Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenakan Menlu Retno Marsudi Saat Dukung Palestina di ICJ, Apa Makna Keffiyeh?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kementerian Luar Negeri RI
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menghadiri sidang Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, Jumat (23/2/2024) waktu setempat. Makna keffiyeh yang dipakai Menlu Retno Marsudi.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi tampil dengan setelan hitam dan keffiyeh mengalungi leher saat menyampaikan argumen di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, Jumat (23/2/2024) waktu setempat.

Keffiyeh adalah penutup kepala dan syal bermotif kotak-kotak hitam putih yang menjadi simbol perlawanan masyarakat Palestina atas Israel.

Penggunaan syal keffiyeh ini dinilai senada dengan agenda Indonesia untuk berdiri di sisi Palestina.

Retno pun mendesak ICJ menyatakan pendudukan Israel di Palestina sebagai tindakan ilegal, serta meminta Isarel menghentikan sepenuhnya, tanpa syarat, dan segera atas tindakan dan kebijakan yang melanggar hukum di Palestina.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengingat sifat pendudukan yang ilegal, penarikan diri Israel tidak boleh dilakukan dengan prasyarat atau tunduk pada negosiasi apa pun. Mereka harus mundur sekarang! Saya ulangi, mereka harus mundur sekarang!" kata Retno, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/2/2024).

Lantas, bagaimana makna dan sejarah keffiyeh yang dikenakan Menlu Retno Marsudi di ICJ?

Baca juga: Daftar Negara yang Hentikan Donasi ke UNRWA untuk Bantu Palestina


Makna keffiyeh yang dikenakan Menlu RI

Dilansir dari laman NPR, keffiyeh atau dikenal juga sebagai hatta bagi banyak warga Palestina melambangkan kerinduan akan kebebasan, serta mencerminkan sejarah tanah mereka.

Sementara itu, bagi warga di luar Palestina, kain ini dianggap sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Keffiyeh atau kufiyeh diterjemahkan secara harfiah menjadi "berhubungan dengan Kufah", sebuah kota di Irak, tempat kain ini diperkirakan berasal.

Selama berabad-abad di Palestina, kain ini dipakai sebagai hiasan kepala praktis oleh petani laki-laki untuk membantu melindungi dari sengatan Matahari, dingin, debu, dan pasir.

Keffiyeh muncul dengan pola tenun yang khas dalam berbagai warna, meski selama satu abad terakhir warna hitam dan putih menjadi identik dengan orang Palestina.

Warga perkotaan Palestina lebih sering mengenakan tarboush atau fez, topi merah berkucir yang dahulu merupakan topi nasional Turkiye.

Baca juga: Kenapa Semangka Jadi Simbol Dukungan kepada Palestina?

Pakar pakaian Palestina dan peneliti senior di Metropolitan Museum of Art, Wafa Ghnaim menjelaskan, keffiyeh pertama digunakan sebagai simbol politik selama Revolusi Arab di Palestina pada 1936.

Revolusi Arab di Palestina merupakan sebuah pemberontakan melawan pemerintahan Inggris yang mencakup tuntutan kemerdekaan dan diakhirinya imigrasi Yahudi.

Pada saat itu, sebagian besar perlawanan bersenjata terjadi di desa-desa, dan para pejuang mengenakan keffiyeh untuk menyembunyikan ciri-ciri mereka.

Para pemimpin revolusi pun mengeluarkan perintah bagi laki-laki untuk mengenakan keffiyeh sebagai solidaritas terhadap kaum revolusioner.

Perintah yang sama juga bertujuan agar Inggris tidak dapat membedakan para pejuang dari kaum yang lain.

Baca juga: Sejarah dan Ucapan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina

Jadi simbol Palestina di dunia global

Kini, keffiyeh khas Palestina identik dengan pola jaring kotak-kotak yang melambangkan hubungan antara pelaut Palestina dan Laut Mediterania.

Negara tersebut membentang dari Sungai Yordan di sebelah timur Tepi Barat hingga Laut Mediterania di sebelah barat.

Di bawah motif jaring, terdapat garis tebal yang melambangkan rute perdagangan melalui Palestina.

Sementara di bagian paling bawah, terdapat pola daun zaitun, tanaman penting negara ini, sebagai lambang kekuatan, ketahanan, dan ketekunan warga Palestina.

Dikutip dari The Guardian, kain keffiyeh resmi menjadi simbol Palestina di dunia global pada 1960-an seiring digunakan oleh tokoh-tokoh revolusioner.

Baca juga: Kisah Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Jatuh Cinta pada Perempuan Yahudi

Salah satunya, Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat yang memakainya di semua acara publik.

Yasser Arafat memakai keffiyeh dengan cara membungkus kepalanya dengan kain tersebut dan membiarkan pinggirannya tersampir di bahu kanan.

Model ini menjadi simbol yang menunjukkan bentuk peta Palestina sebelum wilayahnya diambil oleh Israel.

Di kalangan perempuan, seorang pejuang kemerdekaan bernama Leila Khaled memakai keffiyeh sebagai jilbab.

Momen tersebut mendorong perempuan Palestina untuk melakukan hal serupa, sehingga menumbuhkan rasa solidaritas di antara mereka.

Tidak hanya dikenakan rakyat Palestina, masyarakat dari negara-negara lain juga kerap mengenakan keffiyeh sebagai bentuk dukungan termasuk Menlu RI Retno Marsudi.

Baca juga: Saat Filter Semangka TikTok Sukses Raup Ratusan Juta untuk Bantuan Warga Gaza...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi