Kenapa Warna Paspor di Dunia Berbeda-beda? Indonesia Punya Tiga Warna

KOMPAS.com - Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk warga negaranya guna melakukan perjalanan lintas negara. Paspor merupakan bukti identitas diri seseorang di luar negaranya. 

Setiap paspor negara-negara dunia memiliki warna khusus yang menjadi pembeda identitas dokumen tersebut. 

Meski beda warna, semua negara menyetujui desain paspor yang sama. Tiap paspor punya sampul satu warna serta nama dan lambang negara yang ditulis dengan tinta metalik emas di bagian depan.

Berdasarkan data Passport Index, setiap paspor yang berlaku di dunia mempunyai warna berbeda. Namun, dokumen ini setidaknya dapat dikelompokkan dalam warna biru, merah, hijau, dan hitam.

Sementara itu, Indonesia memiliki tiga jenis paspor yang masing-masing punya warna berbeda. Lalu, apa arti warna-warna yang dipakai untuk paspor?

Baca juga: Syarat Pembuatan Paspor Terbaru 2024, Ini Dokumen yang Perlu Dipersiapkan

Warna paspor setiap negara

Dikutip dari laporan Passport Index pada 2021, biru menjadi warna yang paling banyak dipakai dari 199 negara di dunia.

Sebanyak 83 negara punya paspor dengan sampul warna biru. Negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Barbados, Bhutan, Dominika, dan El Salvador.

Sementara paspor merah ada di 67 negara, 42 negara hijau, dan hanya tujuh negara menyediakan paspor berwarna hitam.

Sebenarnya, tidak ada pedoman internasional yang ketat mengenai warna paspor. Namun, setiap negara cenderung memilih warna tertentu.

Claire Burrows dari perusahaan pembuat paspor Inggris De La Rue mengatakan setiap negara punya alasan memilih warna paspor tertentu.

"Negara biasanya memilih warna yang menghormati budaya, politik, atau keyakinan mereka," katanya diberitakan Reader's Digest (23/1/2023).

Warna biru pada paspor sering dianggap melambangkan "dunia baru", pasar bebas, dan lautan.

AS sempat memiliki paspor warna krem, hijau, merah, dan baru berubah biru pada 1976. Warna tersebut dianggap cocok dengan warna biru pada bendera Amerika.

Negara yang tergabung dalam Caribbean Community (Caricom) memiliki paspor biru. Negara ini antara lain Barbados, Jamaika, Guyana, dan Trinidad & Tobago.

Sementara paspor merah cenderung diasosiasikan dengan negara-negara komunis atau negara dengan sejarah agama Kristen.

"Anggota Uni Eropa menggunakan warna merah anggur," kata Hrant Boghossian dari Passport Index, dikutip dari Business Insider.

Sebaliknya, hijau sering menjadi pilihan bagi paspor negara-negara Islam. Warna tersebut dianggap warna favorit Nabi Muhammad SAW sekaligus simbol alam dan kehidupan. Karena itu, banyak dipakai negara berbasis Islam atau berada di Timur Tengah.

Sebagai warna paling langka, hitam melambangkan budaya atau politik lokal dan umumnya dipilih untuk menyembunyikan kerusakan.

Baca juga: 3 Orang “Sakti” yang Bebas ke Luar Negeri Tanpa Paspor, Siapa Saja?

Di sisi lain, paspor hanya terdiri dari beberapa warna karena menyesuaikan ketersediaan perusahaan yang mengeluarkan dokumen tersebut.

“Pembuatan paspor adalah proses yang sangat terkontrol, dan hanya sedikit perusahaan di seluruh dunia yang melakukannya,” kata Boghossian.

Stok kartu yang digunakan untuk sampul paspor biasanya dipasok pihak ketiga. Karena itu, biasanya hanya tersedia dalam variasi warna tertentu untuk memenuhi standar.

Ada juga organisasi yang ingin membuat paspor sendiri untuk pekerjanya. Interpol memberi anggotanya paspor berwarna hitam, sedangkan paspor PBB berwarna biru Pasifik sesuai warna helm pasukan penjaga perdamaian.

Meski begitu, Bill Waldron dari perusahaan percetakan paspor AS Holliston mengungkapkan paspor biasanya memiliki warna yang cenderung gelap.

Warna gelap lebih disukai karena dapat menyembunyikan kotoran, memberikan kontras yang bagus dengan warna lambang negara, dan tampil lebih resmi.

Baca juga: Daftar Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia 2024, Ada di Peringkat Berapa Indonesia?