Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei ECA: 75 Persen Pilot Pernah Ketiduran Saat Menerbangkan Pesawat

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/MURATART
Pilot ketiduran selama penerbangan.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kejadian pilot ketiduran saat menerbangkan pesawat bukan hal baru dalam dunia penerbangan.

Menurut survei serikat pekerja pilot Eropa (ECA) pada 2023 diketahui 75 persen pilot dari hampir 7.000 responden mengaku pernah ketiduran dalam penerbangan setidaknya sekali dalam satu bulan terakhir. 

Dikutip dari laman Business Insider, survei yang dikerjakan konsultan keselamatan penerbangan Baines Simmons untuk ECA tersebut dilakukan pada Juli 2023.

Dalam survei yang sama, seperempat responden menyatakan setidaknya lima kali microsleep (ketiduran dalam waktu singkat) dalam penerbangan empat minggu terkahir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur dalam Penerbangan Kendari-Soetta, Pesawat Sempat Keluar Jalur


Kasus tersebut tidak hanya dialami pilot Eropa, di Indonesia, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan serupa.

Laporan awal menyebutkan, pilot dan kopilot maskapai Batik Air tertidur selama 28 menit dalam penerbangan dari Kendari, Sulawesi Tenggara menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (25/1/2024).

Karena kondisi tersebut, pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan BTK6723 sempat keluar jalur. Beruntung penerbangan bisa berjalan baik dan bisa mendarat dengan lancar.

Selain itu, pada 2022, dua pilot maskapai Ethiopian Airlines dilaporkan tertidur dalam penerbangan dari Sudan ke Ethiopea.

Baca juga: Mengenang 17 Tahun Insiden Terbakarnya Pesawat Garuda di Bandara Adisutjipto...

Sebagian besar pilot ketiduran dalam penerbangan

Sebuah survei bertajuk A fatigue survey of European Pilots dilakukan oleh European Cockpit Association (ECA) terhadap 6.893 pilot dari berbagai negara.

Survei yang diterbitkan pada Agustus 2023 tersebut mengidentifikasi tanda-tanda dan penyebab kelelahan, sebelum masa tersibuk di musim panas pilot Eropa.

Salah satu poin yang diteliti adalah mengenai microsleep (tidur singkat) selama penerbangan dalam sebulan terakhir sebelum dilakukannya survei.

Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa AS yang Mendarat di Bulan Diperkirakan Kehabisan Daya dan Mati Hari Ini

Hasilnya, sebagian besar pilot telah mengalami setidaknya satu kali ketiduran selama penerbangan dalam 4 minggu terakhir.

Bahkan, 592 pilot di antaranya melaporkan telah mengalami lebih dari 10 kali ketiduran singkat dalam periode tersebut.

Dari data pada grafik di atas, total 75,9 persen pilot pernah mengalami setidaknya satu kali ketiduran saat menerbangkan pesawat dalam sebulan terakhir.

Dengan rincian 49,6 persen pernah ketiduran 1 sampai 4 kali, 17,4 persen ketiduran 5 sampai 9 kali, dan 8,8 persen mengalami lebih dari 10 microsleeps dalam sebulan terakhir.

Kemudian 24,1 persen sisanya mengatakan tidak pernah ketiduran selama melakukan penerbangan.

Baca juga: Pilot Veteran Australia Ungkap Teori Mengerikan di Balik Hilangnya Malaysia Airlines MH370

Penyebab pilot ketiduran saat penerbangan

Ketika pilot melaporkan tingginya jumlah microsleep, salah satu faktor yang memengaruhi adalah kelelahan yang tidak dapat dikelola secara efektif.

Penyebab kelelahan ini bisa berasal dari dalam pekerjaan atau faktor luar seperti kurang tidur. Namun risikonya ada di dalam pekerjaan sehingga kelelahan harus dikelola.

Para pilot ketiduran saat penerbangan karena tidak cukup istirahat yang memungkinkan mereka pulih dari kelelahan di tugas sebelumnya.

Baca juga: Mengenang 17 Tahun Insiden Terbakarnya Pesawat Garuda di Bandara Adisutjipto...

Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) memperingatkan kekhawatiran memberikan rekomendasi untuk mengatasi faktor kelelahan bagi pilot.

Operator udara atau penerbangan perlu untuk:

  • Secara berkala meninjau dan menyesuaikan jadwal dengan mempertimbangkan ketersediaan kru yang memenuhi syarat.
  • Ingatkan semua staf akan peran mereka, termasuk tingkat pengawasan lini, dalam memastikan bahwa operasi yang aman dan andal mendapat prioritas utama.
  • Saat melakukan penilaian risiko, mempertimbangkan kaitan antara berbagai masalah keselamatan, seperti kurangnya staf yang berkualifikasi dan kelelahan.
  • Saat merencanakan daftar nama kru bulanan, perlu menghindari mencapai batas masa tugas operasional yang berpotensi berdampak pada kelelahan kru.
  • Memenuhi kewajiban rostering untuk menghindari potensi kelelahan bagi seluruh staf yang bertugas.
  • Menyeimbangkan beban kerja dan istirahat kru, terutama di sektor yang mendekati kapasitas maksimal.
  • Memastikan bahwa awak pesawat terbebas dari kelelahan agar dapat beroperasi pada tingkat keselamatan yang memuaskan dalam segala keadaan.

Baca juga: Interior Pesawat Berbahan Serat Sisal, Temuan Mahasiswa UI yang Dilirik Boeing

Ketiduran selama fase kritis penerbangan merupakan indikasi jelas peningkatan rasa kantuk dan potensi risiko keselamatan penerbangan.

Oleh karena itu penting memiliki sistem pelaporan yang efektif, untuk memiliki gambaran akurat mengenai kelelahan pilot dan kru dalam operasi penerbangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi