Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Mengeluh Gampang Sakit pada Februari, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK
Ilustrasi sakit flu
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sejumlah warganet di media sosial TikTok mengeluhkan sakit berkepanjangan selama Februari 2024.

Hal itu bermula dari unggahan akun @mellacarli pada Sabtu (24/2/2024) yang bercerita tentang dirinya mengalami sejumlah masalah kesehatan dalam waktu bersamaan.

Dia pun menyebut kondisinya dengan "collab sakit".

"Februari bulannya collab sakit," tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan itu mendapat banyak respons dari warganet lain. Beberapa di antara mereka juga mengeluhkan hal yang sama, yakni mengalami sejumlah keluhan dalam satu waktu bersamaan.

Lantas, benarkah Februari banyak orang sakit?

Baca juga: Kapan Musim Pancaroba Terjadi di Indonesia? Simak Tanda-tandanya

Memasuki musim pancaroba

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Februari ini memang banyak masyarakat yang mengeluhkan sakit, mulai dari batuk, pilek, dan demam.

Menurutnya, kondisi ini terjadi seiring wilayah Indonesia yang sudah memasuki musim pancaroba.

"Ini karena pancaroba," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Pada musim pancaroba, Nadia menyampaikan, banyak penyakit yang perlu diwaspadai, seperti demam berdarah, diare atau disentri, hepatitis, typoid, dan influenza.

"Kita tunggu bagaimana BMKG terkait perubahan musim, karena saat ini masih curah hujan belum merata," ucap Nadia.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia saat ini telah memasuki musim pancaroba.

Musim pancaroba di Indonesia akan berlangsung pada Maret-April 2024.

Baca juga: 6 Cara Tetap Sehat Selama Musim Pancaroba, Apa Saja?

Tips sehat selama musim pancaroba

Untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat selama musim pancaroba, Kemenkes telah membagikan beberapa cara berikut:

1. Konsumsi buah dan sayur

Buah-buahan dan sayur-sayuran mengandung antioksidan yang sangat penting bagi tubuh. Kandungan ini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah terpapar virus dan bakteri.

Konsumsi buah dan sayur membantu tubuh tetap terhidrasi sehingga mampu membantu menyeimbangkan suhu tubuh inti dan mencegah penyakit.

2. Makan makanan berprotein

Selain mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, para ahli juga merekomendasikan makanan kaya protein, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan untuk menjaga kesehatan tubuh selama musim pancaroba.

Mengonsumsi protein mampu memperbaiki dan memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda.

3. Berolahraga

Berolahraga secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.

Tak hanya itu, berolahraga juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh lebih kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Olahraga juga membantu melepaskan serotonin yang menciptakan rasa bahagia sekaligus memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi dan mikroba.

Baca juga: Cara agar Tak Mudah Sakit Saat Puncak Musim Hujan Menurut Kemenkes

4. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup juga dapat mengoptimalkan fungsi imun yang dapat mencegah dari berbagai penyakit.

Pastikan bahwa tidur Anda berkualitas dengan cara meminimalisir hal-hal yang mengganggu tidur.

5. Minum air putih

Minum air putih diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh selama musim pancaroba.

Mengonsumsi air putih akan membuat tubuh tetap terhidrasi dan mengatur produksi minyak pada kulit.

Cobalah untuk minum air putih minimal 8 gelas dalam sehari untuk menjaga keseimbangan tubuh, membantu mengeluarkan racun, dan meningkatkan energi pada tubuh.

6. Mengendalikan stres

Stres yang berkepanjangan dapat mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit. Oleh sebab itu, kendalikan stres dengan melakukan hal-hal yang produktif agar daya tahan tubuh tetap terjaga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi