Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swedia Resmi Gabung NATO, Akhiri Puasa Netral selama 200 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ADEM ALTAN
Para anggota parlemen Turkiye menghadiri sebuah sesi sebelum pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang mengenai aksesi Swedia ke NATO, pada tanggal 23 Januari 2024 di Majelis Nasional Agung Turkiye (TBMM) di Ankara. Parlemen Turkiye pada 23 Januari 2024 meratifikasi keanggotaan NATO Swedia setelah lebih dari satu tahun penundaan yang mengecewakan upaya Barat untuk menunjukkan tekadnya dalam menghadapi perang Rusia di Ukraina.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Swedia resmi bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebagai anggota ke-32 aliansi militer transatlantik pada Kamis (7/3/2024).

Bergabungnya Swedia dengan Pertahanan Atlantik Utara itu sekaligus mengakhiri netralitasnya selama beberapa dekade. 

Keputusan ini dibuat Swedia di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai agresi Rusia di Eropa setelah invasi ke Ukraina.

“Persatuan dan solidaritas akan menjadi pedoman Swedia sebagai anggota NATO. Kami akan berbagi beban, tanggung jawab, dan risiko dengan sekutu kami,” kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (8/3/2024). 

Baca juga: Sejarah NATO, Tujuan, Struktur Kerja, dan Daftar Anggotanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Reuters, Bagi NATO, bergabungnya Swedia dan Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 1.340 km dengan Rusia, merupakan tambahan yang paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Keputusan tersebut bisa jadi pukulan telak bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah berusaha mencegah penguatan aliansi ini.

Sementara itu, Gedung Putih menyatakan, bergabungnya Swedia sebagai sekutu NATO akan membuat Amerika Serikat dan sekutunya menjadi lebih aman.

“NATO adalah aliansi pertahanan paling kuat dalam sejarah dunia, dan saat ini memastikan keamanan warga negara kita sama pentingnya dengan 75 tahun yang lalu ketika aliansi kita didirikan dari puing-puing Perang Dunia II,” katanya mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: NATO Tolak Permintaan Ukraina soal Zona Larangan Terbang, Lampu Hijau bagi Rusia?

Akhiri puasa netral selama 200 tahun

Untuk diketahui, invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022, membuat Swedia dan negara tetangganya Finlandia yang berbagi perbatasan sepanjang 1.340 km (832 mil) dengan Rusia untuk mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO.

Swedia sebelumnya tak kunjung bergabung dengan NATO karena merasa kekuatan militernya belum mumpuni untuk menghadapi serangan Rusia. 

Kekhawatiran tersebut mencuat pada 2013, ketika pesawat pembom Rusia terbang melintasi Teluk Finlandia, tepatnya di dekat pulau Gotland, yang diyakini sebagai simulasi serangan nuklir.

Ibu Kota Swedia, Stockholm membutuhkan dukungan jet NATO untuk mengusir pesawat Rusia dari wilayah udaranya.

Tak hanya itu, pada tahun berikutnya terdapat pula laporan bahwa kapal selam Rusia beroperasi di kepulauan Stockholm.

Meskipun Stockholm semakin dekat dengan NATO selama dua dekade terakhir, namun keanggotaannya menandai perpecahan dengan masa lalu.

Sebab, selama lebih dari 200 tahun, Swedia menghindari aliansi militer dan mengambil sikap netral pada saat perang.

Setelah Perang Dunia II, negara ini membangun reputasi internasional sebagai pembela hak asasi manusia.

Kemudian, ketika Uni Soviet runtuh pada 1991, pemerintahan berikutnya mengurangi pengeluaran militer.

Selain itu, baru-baru ini pada 2021, menteri pertahanan negara tersebut telah menolak keanggotaan NATO.

Namun, selang beberapa bulan kemudian, pemerintah dari unsur sosial demokrat setempat, bersama negara tetangganya Finlandia mengajukan usulan bergabung dengan NATO.

Meskipun Finlandia bergabung tahun lalu, Swedia harus menunggu karena Turkiye dan Hongaria menunda meratifikasi aksesi Swedia. Turkiye kemudian menyetujui permohonan Swedia pada Januari.

Hongaria menunda tindakannya sampai Kristersson melakukan kunjungan ke Budapest pada tanggal 23 Februari, di mana kedua negara menyetujui kesepakatan jet tempur.

Di sisi lain, Rusia telah mengancam akan mengambil langkah-langkah balasan politik dan militer-teknis yang tidak ditentukan sebagai tanggapan atas tindakan Swedia.

"Bergabung dengan NATO benar-benar seperti membeli asuransi, setidaknya selama Amerika Serikat benar-benar bersedia menjadi penyedia asuransi," kata Barbara Kunz, seorang peneliti di lembaga pemikir pertahanan SIPRI.

Baca juga: Invasi Rusia, Didasari Ukraina yang Enggan Urungkan Niat Bergabung dengan NATO

Keuntungan Swedia bergabung dengan NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menggambarkan momen bergabungan Swedia dengan NATO sebagai suatu momentum bersejarah.

“Swedia kini akan mengambil tempat yang selayaknya di meja NATO, dengan hak suara yang setara dalam membentuk kebijakan dan keputusan NATO,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Swedia akan mendapatkan keuntungan dari jaminan pertahanan bersama aliansi ini, di mana serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.

Hal tersebut sesuai Pasal 5 perjanjian NATO yang mewajibkan semua anggota untuk membantu sekutu yang wilayah atau keamanannya terancam.

Kondisi tersebut sebelumnya pernah dilakukan satu kali oleh AS setelah serangan 11 September 2001.

Meski begitu, pasal tersebut juga merupakan jaminan keamanan kolektif yang dicari Swedia sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Sementara itu, bergabungnya Swedia ke NATO menambah kapal selam canggih dan armada jet tempur Gripen yang cukup besar yang diproduksi di dalam negeri ke dalam pasukan NATO, dan merupakan penghubung penting antara Atlantik dan Baltik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi