Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Kuno tentang Gerhana Matahari di Beberapa Budaya Dunia, Disebut sebagai Kemarahan Dewa

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Pitris
Mitos tentang gerhana matahari.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Gerhana matahari terjadi ketika bulan yang melintas di antara matahari dan bumi, kemudian ketiganya berada dalam posisi yang sejajar.

Hal itu menimbulkan bayangan di bumi yang menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari di beberapa area.

Selama fenomena gerhana matahari, bulan baru akan menutupi sebagian atau seluruh matahari.

Sebelum dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan, ada sejumlah mitos dan legenda kuno untuk menjelaskan fenomena gerhana matahari tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 4 Jenis Fenomena Gerhana Matahari, Apa Saja?


Berikut adalah beberapa mitos kuno tentang gerhana matahari di beberapa budaya dunia:

1. India

Dilansir dari laman Britannica, dalam mitologi Hindu kuno ada iblis licik bernama Rahu berusaha meminum nektar para dewa untuk mencapai keabadian, namun diketahui oleh dewa Wisnu.

Sebagai hukuman, kepala iblis dipenggal dan terus-menerus mengejar Matahari, kemudian menangkap dan menelannya.

Ini menggelapkan Matahari saat terjadi gerhana. Tetapi Matahari dengan cepat muncul kembali, karena Rahu tidak memiliki tenggorokan.

Baca juga: Bahaya Melihat Gerhana Matahari secara Langsung Menurut Dokter

2. Suku Inca

Suku Inca di Amerika Selatan memuja Inti, sang dewa matahari yang mahakuasa. Dewa inti umumnya diyakini penuh kebajikan.

Fenomena gerhana matahari dipahami sebagai tanda kemarahan dan ketidaksenangan Dewa Inti.

Setelah gerhana, para pemimpin spiritual akan berusaha mengetahui sumber kemarahannya dan menentukan pengorbanan mana yang harus dipersembahkan.

Baca juga: Di Masa Depan Fenomena Gerhana Matahari Total Mungkin Punah, Hanya Ada Cincin Api

3. Penduduk asli Amerika

Menurut legenda Choctaw, penyebab gerhana adalah tupai hitam nakal yang menggerogoti Matahari. Untuk menghentikannya, ia harus ditakuti oleh keributan dan teriakan manusia.

Dalam kisah lain, masyarakat Ojibwa dan Cree percaya ada seorang anak laki-laki bernama Tcikabis berusaha membalas dendam pada Matahari karena telah membakarnya.

Dia menjebak Matahari dan menyebabkan gerhana. Berbagai hewan mencoba melepaskan Matahari, dan hanya tikus yang dapat mengunyah tali tersebut dan membebaskannya.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Gerhana Dapat Terjadi? Berikut Penjelasannya

4. Afrika Barat

Batammaliba adalah suku kuno di Togo utara dan Benin. Menurut legenda, gerhana disebabkan oleh kemarahan dan perkelahian Matahari dan Bulan.

Konflik tersebut disebabkan oleh kemarahan dan perkelahian antar manusia yang menyebar ke Matahari dan Bulan.

Saat terjadi gerhana, masyarakat Batammaliba menebus perseteruan lama dan bersatu secara damai untuk mendorong perdamaian antar benda langit.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan? Berikut Penjelasannya

5. Yunani

Dilansir dari laman Reader’s Digest, orang-orang Yunani kuno percaya bahwa gerhana adalah tanda bahwa para dewa sedang marah terhadap manusia.

Bersamaan dengan itu pertanda bencana akan menyusul, membawa kesengsaraan yang tak terkatakan kepada manusia.

6. Vietnam

Di Vietnam, legenda mengatakan bahwa gerhana terjadi ketika seekor katak raksasa menelan matahari.

Tuannya, Lord Hahn, kemudian meyakinkan katak tersebut untuk meludahkannya. Fenomena gerhana bulan juga dijelaskan dengan kisah yang sama.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Gerhana Bulan Penumbra Hari Ini

7. China

Dalam mitos China kuno, secara umum diyakini bahwa gerhana matahari terjadi ketika seekor naga langit menyerang dan melahap Matahari.

Untuk menakut-nakuti naga dan menyelamatkan Matahari, orang-orang akan menabuh genderang dan mengeluarkan suara keras saat terjadi gerhana.

Dalam versi lain disebutkan bahwa naga memakan matahari untuk makan siang, sehingga menyebabkan gerhana.

Itu berakhir ketika Zhang Xian, dewa kelahiran, menembakkan panah ke arah naga yang memaksanya memuntahkan matahari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi