Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Bakal Ditutup pada 2024, Google: Gmail Akan Tetap Ada

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi Gmail. Kabar yang menyebut layanan surat elektronik (email) milik Google, Gmail, akan ditutup pada 2024 tersiar di media sosial.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kabar yang menyebut layanan surat elektronik (email) milik Google, Gmail, akan ditutup pada 2024 tersiar di media sosial.

Informasi penutupan Gmail salah satunya diunggah di media sosial X (dulu Twitter) oleh akun @tanyakanrl, Selasa (27/2/2024) petang.

Tampak dalam unggahan, tangkapan layar sebuah portal berita dengan judul "Gmail akan ditutup pada 2024".

Pengunggah pun menyayangkan kabar penutupan layanan email tersebut lantaran banyak menjadi akses masuk ke media sosial lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini kalo Gmail tutup terusan ngirim e-mail gimana an***, sosmed yang connect sama gmail juga gimana," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (28/2/2024) pagi, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 922.000 kali, disukai 12.000 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 800 warganet.

Lantas, benarkah Gmail akan ditutup pada tahun ini?

Baca juga: Google Hapus Akun Mulai Desember, Ini Cara agar Gmail Tak Hilang


Gmail bantah tutup pada 2024

Google melalui akun resmi X @gmail menyampaikan, layanan surat elektronik Gmail masih terus beroperasi.

Pernyataan pada Jumat (23/2/2024) lalu tersebut sekaligus membantah kabar bahwa Gmail akan ditutup pada 2024.

"Gmail is here to stay (Gmail akan tetap ada)," tulisnya.

Dilansir dari Forbes, Minggu (25/2/2024), kabar Google akan menutup Gmail bermula dari unggahan X yang memuat tangkapan layar email bertajuk "Google is sunsetting Gmail".

Email yang diklaim resmi dari Google itu menuliskan bahwa pihaknya akan menghentikan Gmail pada 1 Agustus 2024.

Dengan demikian, pengguna Gmail tidak akan lagi dapat mengirim, menerima, atau menyimpan email.

"Setelah bertahun-tahun menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia, memungkinkan komunikasi yang lancar, dan membina koneksi yang tak terhitung jumlahnya, perjalanan Gmail akan segera berakhir," tulis tangkapan layar yang diklaim surat dari Google.

Padahal, pernyataan tersebut sebenarnya adalah salinan modifikasi dari pernyataan Google mengenai penghapusan tampilan HTML dasar di pesan Gmail pada 2023.

Tampilan HTML dasar atau asli digunakan saat Gmail pertama kali diluncurkan pada 2004, dan kemungkinan sudah tidak dapat dikenali oleh sebagian besar pengguna saat ini.

Meski sebagian orang menganggap unggahan sejenis itu sekadar hiburan, disinformasi dapat menimbulkan kecemasan yang tidak diinginkan bagi pengguna layanan Gmail.

Informasi tidak benar juga berpotensi menyebabkan email phishing, penipuan yang menggiring korban untuk memberikan informasi sensitif dengan berpura-pura menjadi Gmail.

Baca juga: Google Akan Hapus Akun Gmail yang Tidak Aktif, Apa Saja Kriteria Akun Aktif?

Disinformasi masih tersebar di media sosial

Pakar komunikasi dari perusahaan evaluasi komunikasi Carma, Richard Bagnall mengungkapkan, kabar penutupan Gmail baru-baru ini adalah contoh klasik bahaya disinformasi.

"Kebanyakan orang mempercayai apa yang mereka lihat di internet, dan kurangnya alat serta proses untuk memverifikasi fakta," ujar Bagnall kepada BBC, Sabtu (24/2/2024).

Dia menambahkan, media sosial dapat bertindak tanpa tanggung jawab dan menyebarkan informasi tanpa filter maupun verifikasi kepada audiens.

"Insiden Gmail ini bukanlah kasus terakhir yang akan kita lihat," imbuhnya.

Semua media sosial tengah berjuang untuk menghentikan misinformasi dan disinformasi yang menyebar di platform masing-masing.

Namun, X menjadi sasaran kritik khusus mengenai masalah ini. Bahkan, Uni Eropa mengeklaim pada 2023, X lebih buruk dari negara-negara lain dalam hal menyebarkan kebohongan.

Perusahaan milik Elon Musk tersebut sebelumnya mengatakan berkomitmen untuk menangani ujaran kebencian. Kendati demikian, X juga ingin melindungi kebebasan berpendapat setiap pengguna.

Di sisi lain, terlepas dari kabar palsu penutupan Gmail, raksasa teknologi Google memang telah menutup beberapa layanan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2023, Google menghentikan layanan game Stadia, fitur YouTube Stories seperti Snapchat, dan mulai menutup akun Gmail lama yang tidak aktif.

Mereka pun telah mengumumkan rencana untuk menutup Google Podcast, meski fungsi ini secara efektif telah digantikan oleh layanan YouTube Music.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi