KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu (6/3/2024) hingga Kamis (7/3/2024).
Cuaca ekstrem tersebut dapat berupa hujan sedang hingga hujan lebat, angin kencang, kilat, dan petir. Selain itu, kondisi itu juga berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi basah.
Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang pada 6-7 Maret 2024?
Baca juga: Dampak Fenomena Squall Line dan Bow Ercho, Hujan Deras Akan Guyur Jawa Tengah
Wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang
Berdasarkan data yang dirilis BMKG, berikut ada sejumlah wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, yang disertai dengan kilat kilat atau petir pada 6-7 Maret:
1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Daerah Istimewa Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua.
2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Timur.
1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Daerah Istimewa Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua.
2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: BMKG Catat 152 Gempa Guncang Jawa Barat pada Februari 2024, Kebanyakan Dangkal
Penyebab cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia
Dilansir dari laman BMKG, cuaca ekstrem tersebut dipicu karena Bibit Siklon Tropis 91S yang terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara dan barat daya Bengkulu yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudera Hindia bagian tenggara, barat daya Bengkulu.
Tak hanya itu, Sirkulasi Siklonik juga terpantau di perairan barat Aceh dan Laut Natuna.
Kondisi ini membentuk daerah konvergensi memanjang di Natuna, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat, serta pertemuan angin (konfluensi) di Sumatra bagian utara dan Sumatera bagian selatan.
BMKG juga mendeteksi adanya daerah konvergensi lainnya yang terpantau memanjang di Samudera Hindia sebelah barat Lampung, Laut Jawa, Samudera Hindia sebelah selatan Jawa, dan Kalimantan Selatan.
Selain itu, daerah konvergensi lainnya terdeteksi pula berada di Selat Makassar, Laut Sulawesi, Sulawesi Utara, Laut Flores, Laut Banda, Samudera Pasifik sebelah utara Maluku Utara, dan Papua.
"Daerah konfluensi terpantau di Laut Jawa, NTB, NTT, dan Laut Banda. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," tulis BMKG.
Di sisi lain, terdapat pula peningkatan kecepatan angin hingga mencapai lebih dari 25 knot yang terpantau di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina yang mampu meningkatkan potensi tinggi gelombang di perairan sekitar Sumatra dan Jawa bag barat.
Intrusi udara kering atau dry intrusion dari Belahan Bumi Utara (BBU) melintasi Samudra Pasifik timur Filipina dan Laut China Selatan.
Kondisi tersebut kemudian mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di sebagian besar Kalimantan, Maluku Utara, dan perairan utara Papua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.