Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara PSI Melonjak di Sirekap, Ini Respons KPU dan Grace Natalie

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Rahel
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (6/2/2024).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak dalam tiga hari terakhir berdasarkan hasil hitung manual (real count) di laman Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/3/2024), lonjakan suara ini terjadi pada Kamis (29/2/2024) hingga Sabtu (2/3/2024).

Dalam rentang waktu tersebut, suara PSI bertambah dari 2.171.907 pada Kamis (29/2/2024) menjadi 2.402.268 persen Sabtu (2/3/2024) atau sebanyak 230.361 suara.

Di sisi lain, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang hasilnya tercatat di Sirekap hanya bertambah 2.240 TPS.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berpeluang Tak Lolos Parlemen, Minimnya Figur Kunci Dinilai Jadi Penghambat Jokowi Effect di PSI


Baca juga: Alasan PSI Belum Capai Minimal Suara Quick Count untuk Lolos ke Parlemen meski Didukung Jokowi

Respons KPU terkait lonjakan suara PSI

Menanggapi hal tersebut, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Idham Holik menjelaskan, data yang ditampilkan dalam Sirekap bukan hasil akhir yang akan disahkan KPU.

Adapun hasil yang akan disahkan oleh KPU merupakan hasil perhitungan suara berdasarkan rekapitulasi berjenjang.

Pihaknya juga tak menjawab saat ditanya tentang anomali data di lapangan dengan yang tercantum di Sirekap.

Idham mengatakan, KPU hingga saat ini masih melakukan kurasi dari data-data yang diperoleh dari TPS dan tidak tahu pasti jumlah persis dari data tersebut.

"Informasinya yang lama saja bahwa itu sedang diakurasi," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/3/2024).

Baca juga: Kata KPU soal Dana Kampanye PSI Sebesar Rp 180.000 yang Disebut Salah Input

Respons Grace Natalie

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, penambahan dan pengurangan suara saat proses rekapitulasi menurutnya hal yang wajar.

Ia justru mengungkapkan, hal yang menurut dia tidak wajar adalah pihak yang ingin menggiring opini dengan cara mempertanyakan hal tersebut.

Grace juga menuturkan bahwa sekarang terdapat puluhan juta suara yang masih belum dihitung. 

"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," kata dia dilansir dari Kompas.com, Sabtu (2/3/2024).

Grace menyebutkan, partai lain seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gelora juga mengalami lonjakan suara yang serupa.

Dalam versi hitung cepat (quick count), PKB mendapatkan 10,65 persen suara versi survei Indikator Indonesia.

Sedangkan dalam Sirekap KPU, saat ini PKB sudah mengantongi 11,56 persen suara atau bertambah sebesar 0,91 persen dari hasil quick count.

Serupa dengan PKB, Partai Gelora juga hanya mendapatkan suara sebesar 0,88 dalam quick count versi Indikator, namun saat ini sudah mencapai 1,44 persen atau bertambah 0,55 persen.

Dari hasil tersebut, Grace menegaskan bahwa selisih suara yang didapatkan PSI hanya 0,47 persen, lebih rendah dibandingkan perbedaan suara PKB dan PSI versi quick count dan real count.

"Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankan kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung," katanya.

Grace juga meminta semua pihak untuk tidak menggiring opini dan menunggu hasil akhir dari KPU.

Baca juga: PSI Dulu Hadiahi Prabowo Piala Kebohongan, Kini Berikan Dukungan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi