Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tsutomu Yamaguchi, Diklaim Pria Paling Beruntung Usai Selamat dari Bom Hiroshima-Nagasaki

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/HIROSHIMA PEACE MEMORI
Foto handout ini diambil pada 6 Agustus 1945 oleh Angkatan Darat AS dan dirilis oleh Hiroshima Peace Memorial Museum, menunjukkan asap berbentuk jamur dari ledakan bom atom yang dijatuhkan dari B-29 Enola Gay di atas Kota Hiroshima. Pada 78 tahun lalu, Agustus 1945, AS menjatuhkan bom 'Little Boy' di Kota Hiroshima, Jepang, sebagai tahap akhir PD II yang menewaskan lebih dari 120.000 orang. Setelah Hiroshima, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Tsutomu Yamaguchi diklaim sebagai salah satu orang paling beruntung di dunia karena pernah selamat dari dua ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Selama beberapa dekade, ia tak pernah menceritakan kisahnya dan memilih untuk bungkam.

Namun, setelah kematian putranya (yang juga menjadi penyintas bom atom Nagasaki) karena kanker pada 2005, Yamaguchi memutuskan untuk menceritakan dua kejadian tersebut.

Pada 2009, ia menjadi satu-satunya orang yang diakui oleh Pemerintah Jepang sebagai double hibakusha atau orang yang selamat dari bom atom ganda, dikutip dari Tokyo Weekender.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti apa kisahnya?

Baca juga: Apa yang Terjadi Setelah Ledakan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki?


Baca juga: 78 Tahun Lalu, Bom Atom Fat Man Dijatuhkan di Nagasaki, 80.000 Orang Tewas

Selamat dari bom atom Nagasaki

Pada 6 Agustus 1945, Yamaguchi sedang menuju Hiroshima untuk melakukan perjalanan bisnis di tempatnya bekerja, Mitsubishi Heavy Industries, dikutip dari History.

Sekitar pukul 08.15 waktu setempat, ia sempat melihat pesawat B-29 milik Amerika Serikat yang membawa senjata mematikan tersebut.

Pesawat itu kemudian menjatuhkan benda kecil yang terhubung dengan parasut dan tiba-tiba meletus di langit, mirip seperti petir yang sangat besar.

Ia punya cukup waktu untuk menyelam ke dalam selokan sebelum ledakan yang memekakkan telinga terdengar.

Gelombang kejut yang merupakan efek bom atom, menyedot Yamaguchi dari tanah dan melemparnya hingga ke kebun yang berada di sekitarnya.

Saat itu, ia berada kurang dari dua mil atau sekitar 3,2 kilometer dari titik nol ledakan di Hiroshima, Jepang.

“Saya pikir saya pingsan beberapa saat dan ketika membuka mata, semuanya gelap, dan saya tidak dapat melihat banyak,”.

Baca juga: Kisah WNI yang Anaknya Dapat Makan Siang Gratis di Jepang: Dipantau Ahli Gizi dan Bisa Pilih Makanan Halal

Ia menyaksikan sendiri awan api berbentuk jamur menyelimuti langit Hiroshima dengan kondisi keadaan wajah dan lengannya mengalami luka bakar parah, serta kedua gendang telinganya pecah.

Yamaguchi beserta dua rekannya yang selamat, Akira Iwanaga dan Kuniyoshi Sato akhirnya mulai memberanikan diri meninggalkan Hiroshima pada 7 Agustus 1945.

Bersama rekannya, ia menyaksikan seisi kota Hiroshima dipenuhi api menyala, bangunan-bangunan yang hancur, serta mayat-mayat yang hangus dan meleleh berjejer di jalan.

Mereka berjalan menuju stasiun dan menaiki kereta untuk berjalan menuju kampung halamannya di Nagasaki.

Sesampainya di Nagasaki pada 8 Agustus 1945, ia berjalan sendiri menuju rumah sakit dengan luka bakar parah dan tak ada yang mengenalinya.

Yamaguchi akhirnya kembali ke rumah dalam keadaan demam dan dibalut perban, bahkan ibunya mengiranya sebagai hantu.

Baca juga: Produser Your Name, Koichiro Ito Ditangkap Polisi Jepang atas Dugaan Kasus Pornografi Anak

Selamat dari bom atom kedua

Pada 9 Agustus 1945, ia bertemu dengan direktur perusahaannya yang meminta laporan lengkap tentang Hiroshima sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Ia menceritakan semua hal terkait kejadian di Hiroshima, tetapi atasannya justru menuduhnya gila.

Sesaat setelah itu, kilatan cahaya tiba-tiba muncul dan membuatnya terjatuh ke tanah akibat gelombang kejut.

Gelombang ini menghancurkan jendela kantor yang menyebabkan pecahan kaca dan puing-puing melayang ke seluruh ruangan.

Setelah itu, ia melarikan diri dari gedung Mitsubishi dan bergegas menuju rumahnya untuk memeriksa istri dan putranya.

Beruntung, istri dan putranya hanya menderita luka ringan setelah serangan bom atom tersebut.

Istri dan bayinya bisa selamat setelah berlindung di dalam terowongan, sesaat setelah melihat kilatan.

Baca juga: 5 Fakta Oppenheimer, Bapak Bom Atom yang Disebut Bodoh oleh Albert Einstein

Mendapat diskriminasi

Para penyintas bom atom menghadapi diskriminasi ekstrem, terutama dalam hal pekerjaan dan perkawinan.

Masyarakat juga tidak diberikan penjelasan mengenai dampak dari radiasi nuklir itu.

Meski secara fisik tampak baik, Yamaguchi kehilangan pendengaran di telinga kiri dan kantung empedunya.

Setelah beberapa tahun, ia juga kerap ditolak bergabung dalam kegiatan sosial untuk kampanye anti-bom.

Setelah kematian putranya karena kanker pada 2005, ia memutuskan untuk berbicara secara terbuka tentang peristiwa dua bom tersebut.

Ia pun akhirnya mendapatkan paspor pertama pada usia 90 tahun dan terbang ke New York untuk berpidato di PBB.

Dia juga menulis surat dan mendapat tanggapan dari mantan Presiden Amerika Barack Obama tentang pelarangan senjata nuklir.

Setelah membagikan kisahnya, ia tampil di film dokumenter Twice Bombed: The Legacy of Tsutomu Yamaguchi pada 2011.

Baca juga: Menteri Pertahanan Jepang Kini Membolehkan Tentaranya Miliki Rambut Panjang, Apa Alasannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi