Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Gempa M 4,9 yang Guncang Sukabumi, Tak Terkait Sesar Lembang

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANDREY VP
Ilustrasi gempa bumi.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Gempa hari ini mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (2/3/2024), pukul 17.48 WIB.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 ini berlokasi di laut pada jarak 64 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 28 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyampaikan, gempa yang mengguncang Sukabumi termasuk gempa tektonik.

"Episenter gempa berada pada koordinat 7,55 lintang selatan (LS) dan 106.68 bujur timur (BT)," jelas Daryono kepada Kompas.com, Sabtu sore.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa sampai Bandung dan Depok

Penyebab gempa M 4,9 Sukabumi

Daryono menyampaikan, jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Sukabumi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

"Penyebab gempa M 4,9 Sukabumi akibat aktivitas sesar bawah laut," kata Daryono.

Daryono menambahkan, gempa Sukabumi tidak terkait dengan aktivitas sesar Lembang.

"Tidak terkait (sesar Lembang)," ujar Daryono.

Gempa tersebut dapat dirasakan warga di berbagai wilayah, seperti Palabuhan Ratu. Simpenan, Surade, Bayah, Panggarangan dan Cikotok dengan Skala Intensitas III MMI.

Skala tersebut menunjukkan getaran gempa dirasakan di dalam rumah dan seperti ada truk yang melintas.

Getaran gempa juga dirasakan di Sukabumi, Kalapanunggal dan Cireunghas dengan skala intensitas II-III MMI.

Skala tersebut menunjukkan, guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Wilayah lain yang turut merasakan getara gempa adalah Cianjur, Pangalengan, Tasikmalaya, Soreang dan Kota Bandung dengan skala intensitas II MMI.

Baca juga: Benarkah Pesawat Saat Terbang Tak Bisa Selamat dari Gempa dan Tsunami?

Ihwal dampak gempa dangkal di Sukabumi, Daryono menyebutkan hingga kini pihaknya belum menerima laporan kerusakan bangunan dampak aktivitas gempa ini. 

"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," ujar Daryono.

Daryono menambahkan, hasil monitoring BMKG menunjukkan, belum ada aktivitas gempa susulan hingga pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Badan Geologi Ungkap Alasan Gempa M 5,7 di Banten Terasa Kuat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi