Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Awal Puasa 2024? Ini Cara Menentukan Ramadhan NU, Muhammadiyah, dan Kemenag

Baca di App
Lihat Foto
MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Salah satu petugas tim BHRD Kabupaten Cirebon melakukan pemantauan Hilal di Pantai Baro Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/3/2023). Tim berhasil melihat hilal pada pukul 18.02 wib
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Masyarakat tengah menunggu penetapan 1 Ramadhan 1445 H untuk memulai ibadah puasa.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin (11/3/2024).

Sementara Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperkirakan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa (12/3/2024).

Meski NU dan Muhammadiyah telah memberi gambaran 1 Ramadhan 1445 H jatuh tanggal berapa, Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan kapan umat Islam di Indonesia dapat memulai ibadah puasa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag akan menetapkan 1 Ramadhan 1445 dalam Sidang Isbat yang digelar di Auditorium H.M Rasjidi Kemenag di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Minggu (10/3/2024).

Berikut cara menentukan awal Ramadhan 1445 H atau 2024 dari NU, Muhammadiyah, dan Kementerian Agama.

Baca juga: Link Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2024, Lengkap di Seluruh Indonesia

Kemenag akan gelar Sidang Isbat dalam tiga tahap

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam), Kamaruddin Amin, menjelaskan Sidang Isbat akan digelar secara luring maupun daring.

Ia menjelaskan, Sidang Isbat adalah salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah.

Terpisah, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib, mengatakan akan ada beberapa pihak yang diundang Kemenag dalam Sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 1445 H.

Mereka adalah dari Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," ujarnya dikutip dari laman Kemenag.

Selain itu, Adib juga menyampaikan, jalannya Sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.

Tahap pertama adalah pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1445 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi.

Pemaparan dilakukan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB dan terbuka untuk umum serta disiarkan melalui kanal YouTube Bimas Islam.

Setelah itu, Kemenag akan menggelar Sidang Isbat penetapan 1 Ramadhan 1445 H secara tertutup selepas shalat maghrib.

Kemenag juga akan menggunakan data lain, seperti hasil rukyatulhilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia untuk menentukan 1 Ramadhan 1445 H.

"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag," pungkas Adib.

Baca juga: Sidang Isbat Awal Ramadhan 2024: Link, Tahapan, Jadwal dan Lokasi Pantau Hilal

PBNU akan lakukan rukyatulhilal

PBNU akan melakukan rukyatulhilal atau pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada Minggu dalam proses penentuan 1 Ramadhan 1445 H.

Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH Sirril Wafa mengatakan, pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya, tidak dapat dirukyat melalui pengalaman atau tajribah.

"Jadi langkah ikmal atau istikmal Sya'ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 M," ujarnya dikutip dari NU Online.

Lembaga Falakiyah PBNU menjelaskan, hilal berada pada ketinggian 0 derajat 11 menit 25 detik pada Minggu.

Sementara ijtima atau konjungsi terjadi pada Minggu pukul 16.00 WIB. Titik markaz Jakarta ini berlokasi di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat dengan koordinat 6 derajat 11 menit 25 derajat LS dan 106 derajat 50 menit 50 detik BT.

Lembaga Falakiyah PBNU menjelaskan, letak Matahari ketika terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat.

Sementara itu, letak hilal pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat.

Sirril menyampaikan, PBNU akan menggelar rukyatul hilal secara serentak di berbagai titik, mulai dari pinggir pantai yang mengarah ke barat maupun di gedung-gedung tinggi dengan ufuk barat yang tidak terhalang.

Sebanyak 50-60 titik di Indonesia barat, tengah, dan timur telah ditetapkan PBNU sebagai lokasi rukyatulhilal.

Pelaksanaan rukyat akan melibatkan beberapa pihak, seperti petugas Kementerian Agama setempat, pengadilan agama, BMKG, dan masyarakat.

Baca juga: Potensi Beda, Ini Awal Ramadhan 1445 H Menurut NU dan Muhammadiyah

Muhammadiyah menggunakan wujudul hilal

Berbeda dengan PBNU, Majelis Tarjih dan Tajdid menetapkan 1 Ramadhan 1445 H berdasarkan wujudul hilal.

Adapun, wujudul hilal adalah sebuah metode yang mengharuskan pemenuhan tiga syarat secara kumulatif.

Syarat tersebut adalah bulan kamariah baru dimulai pada hari ke-29 saat Matahari terbenam, telah terjadi ijtimak sebelum Matahari terbenam, dan pada saat Matahari terbenam bulan masih terlihat di atas ufuk.

"Jika satu dari ketiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, bulan baru dimulai pada hari ke-30," tulis PP Muhammadiyah dikutip dari laman resminya.

Terkait penetapan 1 Ramadhan 1445 jatuh pada Senin, pada Minggu ijtima jelang 1 Ramadhan 1445 terjadi pukul 16.07 WIB.

Ketika Matahari terbenam di Yogyakarta, Bulan berada pada ketinggian 00 derajat 56 menit 28 detik. Ini menandakan hilal sudah wujud.

Itu artinya, pada hari yang sama di seluruh Indonesia, Bulan terlihat di atas ufuk ketika Matahari terbenam kecuali di Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi