Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Buktikan Lagu Ini Mampu Kurangi Tingkat Kecemasan hingga 65 Persen

Baca di App
Lihat Foto
dok. Shutterstock/Chay_Tee
Ilustrasi mendengarkan lagu dapat meredakan kecemasan.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Gangguan kecemasan atau anxiety bisa menyerang semua orang.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), seseorang yang mengalami gangguan kecemasan ditandai dengan perasaan cemas berlebihan yang sulit dikendalikan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan tanpa alasan jelas.

Gangguan kecemasan dapat terjadi akibat keturunan, ketidakseimbangan kimia di otak, stres, perubahan hormon, serta kondisi medis tertentu.

Orang yang mengalami gangguan kecemasan dapat mengatasinya dengan menjalani terapi atau pengobatan. 

Salah satu terapi atau cara untuk menurunkan tingkat kecemasan adalah mendengarkan lagu-lagu tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini juga diungkapkan oleh sebuah studi yang menemukan sebuah lagi terbukti mampu menurunkan tingkat kecemasan.

Baca juga: Mengenal Gangguan Kecemasan dan Cara Sederhana Mengatasinya


Lagu penurun kecemasan

Sebuah penelitian yang dilakukan ahli saraf dari Inggris mengungkapkan, terdapat sebuah lagu yang dapat didengarkan untuk menurunkan tingkat kecemasan.

Dalam penelitian itu, lagu Weightless dari band Marconi Union teruji dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan hingga 65 persen.

Karenanya, lagu ini kerap dijuluki sebagai “lagu paling menenangkan di dunia”.

Grup musik Marconi Union bekerja sama dengan terapis suara dari British Academy of Sound Therapy untuk menciptakan lagu Weightless.

Dilansir dari Psychiatrist, lagu Weightless dibuat dengan menggabungkan suara piano, gitar, dan lonceng dengan nyanyian, sehingga menciptakan melodi yang halus.

Baca juga: Efek Polusi Udara bagi Kesehatan Mental Remaja, Picu Cemas Berlebih dan Mudah Emosi

Untuk menyelaraskan gelombang otak dengan frekuensi lagu, digunakan teknik bernama "entertainment".

Lagu Weightless memiliki kecepatan awal 60 detak per menit (BPM) yang sesuai dengan rata-rata detak jantung istirahat orang dewasa.

Kecepatan lagu tersebut lantas berkurang menjadi 50 BPM untuk memandu detak jantung pendengar menuju kondisi detak jantung yang lebih lambat dan tenang.

Lagu ini juga memasukkan aspek lingkungan berupa suara alam seperti tetesan air dan kicauan burung. Tujuannya untuk memicu respon biofilik atau ketertarikan bawaan manusia terhadap makhluk hidup dan rasa menyatu dengan alam.

Para peneliti meyakini, penggunaan teknik seperti ini akan mengaktifkan sistem otak sehingga dapat melepaskan hormon dopamin yang menimbulkan rasa bahagia dan tidak stres.

Baca juga: Lagu Galau Disebut Memberikan Sugesti dan Pengaruhi Dunia Nyata, Ini Penjelasan Pakar

Efek lagu Weightless terhadap kondisi mental

Penelitian yang dilakukan Mindlab International membuktikan, lagu Weightless teruji menumbuhkan rasa relaksasi bagi pendengarnya dibandingkan musik lain.

Ahli saraf dari Inggris, David Lewis-Hodgson melakukan penelitian tersebut dengan meminta partisipan memecahkan teka-teki sulit dalam waktu cepat yang dapat memicu stres.

Ketika mengerjakan teka-teki sulit, mereka akan mendengarkan lagu yang berbeda. Para peneliti kemudian mengukur aktivitas otak dan keadaan fisiologis yang mencakup detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan partisipan penelitian.

Hasilnya, lagu Weightless dapat menurunkan kecemasan keseluruhan partisipan mencapai 65 persen dan menurunkan tingkat fisiologis seseorang sebesar 35 persen.

"Weightless sangat efektif," ujar David, dikutip dari Inc.com.

Studi dari University of Pennsylvania juga menemukan, Weightless bekerja seefektif obat penenang dari dokter dalam menurunkan kecemasan pada pasien pra-operasi.

Bahkan, lagu ini lebih bagus karena tidak menimbulkan efek samping.

Penelitian lain dari University of Nevada juga menemukan bahwa lagu tersebut dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Baca juga: Studi Baru: Minuman Energi Picu ADHD, Kecemasan, dan Depresi pada Anak-anak

Alasan lagu bisa meredakan kecemasan

Profesor musik di Berklee College of Music, Kathleen Howland menyatakan, lagu tersebut mungkin tidak terlalu akurat menurunkan tingkat kecemasan.

Namun, dia mengakui lagu yang dikomposisi dengan baik dapat membantu mengatasi kecemasan dengan sedikit efek negatif.

“Saat kita cemas, fungsi eksekutif kita terganggu dan musik dapat membantu menjinakkan sirkuit yang sangat kuat di otak," jelasnya.

"Kita bisa melihat bagaimana kita bisa memberikan input sensorik yang tepat, untuk mengubah fungsi otak dari respon stres menjadi respon relaksasi,” lanjut dia.

Meski bisa menurunkan tingkat kecemasan seseorang, peneliti memperingatkan agar tidak mendengarkan lagu tersebut saat mengemudi atau dalam situasi yang membahayakan.

Sebab, hal itu akan menimbulkan rasa kantuk bagi pendengarnya.

Baca juga: Benarkah Cemas Berlebihan dapat Memicu Asam Lambung? Berikut Penjelasannya

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi