Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina 1 Maret 2024 | Awal Ramadhan 1445 H Menurut NU dan Muhammadiyah

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar
Populer Tren Jumat (1/3/2024) hingga Sabtu (2/3/2024).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Berita populer Tren sepanjang Jumat (1/3/2024) hingga Sabtu (2/3/2024) pagi adalah rincian harga BBM Pertamina per 1 Maret 2024.

Diketahui, beberapa jenis BBM di SPBU Shell dan BP AKR mengalami kenaikan harga.

Sedangkan Pertamina sendiri mengatakan baik bbm non-subsidi maupun BBM subsidi tak mengalami kenaikan harga per 1 Maret 2024.

Berita populer Tren lainnya adalah perkiraan awal Ramadhan 1445 H menurut NU dan Muhammadiyah yang berpotensi beda.

Berikut selengkapnya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Harga BBM Pertamina 1 Maret 2024

PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan daftar harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku mulai Jumat, 1 Maret 2024.

Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga menuturkan, harga BBM per 1 Maret 2024 tidak ada yang mengalami kenaikan atau penurunan.

Ia menjelaskan, harga BBM nonsubsidi berupa Pertamax Series dan Dex Series per 1 Maret masih tetap sama.

Begitu pula dengan harga BBM subsidi, juga tidak mengalami kenaikan di Maret ini.

Harga BBM Pertamina per 1 Maret 2024, Ini Rinciannya

2. Awal Ramadhan 1445 H menurut NU dan Muhammadiyah

Di tahun ini, awal Ramadhan 1445 H untuk menandai permulaan ibadah puasa antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diperkirakan berbeda.

Penetapan awal Ramadhan 1445 H salah satunya dilakukan melalui sidang isbat yang digelar di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menyampaikan bahwa Tim Hisab dan Rukyat Kemenag akan dilibatkan dalam sidang isbat.

Berikut awal Ramadhan 1445 H menurut NU dan Muhammadiyah:

Potensi Beda, Ini Awal Ramadhan 1445 H Menurut NU dan Muhammadiyah

3. Wilayah berpotensi hujan lebat 1-2 Maret 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat (1/3/2024) dan Sabtu (2/3/2024).

Potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang itu disebabkan karena sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudra Hindia barat Banten yang membentuk daerah konvergensi di Samudra Hindia barat selatan Jawa Barat hingga barat Banten.

Selain itu, juga ada pusat tekanan rendah yang terpantau di Australia bagian utara sehingga membentuk daerah konfluensi memanjang dari NTT hingga Laut Timor.

Ini daftar wilayah yang berpotensi hujan lebat:

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Maret 2024

4. Jenis kecelakaan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan

Peserta BPJS Kesehatan yang statusnya aktif berhak menerima pelayanan kesehatan, termasuk ketika mengalami kecelakaan.

Salah satu manfaat yang dirasakan peserta adalah mendapat klaim dari BPJS Kesehatan jika peserta mengalami kecelakaan tunggal.

Asisten Deputi Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menyampaikan, BPJS Kesehatan dapat menanggung perawatan peserta yang mengalami kecelakaan tunggal dengan dua syarat.

Salah satunya peserta harus menyertakan surat kepolisian yang menunjukkan mereka mengalami kecelakaan tunggal.

4 Jenis Kecelakaan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

5. Tanda tubuh terlalu banyak konsumsi kopi

Beberapa orang terbiasa minum kopi di pagi, siang, bahkan sore hari untuk mendapatkan berbagai manfaat dari kafein.

Karena sudah menjadi kebiasaan, mereka tidak sadar jika sudah terlalu banyak minum kopi.

Penumpukan kafein terlalu banyak di dalam tubuh tentu saja bisa memicu masalah.

Berikut tanda-tanda tubuh sudah kebanyakan minum kopi:

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Kopi yang Jarang Disadari, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi