Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Gadget Jadi Penyebab Banyak Anak Alami "Speech Delay", Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi anak sedang bermain dengan orangtua
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Topik speech delay atau keterlambatan bicara pada anak ramai dibicarakan warganet di media sosial X beberapa hari terakhir.

Hal tersebut bermula dari cuitan akun @sangjuwita, Jumat (1/3/2024), yang menyebutkan banyak anak di masa sekarang mengalami speech delay.

Pengunggah mengatakan, gadget menyebabkan speech delay karena si kecil tidak berinteraksi dengan manusia asli sehingga perkembangan bahasanya terhambat.

Selain itu, penyebab lain di balik speech delay pada anak adalah perkataan dalam video yang terlalu cepat dan keragaman bahasa dalam konten yang disajikan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor-faktor tersebut membuat otak anak mendapat terlalu banyak informasi sehingga si kecil kebingungan memahami bahasa yang digunakan sehari-hari.

"Nah anak bingung. Kalo aku mau minum, aku tuh harus bilang apa ya? Akhirnya anak cuma nunjuk2 objeknya sambil teriak ga jelas. Padahal usianya harusnya sudah mulai bisa bicara 1 kata sederhana," cuit pengunggah.

Baca juga: Mengapa Banyak Wanita Korea Selatan Memilih Tidak Memiliki Anak?

Anak tidak direkomendasikan menggunakan gadget

Cuitan yang menyebutkan bahwa gadget menjadi penyebab anak mengalami speech delay direspons dokter spesialis anak dari RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Aisya Fikritama.

Ia mengatakan, gadget memang bisa menyebabkan anak mengalami speech delay, namun itu bukanlah faktor satu-satunya.

Aisya menjelaskan, studi yang dilakukan di AS menunjukkan keterkaitan antara anak berusia 6 bulan sampai 12 tahun, penggunaan gadget, dengan speech delay.

Berdasarkan laporan American Academy of Pediatrics (AAP), anak di bawah usia 18 bulan sama sekali tidak direkomendasikan menggunakan gadget.

Penyebabnya, kebisingan dan aktivitas layar mengganggu bayi yang usianya masih belia.

Selain itu, penggunaan gadget juga memutus hubungan antara orangtua dengan anak.

"Sebaliknya AAP merekomendasikan untuk orangtua tetap bisa mendampingi si kecil ketika menggunakan gadget supaya bisa memilih tontonan yang berkualitas dan juga mendampingi si kecil terhadap apa yang ia lihat," ujar Aisya kepada Kompas.com, Sabtu (2/3/2024).

Baca juga: Benarkah Paparan Kipas Angin Berlebih Bisa Menyebabkan Bells Palsy pada Anak?

Penyebab speech delay selain gadget

Lebih lanjut, Aisya menjelaskan, orangtua punya peran penting untuk mencegah speech delay pada anak.

Misalnya, ketika anak menonton konten yang bahasanya belum dimengerti, orangtua dapat menjelaskan hal ini kepada buah hatinya dengan bahasa yang lebih simpel dan praktis.

Meski begitu, Aisya menekankan bahwa ada faktor lain yang menyebabkan anak mengalami speech delay.

Faktor lain adalah seperti bayi yang lahir prematur, berat badan lahir rendah, infeksi torch, riwayat trauma kepala, dan radang otak, juga bisa membuat anak berpotensi mengalami kondisi tersebut.

Baca juga: Warga China Enggan Punya Anak karena Biaya Hidup Tinggi

Cara mengatasi speech delay

Meski gadget dapat membawa dampak buruk bagi anak, terjadinya speech delay masih dapat diatasi oleh orangtua dengan beberapa cara.

Pertama, Aisya meminta orangtua untuk memberikan stimulasi dan mencukupi nutrisi anaknya.

"Supaya si kecil bisa menangkap stimulasi jadi tentunya nutrisinya harus terpenuhi," saran Aisya.

Selain itu, orangtua juga diminta untuk sering-sering mengajak anaknya berbicara, meminta si kecil menanggapi perkataan, atau mengajukan pertanyaan kepada si kecil.

Cara lain untuk mengatasi speech delay adalah meminta anak untuk memilih sesuatu. Hal ini membantu anak untuk memahami benda sehingga si kecil mendapatkan kosakata baru.

"Membacakan dongeng untuk anak atau cerita, karena ini bisa menambah wawasan untuk si kecil dan tentunya membatasi penggunaan gadget pada anak," pungkas Aisya.

Baca juga: Pertama di Dunia, Anak 13 Tahun Sembuh dari Kanker Otak yang Mematikan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi