Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kucing Berevolusi Selama Proses Domestikasi?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Nils Jacobi
Ilustrasi kucing di taman.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang populer yang sejak lama telah hidup berdampingan dengan manusia.

Kucing liar Afrika (Felis silvestris lybica) diketahui merupakan nenek moyang kucing domestik yang Anda pelihara saat ini.

Meskipun hanya sedikit, beberapa perubahan evolusioner yang dilakukan kucing domestik merupakan perubahan yang tepat untuk hidup berdampingan dengan manusia.

Baca juga: 3 Alasan Kucing Menutupi Wajah dengan Kakinya Saat Tidur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Lantas, seperti apa evolusi kucing hingga dapat hidup berdampingan dengan manusia?

Sejarah singkat penyebaran kucing

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature, diketahui bahwa populasi kucing liar Afrika di Near East dan Mesir berkontribusi terhadap kumpulan gen kucing domestik pada masa sejarah yang berbeda.

Penyebarannya memperoleh momentum selama periode Klasik, ketika kucing Mesir berhasil menyebar ke seluruh Dunia.

Karena kurangnya sisa-sisa kucing dalam catatan arkeologi, hipotesis saat ini tentang domestikasi kucing awal hanya bergantung pada beberapa studi kasus zooarkeologi.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Cara Kucing Berkomunikasi Satu Sama Lain

Sejalan dengan itu, dari laman Business Insider, penyebaran kucing dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu di wilayah yang sekarang menjadi negara Turki modern.

Berdasarkan analisis DNA, diketahui bahwa di sinilah kemungkinan besar nenek moyang kucing liar berasal.

Kucing liar terbukti efektif mengendalikan hewan pengerat bagi para peternak awal. Ketika revolusi pertanian menyebar, kucing pun ikut serta.

Baca juga: Alasan Kucing Sering Menjilati Kaki Depannya Setelah Makan

Pada 2.500 SM, hewan ini telah mencapai Siprus yang sebelumnya belum pernah ada kucing sama sekali.

Kucing Mesir, khususnya, menjadi populer di kalangan orang Romawi dan Viking yang membawa kucing ke kapal mereka untuk pengendalian hama.

Kedua kelompok inilah yang kemudian mengambil alih revolusi kucing, membantu menyebarkannya ke seluruh Afrika, Eropa, dan Asia.

Baca juga: Air Gula Merah Disebut Bisa Sembuhkan Diare pada Kucing, Benarkah?

Bentuk evolusi kucing

Pada dasarnya, sebagian besar kucing domestik tidak jauh berbeda dengan kucing liar. Namun, ada 13 gen yang diubah melalui seleksi alam selama proses domestikasi.

Dikutip dari laman Science News, berikut adalah beberapa perubahan kucing selama proses domestikasi:

1. Organ tubuh

Selama masa domestikasi, kucing liar mengalami sejumlah perubahan pada sejumlah oragan tubuhnya.

Kucing domestik saat ini telah mengalami pengurangan bagian otak yang terkait dengan agresi, ketakutan, dan reaktivitas secara keseluruhan.

Selain itu, usus kucing domestik juga cenderung lebih panjang, sehingga lebih lama untuk mencerna makanan nabati yang disediakan atau didapatkan dari manusia.

Baca juga: Amankah Memberi Makan Kucing Peliharaan dengan Sayuran?

2. Perilaku

Perubahan evolusi paling signifikan selama domestikasi kucing melibatkan perilakunya. Pandangan umum bahwa kucing rumahan adalah penyendiri tidak sepenuhnya benar.

Ketika banyak kucing domestik hidup bersama, khususnya di tempat di mana manusia menyediakan makanan dalam jumlah besar, mereka membentuk kelompok sosial.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Memarahi Kucing Peliharaan

3. Vokalisasi

Kucing rumahan cukup vokal terhadap manusia, menggunakan suara mengeong yang berbeda untuk menyampaikan pesan yang berbeda.

Suara ini telah berevolusi selama domestikasi agar dapat berkomunikasi lebih efektif dengan manusia.

Para ilmuwan berpendapat bahwa suara yang lebih pendek dan bernada tinggi ini lebih menyenangkan bagi sistem pendengaran manusia.

Selain itu, kucing juga memanipulasi orang dengan dengkurannya. Ketika mereka menginginkan sesuatu, kucing akan menggosok kaki Anda dan mendengkur sangat keras.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi