Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diderita Kartika Putri, Apa Itu Sindrom Stevens Johnson dan Autoimun?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/FIRDA JANATI
Artis Kartika Putri dan suaminya Usman bin Yahya saat ditemui dalam acara akikah anak kedua mereka Khadeejah Aaliyah Basira di Cinere, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Artis Kartika Putri dikabarkan menderita sindrom Stevens Johnson dan penyakit autoimun.

Kabar tersebut disampaikannya usai mengalami luka-luka melepuh di kulit wajah, sehingga harus menjalani perawaan di Singapura.

"Aku udah kurang lebih lima tahun didiagnosa autoimun," jelasnya melalui akun Instagram @kartikaputriworld, Minggu (25/2/2024).

Kartika Putri melanjutkan, dirinya juga mengidap Steven Johnson syndrome atau sindrom Steven Johnson.

Lantas, apa itu sindrom Steven Johnson dan penyakit autoimun yang diderita Kartika Putri?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin, Gejala dan Penyebabnya


Sindrom Stevens Johnson

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan serius pada kulit dan selaput lendir tubuh. Kondisi ini termasuk langka dan jarang terjadi.

Dikutip dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), sindrom Stevens Johnson atau SJS muncul akibat reaksi dari penggunaan obat tertentu.

Obat yang mungkin menimbulkan reaksi sindrom tersebut antara lain obat epilepsi, antibiotik, obat penghilang rasa sakit atau anti-inflamasi, obat asam urat, obat kejang dan penyakit kejiwaan, serta antibakteri.

Anak-anak dapat mengalami sindrom ini jika menderita pilek, flu, atau demam.

Pasien yang mengalami masalah kekebalan tubuh seperti autoimun, HIV atau AIDS, serta menjalani kemoterapi, berisiko tinggi terkena sindrom tersebut.

Baca juga: Kisah Seorang Perempuan Mempunyai Dua Vagina, Didiagnosis Sindrom Langka

Gejala sindrom Stevens Johnson

Dilansir dari Mayo Clinic, orang yang mengalami sindrom tersebut akan mengalami ruam dalam waktu satu hingga tiga hari. Berikut gejala sindrom Stevens Johnson.

Sindrom tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius berupa masalah kulit, paru-paru, hati, ginjal, mata, serta alat kelamin. Orang yang mengalami sindrom Stevens Johnson harus segera mendapatkan perawatan medis.

Pengobatan sindrom Stevens Johnson

Pasien yang mengalami sindrom Stevens Johnson dapat sembuh dalam waktu beberapa minggu atau bulan setelah menjalani perawatan. Berikut cara pengobatan sindrom tersebut.

Ruam melepuh pada kulit biasanya akan sembuh sekitar dua atau tiga minggu setelah pengobatan.

Baca juga: Ramai soal Sindrom Skibidi Toilet, Apa Bahayanya untuk Anak?

Penyakit autoimun

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja terlalu aktif. Kondisi ini membuatnya berbalik enyerang dan merusak jaringan tubuh sendiri.

Diberitakan WebMD, autoimun menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan sel sehat dengan sel berbahaya yang menyerang tubuh.

Penyebab autoimun belum diketahui hingga saat ini. Namun, kondisi tersebut dipicu konsumsi obat tertentu, genetika, infeksi, rokok, paparan polusi udara atau bahan kimia, kegemukan, dan cenderung lebih banyak dialami perempuan.

Gejala penyakit autoimun

Autoimun menunjukkan gejala berbeda tergantung bagian yang diserang sistem kekebalan tubuh. Namun, umumnya penderita akan mengalami kondisi berikut.

  • Kelelahan
  • Sering demam
  • Rasa sakit secara umum
  • Nyeri sendi dan bengkak
  • Masalah kulit, seperti kemerahan atau ruam
  • Sakit perut atau masalah pencernaan
  • Kelenjar bengkak

Untuk mendiagnosis penyakit ini, penderita akan menjalani tes darah serta pemindaian menggunakan USG, rontgen, atau MRI.

Baca juga: Ratu Malaysia Ingin Adopsi Bocah Sindrom Manusia Serigala, Apa Itu?

Pengobatan autoimun

Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang pasti mengatasi penyakit autoimun. Namun, beberapa pengobatan dilakukan untuk mengontrol respons sistem kekebalan tubuh dan mengatasi gejala yang ditimbulkan.

Penderita penyakit autoimun akan mendapatkan pengobatan sebagai berikut.

  • Obat steroid untuk mengurangi respons sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.
  • Obat anti-inflamasi
  • Obat penghilang rasa sakit
  • Obat untuk depresi dan kecemasan
  • Suntikan insulin
  • Obat tidur
  • Krim dan pil untuk ruam di kulit
  • Pertukaran plasma untuk menghilangkan antibodi yang mengganggu

Dokter juga akan menyarankan penderita autoimun untuk menjalani gaya hidup sehat dengan berolahraga dan berhenti merokok.

Baca juga: Peru Umumkan Status Darurat Kesehatan karena Sindrom Guillain-Barre, Apa Itu?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi