Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Donasi Rp 15 Triliun, Kampus Kedokteran di AS Langsung Gratiskan Biaya Kuliah

Baca di App
Lihat Foto
Albert Einstein College of Medicine
Kegembiraan mahasiswa Albert Einstein College of Medicine usai pengumuman kuliah gratis.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Kampus kedokteran Albert Einstein College of Medicine di Bronx, Amerika Serikat menggratiskan biaya kuliah untuk mahasiswanya usai menerima donasi sebesar 1 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 15 Triliun.

Sumbangan itu diberikan oleh Ketua Dewan Pembina Einstein dan anggota dewan Montefiore Health System, Ruth L Gottesman, Ed.D.

Ini merupakan donasi terbesar yang diberikan kepada sekolah kedokteran mana pun di AS.

"Hadiah bersejarah akan memastikan bahwa tidak ada siswa Einstein yang harus membayar uang sekolah lagi," tulis kampus itu dalam keterangannya, dilansir dari Live Mint.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh mahasiswa yang saat ini memasuki tahun keempat, akan menerima penggantian biaya semester pada musim semi 2024.

Pada Agustus 2024, semua mahasiswa akan melanjutkan pendidikannya secara gratis di Albert Einstein College of Medicine.

Baca juga: Gambar Satelit NASA Memperlihatkan Kota di Pantai Timur AS Makin Tenggelam, Salah Satunya New York

Kegembiraan mahasiswa

Sebelumnya, mahasiswa kedokteran di Albert Einstein College of Medicine harus membayar biaya kuliah 60.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 942 juta.

Karena itu, sumbangan yang diberikan Ruth mengubah segalanya. Mereka sempat tidak percaya ketika mendapat kejutan pengumuman tersebut pada Rabu (28/2/2024).

Para mahasiswa sangat gembira ketika mereka mendengar pengumuman itu.

"Rasanya seperti doa yang terkabul,” kata Sam Woo (23), mahasiswa kedokteran tahun pertama dari Midwest, dilansir dari BBC.

Woo masih teringat beberapa bulan yang lalu ketika ia harus berutang dan mengambil pekerjaan sampingan untuk biaya kuliahnya.

“Sesuatu yang sering saya pikirkan ketika memilih jalur karier adalah uang, karena itu sangat penting bagi saya. Saya berasal dari latar belakang berpenghasilan rendah dan pekerjaan di jalan bukanlah bidang yang paling menguntungkan,” ucapnya.

Namun sekarang, Woo mengaku tidak perlu lagi khawatir tentang biaya kuliahnya.

Baca juga: Jepang Gratiskan Biaya Kuliah bagi Keluarga dengan 3 Anak Mulai 2025

Tentang Ruth L Gottesman

Ruth L. Gottesman (93) adalah mantan Profesor Klinis Emerita Pediatri di Albert Einstein College of Medicine.

Dia merupakan istri dari mendiang pemodal di bursa saham Wall Street, David Gottesman yang lebih dikenal sebagai Sandy.

Sandy sendiri merupakan anak didik Warren Buffett dan telah melakukan investasi awal di Berkshire Hathaway, konglomerat yang dibangun oleh Buffett.

Ketika suaminya menjalankan sebuah perusahaan investasi, First Manhattan, Ruth memiliki karier yang panjang di Einstein.

Pada 1968, dia merupakan direktur layanan psikoedukasi. Ruth juga diketahui telah lama menjabat sebagai dewan pengawas Einstein dan kini menjadi ketuanya.

Ruth mengaku sengaja memberikan donasi itu agar digunakan untuk menutupi biaya sekolah semua siswa di masa depan.

Sumbangan itu sengaja disalurkan ke institusi medis di Bronx, wilayah termiskin di New York.

Dilansir dari The New York Times, Bronx juga memiliki tingkat kematian dini yang tinggi dan menempati peringkat sebagai daerah paling tidak sehat di New York.

Baca juga: Aaron Bushnell, Tentara AS yang Tewas Usai Aniaya Diri untuk Protes Genosida Israel

Sumber uang donasi Ruth L Gottesman

Ruth bercerita, sumber uang donasinya diperoleh ketika suaminya, Sandy meninggal di usia 96 tahun pada 2022.

Saat itu, suaminya meninggal tanpa sepengetahuannya dan meninggalkan portofolio saham Berkshire Hathaway.

Ketika hendak membagikan warisan ke anak-anaknya, Ruth menyadari bahwa dirinya ingin memberi biaya kuliah gratis kepada para mahasiswa kedokteran.

Selama bertahun-tahun, dia mengaku telah mewawancarai lusinan calon mahasiswa kedokteran Einstein.

Untuk diketahui, biaya kuliah kedokteran di kampus itu mencapai 60.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 942 juta per tahun. Akibatnya, banyak dari mahasiswa tersebut yang lulus dengan utang yang sangat besar.

Menurut pihak kampus, hampir 50 persen siswanya berutang lebih dari 200.000 dollar Amerika Serikat setelah lulus.

Dengan sumbangan ini, Ruth berharap agar para mahasiswa bisa memulai karier mereka tanpa beban utang dan semakin banyak calon dokter yang mendaftar di kampus tersebut.

"Itulah yang membuat saya sangat senang dengan hadiah ini,” kata dia, masih dari sumber yang sama.

"Saya memiliki kesempatan untuk membantu Montefiore dan Einstein dengan cara yang transformatif, dan saya sangat bangga dan rendah hati dapat melakukannya," imbuhnya.

Baca juga: AS adalah Negara yang Paling Sering Diterjang Tornado, Apa Penyebabnya?

Semula enggan mencantumkan nama

Mulanya, Ruth mengaku enggan mencantumkan namanya pada donasinya.

"Tidak seorang pun perlu tahu," kata dia.

Namun, sahabatnya, Dr Philip Ozuah yang merupakan dokter anak sekaligus pengawas perguruan tinggi kedokteran dan rumah sakit afiliasinya, Montefiore Medical Center, bersikeras untuk mencantumkan namanya.

Alasannya, tindakan tersebut bisa menginspirasi banyak orang.

Ozuah mencatat, beberapa sekolah kedokteran dan rumah sakit bahkan mengubah namanya ketika mendapat donasi seperlima dari sumbangan Ruth.

Namun, wanita itu mengaku menolak apabila namanya dicantumkan dalam Fakultas Kedokteran di Albert Einstein College of Medicine.

Menurutnya, nama Albert Einstein seorang fisikawan yang mengembangkan teori relativitas, tidak bisa dikalahkan.

Baca juga: Panen Kecaman, Eksekusi Terpidana Mati di AS pakai Gas Nitrogen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi