Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Galaksi, Sistem Bintang yang Membentuk Alam Semesta

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Claudio Ventrella
Pengertian dan jenis-jenis galaksi.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada. Ini mencakup seluruh ruang, serta semua materi dan energi yang terkandung di luar angkasa.

Bahkan waktu juga merupakan bagian dari alam semesta, dan galaksi termasuk salah satu bagian dari alam semesta.

Ada banyak galaksi yang ada di alam semesta, salah satunya adalah galaksi Bimasakti yang di dalamnya ada Bumi tempat manusia hidup.

Baca juga: 7 Fakta yang Jarang Diketahui tentang Planet Neptunus, Sang Raksasa Es di Tata Surya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Lantas, apa itu galaksi? Simak penjelasan berikut ini.

Pengertian galaksi

Dikutip dari laman Encyclopedia Britannica, galaksi adalah salah satu sistem bintang dan materi antarbintang yang membentuk alam semesta.

Galaksi terdiri dari debu, gas, materi gelap, dan jutaan hingga triliunan bintang yang disatukan oleh gravitasi.

Hampir semua galaksi lahir segera setelah alam semesta tercipta, kemudian galaksi-galaksi tersebut tersebar di seluruh ruang angkasa.

Baca juga: Alasan Pluto Dikeluarkan dari Daftar Planet Tata Surya, Mengapa?

Bintang-bintang pertama di alam semesta muncul sekitar 180 juta tahun setelah big bang, yakni momen yang menandai asal mula alam semesta.

Gravitasi kemudian membentuk galaksi-galaksi awal pada saat alam semesta berusia 400 juta tahun.

Bentuk galaksi berbeda satu sama lain, dengan variasi yang dihasilkan dari cara sistem terbentuk dan kemudian berevolusi.

Baca juga: Bukan Hanya Manusia, Ini 5 Hewan yang Berhasil Pergi ke Luar Angkasa

Jenis-jenis galaksi

Dilansir dari laman National Geographic, galaksi dapat dikelompokkannya menjadi empat jenis utama, yakni sebagai berikut:

1. Galaksi spiral

Galaksi spiral memiliki piringan datar yang berputar dengan tonjolan di tengah yang dikelilingi oleh lengan spiral.

Gerakan berputar dengan kecepatan ratusan kilometer per detik, dapat menyebabkan materi dalam piringan tersebut berbentuk spiral yang khas, seperti kincir kosmik.

Bima Sakti tempat di mana bumi dan tata suryanya berada adalah salah satu contoh galaksi spiral. Ia memiliki batang linier berbintang di pusatnya.

Baca juga: Mengapa Planet-planet di Tata Surya Berbentuk Bulat? Berikut Penjelasannya

2. Galaksi elips

Galaksi elips umumnya berbentuk bulat namun dapat meregang lebih panjang pada salah satu sumbunya dibandingkan sumbu lainnya.

Galaksi terbesar yang diketahui di alam semesta, giant elliptical galaxies, dapat menampung hingga satu triliun bintang dan membentang sejauh dua juta tahun cahaya.

Namun, jenis galaksi ini juga bisa berukuran kecil, sehingga disebut galaksi elips katai. Galaksi ini hanya memiliki sedikit debu dan materi antarbintang.

Baca juga: Disebut sebagai Kembaran Bumi, Berikut 5 Fakta Menarik tentang Planet Venus

3. Galaksi lentikular

Galaksi lentikular, seperti Galaksi Sombrero, memiliki bentuk di antara galaksi elips dan spiral. Disebut “lentikular” karena menyerupai lensa.

Seperti galaksi spiral, jenis ini memiliki piringan bintang yang tipis dan berputar serta tonjolan di tengahnya, namun tidak memiliki lengan spiral.

Dan seperti galaksi elips, ia hanya memiliki sedikit debu dan materi antarbintang, dan tampaknya lebih sering terbentuk di wilayah ruang angkasa yang padat penduduknya.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan? Berikut Penjelasannya

4. Galaksi tak beraturan

Galaksi tak beraturan, seperti Awan Magellan Besar dan Kecil yang mengapit galaksi Bima Sakti, tampak tidak memiliki bentuk yang jelas.

Sering kali karena galaksi-galaksi tersebut berada dalam pengaruh gravitasi galaksi lain di dekatnya.

Mereka penuh dengan gas dan debu, menjadikannya tempat berkembang biak yang bagus untuk pembentukan bintang-bintang baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi