Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dibatasi Hanya 2 Juta Jiwa, Ini Proyeksi Pertumbuhan Penduduk IKN hingga 2045

Baca di App
Lihat Foto
Kementerian PUPR
Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menegaskan bahwa jumlah penduduk IKN tidak dibatasi hanya 2 juta jiwa.

Chief Economist OIKN Fauziah Zen mengatakan bahwa jumlah penduduk IKN yang ada di Kalimantan Timur sebanyak 2 juta jiwa tersebut merupakan proyeksi pertumbuhan penduduk IKN hingga tahun 2045.

“2 juta itu proyeksi kita memang sampai tahun 2045,” ujarnya pada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (19/2/2024).

Diketahui sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (OIKN) Bambang Susantono telah memberikan gambaran kondisi IKN pada 2045. Menurutnya, kota yang dibangun di Pulau Kalimantan ini akan menjadi tempat layak huni dan dicintai oleh semua kalangan.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (18/2/2024), jumlah penghuni tetap di IKN tidak akan lebih dari dua juta penduduk pada 2024 mendatang. Menurut Bambang, pembatasan penduduk diperlukan untuk menghindari kelebihan kapasitas seperti di kota-kota besar Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jalan Tol di IKN Bakal Bisa Ngecas Mobil Listrik, Bagaimana Caranya?

Proses pertumbuhan penduduk tidak instan

Fauziah mengungkapkan, proses pertumbuhan penduduk tidak instan, alias membutuhkan proses cukup panjang.

Namun, ia menilai bahwa kemungkinan pertumbuhan penduduk akan cukup cepat terjadi pada tahun tertentu.

Misalnya, pertumbuhan populasi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan seperti aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan swasta.

"Jadi, misalnya saja gini. Kan kita memproyeksikan berdasarkan juga jenis pekerjaan. Swasta dan publik, swasta juga macam-macam," ungkap dia.

"Publik itu kan kita dapat data given dari pemerintah. Dari ASN dipindahkan berapa-berapa itu kita masukkan. Nah, ASN itu kayaknya lengkap komplit dipindahkan tahun, kalau nggak salah sih 2030-an," imbuhnya.

Bahkan pada 2030, jumlah populasi pekerja konstruksi juga akan mencapai puncaknya, ketika kegiatan konstruksi sedang banyak berlangsung di IKN.

"Setelah itu kan akan berkurang dan digantikan dengan pekerja real estate yang memelihara gedung dan sebagainya. Jadi ada konstruksi tapi tidak banyak," lanjut dia.

Dengan begitu, sesuai proyeksi, diharapkan setidaknya terdapat 2 juta jiwa yang menjadi penduduk IKN.

Sementara untuk jumlah penduduk Kota Balikpapan dan Samarinda yang menjadi kota penyangga IKN, diperkirakan berada di bawah 2 juta jiwa pada 2045.

Ketiga kota, yaitu IKN, Balikpapan, dan Samarinda, akan menjadi super hub economy karena saling terhubung dan menyangga.

"Nah ketika sama-sama tumbuh. Terutama three city yang utama ini Nusantara, Balikpapan, dan Samarinda, mereka juga akan tumbuh," tuturnya.

"Jadi dugaan kita sih, estimasi kita Balikpapan dan Samarinda itu masing-masing akan ada di bawah 2 juta mungkin pada tahun 2045 tapi di atas satu juta setengah mungkin, sedangkan IKN mungkin dua jutaan atau mungkin bisa aja lebih sedikit," sambungnya.

Namun ia menekankan, proses pembangunan IKN hingga 2045 masih panjang untuk menjadi kota ideal untuk ditinggali.

Baca juga: Ramai soal Biaya Hidup di IKN Disebut Lebih Mahal dari Jakarta, Ini Kata OIKN

5 tahapan pembangunan IKN

Perlu diketahui, pembangunan IKN terbagi menjadi lima tahap, yang dimulai pada 2022 dan rencananya berakhir pada 2045.

Dilansir dari Antara, Senin (19/2/2024), tahapan pembangunan IKN diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022.

Lima tahapan tersebut yakni Tahap I (2022-2024), Tahap 2 (2025-2029), Tahap 3 (2030-2034), Tahap 4 (2035-2039), dan Tahap 5 (2040-2045).

Penahapan pembangunan IKN disusun untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai proses, seperti komunikasi, penataan lingkungan dan kelembagaan, regulasi, infrastruktur, transportasi, serta lain sebagainya.

Penahapan pembangunan juga bertujuan untuk pengembangan kapasitas pemerintah daerah setempat yang menjadi mitra IKN.

Selain itu, penahapan tersebut disusun agar persiapan dan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan serta terpadu.

Baca juga: Universitas Ternama AS Bakal Bangun Kampus Pascasarjana di IKN

Dibangun sebagai kota inklusif

Fauziah menerangkan, IKN dibangun sebagai kota inklusif, di mana semua masyarakat bisa datang berkunjung untuk berwisata, sekolah, mencari pekerjaan, hingga menetap.

“Jadi menurut saya ekosistem kependudukan di IKN akan beragam mulai dari beragam lapisan masyarakat, latar belakang, asal daerah termasuk penduduk lokal sehingga membentuk ekosistem sendiri," ucapnya.

Pihaknya memastikan, penduduk akan hidup dengan menjaga aspek sustainability atau keberlanjutan. Hal itu mengingat IKN memiliki tujuan untuk mencapai net zero carbon.

Dengan proyeksi pertumbuhan penduduk mencapai 2 juta jiwa pada 2045 mendatang, super hub IKN akan menyumbang 60 persen pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur.

Baca juga: Mengintip Konsep dan Desain Bandara VVIP IKN Nusantara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi