Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Dijadikan Obat Tradisional, Ini Potensi Manfaat Biji Duku

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/tyasindayanti
Ilustrasi biji duku. Potensi manfaat biji duku jika tak sengaja tertelan.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Biji duku terkenal memiliki rasa yang pahit jika tak sengaja tergigit. Ukuran yang relatif kecil juga terkadang membuat biji buah ini mudah tertelan dan masuk ke dalam tubuh.

Untungnya, menggigit biji duku umumnya tidak membawa dampak negatif bagi kesehatan, kecuali sensasi pahit di mulut.

Bahkan, menelan biji duku berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Peneliti dari Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB University Prof Darda Efendi mengatakan, rasa pahit pada biji duku disebabkan sejumlah kandungannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rasa pahit muncul karena ada kandungan senyawa sekunder, seperti fenolik, alkaloid, dan poliketida," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Biji dari buah berbentuk bulat dan bergerombol ini pun kerap dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

"Mungkin saja (ada manfaatnya), perlu penelitian lebih lanjut. Di masyarakat tradisional tertentu memang ada yang menggunakan untuk obat," papar Darda.

Baca juga: 6 Buah Penurun Panas, Bantu Redakan Rasa Tak Enak Badan


Potensi manfaat biji duku untuk kesehatan

Terpisah, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengungkapkan, biji duku sebenarnya tidak dianjurkan untuk dimakan langsung.

Secara tradisional, menurutnya, bagian tanaman ini sering diolah menjadi pengobatan sejumlah masalah kesehatan.

"Memang bijinya bisa dimanfaatkan secara tradisional untuk beberapa macam pengobatan, cuma konsumsi biji duku tidak langsung ditelan," tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2024).

Inggrid menjelaskan, biji duku kerap dimanfaatkan sebagai penurun panas atau demam karena kandungan zat antipiretiknya.

Baca juga: 3 Jenis Buah yang Harus Dikurangi Saat Diet, Picu Kenaikan Berat Badan

Diketahui, zat antipiretik pada biji ini mampu menghambat berkembangnya enzim siklooksigenase.

Enzim siklooksigenase sendiri merupakan enzim yang menjadi perantara naiknya suhu tubuh.

Jika enzim siklooksigenase dihambat, demam atau suhu tubuh yang tinggi dapat segera turun setelah mengonsumsi makanan yang mengandung zat antipiretik.

Inggrid melanjutkan, biji duku juga sering dikonsumsi sebagai obat cacing pada anak-anak, serta mengatasi luka pada dinding mukosa lambung.

"Itu penggunaan secara tradisional tapi memang penelitiannya masih sangat terbatas," ucapnya.

Baca juga: 3 Efek Samping Rambutan bagi Tubuh, Apa Saja?

Cara mengolah biji duku

Tak sengaja menelan biji duku umumnya tidak menimbulkan dampak buruk pada tubuh, bahkan mungkin memberikan manfaat.

Namun, Inggrid mengingatkan, biji buah ini sebaiknya diolah jika benar-benar ingin dikonsumsi.

"Justru kita makan buah duku, kemudian bijinya dikeringkan," terang dia.

Berikut tata cara mengolah biji duku untuk dikonsumsi:

  • Ambil satu biji duku dan keringkan
  • Setelah kering, bakar biji duku sebentar
  • Tumbuk sampai menjadi bubuk
  • Selanjutnya, keseluruhan bubuk biji buku tersebut diseduh dengan seperempat gelas air panas
  • Ramuan biji duku siap dikonsumsi.

"Kalau memang tidak kuat sama rasanya yang pahit boleh ditambah madu," kata Inggrid.

Menurutnya, jika sekadar ingin mendapatkan manfaatnya, masyarakat dapat memilih hanya mengonsumsi buah duku.

Sebab, buah duku juga tak kalah bernutrisi, dengan kandungan beragam vitamin dan mineral yang berkhasiat.

"Vitamin C, vitamin A, vitamin B, mineral-mineral seperti fosfor, magnesium, itu sudah ada di dalam buahnya," tutupnya.

Baca juga: 5 Buah Terburuk untuk Gigi, Berpotensi Sebabkan Gigi Kuning dan Berlubang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi