Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Planet-planet di Tata Surya Berbentuk Bulat? Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/adventtr
Mengapa planet-planet di tata surya berbentuk bulat?
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Planet, dalam pengertian sederhana, adalah benda langit yang mengorbit mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya.

Meski demikian, tidak semua benda langit yang mengorbit matahari dapat disebut sebagai planet, karena perlu memenuhi sejumlah kriteria tertentu.

Dilansir NASA, sebuah benda langit dapat didefinisikan sebagai planet jika memenuhi semua kriteria berikut:

Planet juga umumnya berbentuk bulat, dan ini terbukti dengan delapan planet di tata surya yang semuanya berbentuk bulat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Galaksi dan Tata Surya?


Lantas, mengapa semua planet di tata surya berbentuk bulat?

Alasan planet berbentuk bulat

Matahari dan planet-planet di tata surya berbentuk bulat karena gaya gravitasi massanya menarik seluruh materialnya ke arah pusat, ini menghaluskan permukaannya menjadi bulat.

Sebaiknya, banyak benda-benda angkasa kecil di tata surya yang tidak berbentuk bulat karena gravitasinya tidak cukup kuat untuk menghaluskan bentuknya.

Dikutip dari laman Britannica, ketika suatu benda memiliki diameter lebih dari beberapa ratus kilometer, bentuknya cenderung lebih bulat daripada tidak.

Baca juga: Mengenal 5 Planet Kerdil di Tata Surya, Apa Saja?

Contoh paling sederhana adalah bumi yang bulat dan komet 67P yang tidak beraturan. Diameter Bumi sekitar 12.700 kilometer dan komet 67P berdiameter sekitar 4 kilometer.

Bumi memiliki gravitasi yang cukup untuk menarik seluruh material ke arah pusat. Bumi mempunyai massa 6 x 10^24 kilogram dan berbentuk cukup bulat.

Untuk menghindari gravitasi bumi, Anda perlu melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 11 kilometer/detik. Kecepatan seperti itu membutuhkan roket terbesar.

Baca juga: Dijuluki Planet Merah, Ilmuwan Temukan Langit Malam Mars Berwarna Hijau

Berbeda dengan gravitasi Komet 67P yang lebih kecil. Untuk menghindari gravitasinya Anda hanya perlu melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 1 meter/detik.

Massa gravitasi yang kecil membuat komet 67P tidak berbentuk bulat sama sekali. Ia memiliki massa 10^13 kilogram, hampir satu triliun kali lebih ringan dari Bumi.

Bagaimana planet terbentuk?

Dilansir American Museum of Natural History, matahari dan planet-planet terbentuk bersama dari awan gas dan debu yang disebut nebula surya, pada 4,6 miliar tahun yang lalu.

Gelombang kejut dari ledakan supernova di dekatnya memicu runtuhnya nebula matahari. Fenomena tersebut menyebabkan matahari terbentuk di tengahnya.

Bersamaan dengan itu planet-planet terbentuk dalam piringan tipis yang mengorbit di sekelilingnya. Dengan cara yang sama, bulan terbentuk dan mengorbit planet raksasa.

Baca juga: Apakah Pluto adalah Sebuah Planet? Berikut Penjelasannya

Planet-planet berukuran cukup besar sehingga memiliki gravitasi yang cukup untuk memaksanya menjadi bentuk bola.

Komet memadat di tata surya bagian luar, dan banyak di antaranya terlempar ke jarak yang sangat jauh akibat pertemuan gravitasi yang dekat dengan planet raksasa.

Setelah matahari menyala, angin matahari yang kuat membersihkan tata surya dari gas dan debu, dan asteroid mewakili puing-puing berbatu yang tersisa.

Terbentuklah sistem tata surya yang ada seperti sekarang ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi