KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat jenderal kehormatan bintang empat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Acara penyematan itu dilakukan dalam rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
"Saya ingin menyampaikan penganugerahan kenaikan pangkat secara istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto," ujar Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com (28/2/2024).
Jokowi beralasan, pangkat tersebut diberikan kepada Prabowo sebagai penghargaan atas baktinya kepada rakyat, bangsa, dan negara.
Kenaikan pangkat ini membuat Prabowo Subianto kini memiliki pangkat militer Jenderal TNI (HOR) bintang 4. Sebelumnya, dia diberhentikan dari ABRI dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen) atau bintang 3.
Selain Prabowo, sejumlah TNI juga mendapatkan pangkat jenderal bintang 4, berikut ini daftarnya.
Baca juga: Arti Jenderal Kehormatan yang Akan Disematkan ke Prabowo, Juga Pernah Diterima Luhut dan SBY
Daftar Jenderal TNI bintang 4
Dikutip dari situs Akademi Militer (Akmil), berikut sederet anggota TNI yang memiliki gelar Jenderal TNI berbintang empat.
- Rudini (tanggal penetapan: 1 Maret 1984)
- Try Soetrisno (tanggal penetapan: 28 April 1987)
- Eddie Sudradjat (tanggal penetapan: 20 Februari 1988)
- Soesilo Soedarman (tanggal penetapan: 17 Maret 1993)
- Feisal Tanjung (tanggal penetapan: 19 Mei 1993)
- Wismoyo Arismunandar (tanggal penetapan: 1 Oktober 1993)
- R. Hartono (tanggal penetapan: 1 Februari 1995)
- Wiranto (tanggal penetapan: 10 Juni 1997)
- Subagyo Hadisiswoyo (tanggal penetapan: 11 Februari 1998)
- Fachrul Razi (tanggal penetapan: 1 November 1999)
- Tyasno Sudarto (tanggal penetapan: 19 November 1999)
- Susilo Bambang Yudhoyono (tanggal penetapan: 15 November 2000)
- Endriartono Sutarto (tanggal penetapan: 19 Oktober 2000)
- Surjadi Soedirdja (tanggal penetapan: 1 November 2000)
- Agum Gumelar (tanggal penetapan: 1 November 2000)
- Luhut B. Pandjaitan (tanggal penetapan: 1 November 2000)
- Ryamizard Ryacudu (tanggal penetapan: 1 Juni 2002)
- Hari Sabarno (tanggal penetapan: 1 Oktober 2004)
- AM. Hendro Priyono (tanggal penetapan: 1 November 2004)
- Djoko Santoso (tanggal penetapan: 1 Mei 2005)
- Agustadi Sasongko Purnomo (tanggal penetapan: 18 Februari 2008)
- George Toisutta (tanggal penetapan: 19 November 2009)
- Pramono Edi Wibowo (tanggal penetapan: 12 Juli 2011)
- Moeldoko (tanggal penetapan: 3 Juni 2013)
- Budiman (tanggal penetapan: 9 September 2013)
- Gatot Nurmantyo (tanggal penetapan: 7 Agustus 2014 )
- Mulyono (tanggal penetapan: 27 Juli 2015)
- Prabowo Subianto (tanggal penetapan: 28 Februari 2024)
Daftar Jenderal Kehormatan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, pangkat kehormatan diberikan presiden kepada orang, kesatuan, institusi, atau organisasi yang menunjukkan darmabakti dan kesetiaan terhadap bangsa dan negara.
Berikut purnawirawan TNI yang mendapatkan gelar Jenderal (HOR) atau jenderal kehormatan.
1. Soesilo SoedarmanDikutip dari situs Kemenko Polhukam, Soesilo Soedarman lahir di Maos, Cilacap, Jawa Tengah pada 10 November 1928. Dia wafat 18 Desember 1997 di Jakarta.
Semasa hidup, Soesilo pernah menempati jabatan sebagai Menteri Koodinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Menparpostel).
Dia juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada 1986-1988.
2. Soerjadi SoedirdjaSoerjadi Soedirdja lahir pada 11 Oktober 1938 di Jakarta. Dia merupakan alumni Akmil tahun 1962.
Soerjadi meniti karier militer dan pernah menjabat sebagai Kasdam IV Diponegoro Jawa Tengah (1986-1988), Pangdam Jaya (1988-1990), dan Asisten Sospol ABRI (1990-1997).
Dia masuk jabatan sipil sebagai Gubernur DKI Jakarta (1992-1997), Menteri Dalam Negeri (1999-2001), dan Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (2000-2001).
3. Agum GumelarDikutip dari Kompas.com (1/8/2018), Agum Gumelar lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 1 Desember 1945. Dia pernah menempuh pendidikan di Akmil lulus 1968.
Agum memulai kariernya di TNI sejak tahun 1960-an. Jabatan militer terakhirnya adalah Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) (1998-1999).
Di militer, dia banyak terlibat dalam penumpasan pemberontak termasuk G30S/PKI. Agum terakhir menjabat sebagai Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong (2001-2004).
4. Luhut B. PandjaitanDikutip dari situs Kemenko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan lahir di Simargala, Sumatera Utara pada 28 September 1947.
Dia saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Sebelumnya Luhut menjabat Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (2014-2015), Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2000–2001), dan duta besar Indonesia untuk Singapura.
5. AM. Hendro PriyonoDikutip dari Kompas.com (28/2/2024), Abdullah Mahmud Hendropriyono atau AM Hendro Priyono lahir pada 7 Mei 1945 di Yogyakarta.
Da pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta, Komandan Kodiklatad, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2001-2004.
6. Susilo Bambang YudhoyonoSusilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949.
Mantan presiden Indonesia ini pernah menempati jabatan tertinggi dalam karier militernya sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI.
Dia kemudian menjadi Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) sebelum maju dan menang dalam Pilpres 2004 dan 2009.
7. Hari SabarnoDikutip dari situs Kemenko Polhukam, Hari Sabarno lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 12 Agustus 1944.
Karier militer tertingginya sebagai Ketua Fraksi ABRI. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua MPR/DPR dari Fraksi TNI/Polri hingga 2001.
Di pemerintahan, dia pernah diangkat sebagai Menko Polkam Ad Interim (12 Maret 2001–2004) lalu Menteri Dalam Negeri Kabinet Gotong Royong (2001-2004).
8. Prabowo SubiantoDilansir dari situs Kemenhan, Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Dia saat ini menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju sejak 2019.
Prabowo memulai karier militernya sebagai Komandan Peleton Komando Grup-1 Kopassandha (1976).
Dia terakhir aktif sebagai tentara dengan posisi Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1998).
Prabowo diberhentikan dari dinas kemiliteran oleh Menteri Pertahanan/Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto di Mabes ABRI Jakarta, Senin (24/8/1998) setelah Wiranto mempelajari masukan dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
Salah satu anggota DKP Letjen TNI Agum Gumelar mengatakan pada persidangan DKP, Prabowo mengaku telah menculik sembilan orang aktivis pro-demokrasi 98.
(Sumber: Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya, Dian Erika Nugraheny | Editor: Krisiandi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.