Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Beda, Ini Awal Ramadhan 1445 H Menurut NU dan Muhammadiyah

Baca di App
Lihat Foto
MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Salah satu petugas tim BHRD Kabupaten Cirebon melakukan pengamatan Hilal di Pantai Baro Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Awal Ramadhan 1445 H untuk menandai permulaan ibadah puasa 2024 antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diperkirakan berbeda.

Diketahui, umat Islam di Indonesia akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1445 H pada Maret 2024.

Penetapan awal Ramadhan 1445 H salah satunya dilakukan melalui sidang isbat yang digelar di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menyampaikan bahwa Tim Hisab dan Rukyat Kemenag akan dilibatkan dalam sidang isbat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang tersebut juga diikuti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); dan undangan lainnya.

"Kami juga mengundang pimpinan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," ujar Adib, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/2/2024).

Simak kapan awal Ramadhan 1445 H menurut NU dan Muhammadiyah lewat artikel berikut ini. 

Baca juga: Arab Saudi Gelar Pemantauan Hilal 10 Maret 2024, Kapan Awal Ramadhan?

Perkiraan awal Ramadhan 1445 H menurut NU

Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (PBNU) KH Sirril Wafa menyatakan, pihaknya telah melakukan perhitungan awal Ramadhan 1445 H dengan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.

Berdasarkan hal tersebut, hilal puasa tidak mungkin dapat dirukyat atau dilihat pada 29 Sya'ban 1445 H atau Minggu (10/3/2024).

Karena alasan itulah Lembaga Falakiyah PBNU memperkirakan awal Ramadhan 1445 jatuh pada Selasa (12/3/2024).

"Jadi langkah ikmal/istikmal Sya'ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024," jelas Sirril, dikutip dari NU Online.

Berdasarkan pengamatan Lembaga Falakiyah PBNU, hilal 29 pada Sya'ban 1445 H atau pada Minggu (10/3/2024), hilal masih berada pada ketinggian 0 derajat 11 menit 24 detik dengan ijtima atau konjungsi terjadi pada Minggu pukul 16.00 WIB.

Sirril menerangkan, letak matahari terbenam, berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sementara letak hilal berada pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat.

Kemudian, posisi hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan dengan posisi matahari dalam keadaan miring ke selatan pada elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.

Baca juga: Awal Puasa Ramadhan 2024 Diprediksi Berbeda, BMKG Ungkap Potensi Keterlihatan Hilal

Perkiraan awal Ramadhan 1445 H menurut Muhammadiyah

Berbeda dengan NU, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin (11/3/2024).

Hal tersebut diumumkan melalui surat keputusan Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Zulhijah 1445 Hijriah yang dikeluarkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/1/2024), Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas mengatakan, penetapan awal Ramadhan 1445 H pada Senin (11/3/2024) oleh Muhammadiyah didasarkan pada hasil perhitungan hisab hakiki wujudul hilal.

Ia menjelaskan, ketika matahari terbenam pada Minggu (10/3/2024), posisi bulan berada di ufuk wilayah Indonesia kecuali bagian Indonesia timur, seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Kemudian, ketika Matahari terbenam di Yogyakarta pada 10 Maret 2024, Bulan berada pada ketinggian -07 derajat di posisi 48 lintang selatan dan 110,21 bujur timur.

Muhammadiyah juga telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Sementara Idul Adha akan dirayakan pada Senin (17/6/2024) yang bertepatan dengan 10 Zulhijah 1445 H.

Baca juga: Bolehkah Puasa Syawal Sekaligus Mengganti Utang Puasa Ramadhan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi