Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Faktor Risiko Pembengkakan Kelenjar Getah Bening yang Perlu Diwaspadai

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Tharakorn
Ilustrasi gejala pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kelenjar getah bening adalah kelenjar kecil yang menyaring getah bening, yakni cairan bening yang bersirkulasi melalui sistem limfatik.

Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau virus, dan dalam kasus yang jarang terjadi bisa disebabkan oleh kanker.

Kelenjar getah bening memiliki peran penting dalam membantu tubuh Anda untuk melawan infeksi.

Dilansir dari laman American Cancer Society, kelenjar getah bening adalah struktur kecil yang berfungsi sebagai penyaring zat asing, seperti sel kanker dan infeksi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Kanker Getah Bening dan Penyebabnya

Mereka mengandung sel kekebalan yang dapat membantu melawan infeksi dengan menyerang dan menghancurkan kuman yang dibawa melalui cairan getah bening.

Kelenjar getah bening terletak di banyak bagian tubuh, antara lain leher, ketiak, dada, perut (perut), dan selangkangan.

Ketika ada masalah, seperti infeksi, cedera, atau kanker, kelenjar getah bening di area tersebut mungkin membengkak atau membesar saat bekerja menyaring sel-sel “jahat”.

Umumnya, hanya satu area kelenjar getah bening yang membengkak pada satu waktu. Namun dalam beberapa kasus, bisa lebih dari satu area kelenjar getah bening membengkak

Baca juga: Waspada Tanda Pembengkakan Kelenjar Getah Bening di Leher


Faktor risiko pembengkakan kelenjar getah bening

Sebagaimana telah disebut sebelumnya, pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau virus.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut adalah beberap kondisi yang meningkatkan risiko pembengkakan kelenjar getah bening:

1. Usia

Faktor pertama yang meningkatkan seseorang berisiko mengalami kondisi pembengkakan kelenjar getah bening adalah usia yang lebih tua.

Penuaan akan lebih meningkatkan risiko terkena infeksi, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan kanker.

Baca juga: 5 Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening yang Jarang Disadari

2. Perilaku berisiko tinggi

Ada sejumlah kebiasaan yang juga berpotensi meningkatkan risiko pembengkakan kelenjar getah bening seseorang.

Misalnya berhubungan seks bebas tanpa pelindung dan penggunaan obat-obatan terlarang. Ini juga meningkatkan risiko infeksi seperti HIV dan infeksi menular seksual lainnya.

3. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Kondisi ini bisa disebabkan oleh suatu penyakit atau obat-obatan yang kemudian menekan sistem kekebalan tubuh Anda.

Memiliki sistem kekebalan yang lemah meningkatkan risiko infeksi, termasuk risiko pembengkakan kelenjar getah bening.

Baca juga: Waspada Tanda Pembengkakan Kelenjar Getah Bening di Leher

Gejala pembengkakan kelenjar getah bening

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa sekecil kacang polong atau sebesar buah ceri. Namun, akan sangat menyakitkan saat disentuh atau saat melakukan gerakan tertentu.

Dilansir dari laman Healthline, gejala yang mungkin muncul bersamaan dengan pembengkakan kelenjar getah bening adalah:

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Demam
  • Panas dingin
  • Pilek
  • Berkeringat.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dapat menyebabkan nyeri saat berjalan atau membungkuk.

Selain itu, seseorang yang mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di bawah rahang atau di kedua sisi leher, akan merasakan sakit ketika memutar kepala ke arah tertentu atau saat mengunyah makanan.

Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut di atas dan disertai pembengkakan kelenjar getah bening, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi