Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Cari Relawan untuk Simulasi Tinggal di Mars Selama Satu Tahun

Baca di App
Lihat Foto
ESA/DLR/FU Berlin/G. Michael
Ilustrasi planet Mars
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat membuka lowongan relawan yang ingin mengikuti simulasi tinggal di Mars.

Ekspedisi yang diberi nama Crew Health and Performance Exploration Analog (CHAPEA) 2 itu rencananya akan dilaksanakan selama 378 hari atau lebih dari satu tahun.

“NASA sedang mencari warga negara AS yang sehat, termotivasi atau penduduk tetap yang bukan perokok, berusia 30-55 tahun, dan mahir berbahasa Inggris untuk komunikasi yang efektif antara kru dan pengendali misi,” kata para pejabat NASA, dilansir dari laman Space.

Misi tersebut mencari empat sukarelawan untuk tinggal di Mars. Mereka akan tinggal di dalam habitat cetak 3D seluas 158 meter persegi yang terisolasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di sana, relawan akan bertugas mengoperasikan robot hingga memelihara habitat tempat tinggalnya. Mereka juga akan bertugas menanam tumbuhan, melakukan simulasi perjalanan ke luar angkasa, dan berolahraga.

Sebelumnya, NASA pernah mengirim beberapa awak CHAPEA dalam misi pertamanya yang berlangsung pada 25 Juni 2023. Misi ini dijadwalkan berakhir pada 6 Juli 2024.

Baca juga: NASA Cari Orang yang Mau Jalani Simulasi Hidup di Mars, Terisolasi Setahun Penuh

Gambaran kehidupan di Mars

Selama satu tahun, para relawan akan tinggal di habitat Mars Dune Alpha yang dirancang untuk meniru misi ke Mars pada masa depan.

Kepala Laboratorium Kesehatan Perilaku dan Kinerja NASA di Johnson Space Center, Suzanne Bell mengatakan relawan akan menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya, kegagalan peralatan, penundaan komunikasi, dan pemicu tekanan lingkungan lainnya.

Selama tinggal di Mars, relawan juga akan mengikuti program diet luar angkasa karena ketersediaan pangan di luar angkasa yang terbatas.

"Idenya adalah, jika kita benar-benar ingin pergi ke Mars suatu hari nanti, Anda harus mengirimkan makanan tersebut terlebih dahulu, dan Anda harus memilih dari pilihan tersebut,” kata Bell, dilansir dari ABC News.

Bell memastikan, tidak ada pengiriman makanan segar karena anggota akan mengirimkan makanan itu terlebih dulu. Stok pangan tersebut akan diletakkan di rak, beberapa makanan berupa tanaman yang lebih dulu ditanam di sana.

Adapun tanaman yang ditanam meliputi tanaman berdaun, herbal, dan buah-buahan kecil.

Baca juga: Dijuluki Planet Merah, Ilmuwan Temukan Langit Malam Mars Berwarna Hijau

Tempat tinggal di Mars

Selama mengikuti ekspedisi di Mars, relawan akan tinggal di Mars Dune Alpha yang menyediakan tempat tidur terpisah.

Area itu juga menyediakan area kamar mandi lengkap dengan shower, dapur, dan ruang tamu yang dilengkapi dengan meja serta furnitur lainnya.

Para relawan juga mendapat area khusus untuk mencuci baju dan berolahraga.

Kondisi komunikasi di Mars

Bell menyampaikan, awak CHAPEA akan mengalami hambatan berupa keterlambatan komunikasi hingga 22 menit, termasuk pesan ke kontrol misi dan komunikasi dengan teman dan keluarga kru di luar misi.

"Anda tidak mendapatkan berita secara real-time dan Anda tidak dapat berbicara dengan keluarga dan teman-teman Anda melalui telepon," kata Bell.

Para relawan juga tidak bisa mengakses media sosial.

Baca juga: Uji Coba Kirim Manusia ke Mars, Roket Starship Milik Elon Musk Meledak Usai Diluncurkan

Aktivitas sehari-hari

Selama di Mars, aktivitas awak CHAPEA setiap hari meliputi jelajah luar angkasa, mengoperasikan robot, memelihara habitat tempat tinggal, berolahraga, dan menanam serta memasak.

“Ada area kecil, yang masih berada dalam gelembung kurungan, di mana mereka bisa keluar dan melakukan simulasi perjalanan ruang angkasa seolah-olah mereka berada di permukaan Mars,” ungkap Bell.

Bell menjelaskan, misi tersebut juga menggunakan teknologi virtual reality sehingga para relawan bisa menjelajahi permukaan Mars.

Gaji yang diterima relawan

Selama mengikuti ekspedisi, para relawan akan mendapat gaji berupa kompensasi.

Namun, Bell mengatakan, sebagian relawan yang mendaftar tidak menuntut insentif. Mereka ikut mendaftar karena kebutuhan penelitian ilmiah.

“Bagi para penjelajah, para petualang, orang-orang yang menyukai sains, ini adalah kesempatan yang sangat unik dan luar biasa untuk dapat berkontribusi pada sains,” jelas Bell.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi