Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Menemukan Lebih dari 100 Spesies Baru di Lepas Pantai Chile

Baca di App
Lihat Foto
Image credit: Schmidt Ocean Institute
Salah satu spesies baru yang ditemukan dalam ekspedisi laut dalam
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah ekspedisi laut yang dilakukan oleh sejumlah peneliti baru-baru ini menemukan lebih dari 100 spesies baru serta sejumlah gunung bawah laut yang berukuran sangat besar di Chile.

Dikutip dari LiveScience, Jumat (23/2/2024), ekspedisi laut dalam di lepas pantai Chile tersebut dilakukan pada 8 Januari hingga 11 Februari 2024.

Para peneliti yang tergabung dalam ekspedisi bernama Seamounts of the Southeast Pacific itu menggunakan kapal penelitian Schmidt Ocean Institute (SOI), Falkor.

Adapun ekspedisi tersebut berfokus pada pegunungan bawah laut di tiga wilayah utama, yakni punggungan bukit Nazca dan Salas y Gómez yang merupakan dua rangkaian terdiri atas lebih dari 200 gunung bawah laut dengan bentang sejauh 1.800 mil (2.900 kilometer) dari Chile ke Pulau Paskah (juga dikenal sebagai Rapa Nui), taman laut Juan Fernández, dan Nazca-Desventuradas.

Secara keseluruhan, para peneliti memetakan sekitar 20.400 mil persegi atau 52.800 kilometer persegi lautan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Peneliti BRIN Temukan 49 Taksa Baru pada 2023, Banyak dari Sulawesi

Gunung bawah laut raksasa ditemukan

Peta baru yang sangat rinci tersebut mengungkapkan setidaknya empat gunung bawah laut yang sebelumnya belum diketahui.

Gunung yang terbesar dijuluki oleh tim peneliti dengan Solito yang memiliki arti “sendiri” dalam bahasa Spanyol.

Gunung Solito tersebut menjulang setinggi 11.581 kaki atau 3.530 meter di atas dasar laut.

Ketinggian itu empat kali lebih tinggi dari Burj Khalifa yang merupakan gedung tertinggi di dunia dengan tinggi 828 meter.

Baca juga: Spesies Baru Anakonda Terbesar di Dunia Ditemukan di Amazon

Lebih dari 100 spesies baru ditemukan

Tim peneliti dalam ekspedisi itu juga menggunakan robot bawah air untuk menjelajahi lereng dari 10 gunung bawah laut di seluruh wilayah penelitian tersebut.

Dari situ, mereka menemukan lebih dari 100 spesies, yang para ilmuwan duga merupakan spesies baru bagi ilmu pengetahuan.

100 spesies itu termasuk karang, spons, bulu babi, moluska, dan krustasea.

“Kami jauh melampaui harapan kami dalam ekspedisi ini,” ucap salah satu peneliti dalam ekspedisi itu, Javier Sellanes.

“Anda selalu berharap untuk menemukan spesies baru di daerah terpencil dan kurang dieksplorasi, namun jumlah yang kami temukan, terutama untuk beberapa kelompok seperti spons, sungguh menakjubkan,” imbuhnya.

Para peneliti kemudian mengambil sampel spesies tersebut dan mulai mempelajari masing-masing dari mereka untuk menentukan apakah itu kelompok spesies baru atau tidak.

Baca juga: Spesies Baru Kucing Purba Ditemukan di Spanyol, Tubuh Kecil tapi Mampu Buru Hewan Besar

Meski begitu, direktur eksekutif SOI Jyotika Virmani mengatakan, proses identifikasi keseluruhan spesies membutuhkan waktu yang lama.

“Identifikasi spesies secara menyeluruh bisa memakan waktu bertahun-tahun, dan Dr. Sellanas serta timnya memiliki jumlah sampel yang luar biasa banyak dari tempat keanekaragaman hayati yang luar biasa indah dan belum banyak diketahui ini,” ucap Virmani dilansir dari Independent.

Para peneliti mencatat bahwa sebagian besar spesies ini hidup di habitat yang rentan.

Habitat seperti karang air dingin dan taman spons itu sangat rentan terhadap kerusakan akibat pukat harimau dan penambangan laut dalam.

Spesies baru di Taman Juan Fernández dan Nazca-Desventuradas tersebut dilindungi secara hukum dari ancaman ini.

Meski begitu, gunung bawah laut di sepanjang punggungan bukit Nazca dan Salas y Gómez saat ini tidak terlindungi.

Baca juga: Satu-satunya Mamalia Berdarah Dingin di Dunia, Spesies Kambing tapi Mirip Buaya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi