKP bersama Kemenkes sendiri telah menggencarkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan atau Gemarikan.

Gerakan ini bertujuan membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat agar senang mengonsumsi ikan.

Kendati demikian, masyarakat harus pintar memilih serta membedakan ciri ikan segar dan tidak segar agar tubuh dapat merasakan manfaatnya secara optimal.

Baca juga: 4 Ikan Tidak Banyak Duri, Punya Gizi Tinggi dan Mudah Dikonsumsi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi