Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Ikan Asin, Waspadai Potensi Tekanan Darah Tinggi

Baca di App
Lihat Foto
DOK.SHUTTERSTOCK/Abel Brata Susilo
Ilustrasi ikan asin. Efek samping ikan asin.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ikan asin menjadi salah satu santapan favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih dan renyah.

Cara membuat ikan asin yang melalui penggaraman membuat olahan ini lebih awet, sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu lebih lama daripada ikan segar.

Bukan hanya memiliki rasa yang enak, ikan asin turut menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan.

Namun demikian, makan ikan asin secara berlebihan juga berpotensi memberi efek samping yang tak diinginkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja efek samping ikan asin?

Baca juga: 6 Jenis Ikan Bermanfaat untuk Otak, Bantu Cegah Penuaan Otak


Nutrisi pada ikan asin

Dilansir dari laman Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, olahan ikan asin terbuat dari berbagai macam ikan, mulai dari berukuran kecil hingga besar.

Ikan berukuran kecil yang biasa diolah dengan cara ini, antara lain petek dan teri, sedangkan ikan sedang seperti kembung dan layang.

Sementara itu, beberapa ikan besar yang kerap diolah menjadi ikan asin oleh masyarakat, termasuk, tenggiri, tongkol, cakalang, manyung, dan sebagainya.

Seperti pengasinan daging lain, ikan asin secara umum menyediakan protein hewani tak mudah basi karena telah diawetkan.

Konsumsi ikan asin, terlepas dari jenisnya, menambah asupan beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti energi atau kalori, protein, dan lemak.

Olahan ini juga kaya akan kalsium dan fosfor, dua mineral penting yang berperan dalam menjaga tulang serta gigi agar tetap kuat dan sehat.

Merujuk Data Komposisi Pangan Indonesia Kementerian Kesehatan, berikut nutrisi yang terkandung dalam 100 gram ikan asin secara umum dengan 70 persen bagian dapat dimakan:

Tak jauh berbeda, berikut komposisi gizi pangan 100 gram ikan asin cakalang dengan berat badan dapat dimakan 70 persen:

Baca juga: Cara Paling Sehat Masak Ikan, Ketahui agar Nutrisi Tak Berkurang!

Efek samping ikan asin

Garam pada proses pengasinan mengawetkan ikan dengan cara menarik air dari jaringan, sehingga teksturnya jauh lebih kering dengan bobot lebih ringan.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menyebutkan, daging ikan segar mengandung sekitar 75-80 persen air.

Khusus ikan berlemak dengan kandungan asam lemak tinggi, jumlah airnya sekitar 60-65 persen.

Namun, saat diolah menjadi ikan asin, sebagian kandungan air tersebut akan digantikan oleh garam.

Penggunaan garam yang cenderung banyak pada olahan ini pun kemungkinan membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Terlebih, jika ikan asin dikonsumsi dalam jumlah banyak atau oleh orang dengan kondisi tubuh tertentu.

Berikut potensi efek samping ikan asin bagi kesehatan:

1. Tekanan darah tinggi

Terlalu banyak makan asin dapat menyebabkan gangguan pada tekanan darah, salah satunya tekanan darah tinggi.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), komposisi garam terdiri atas natrium dan klorida, yang mana natrium berperan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

Konsumsi ikan asin akan menyebabkan asupan natrium dalam aliran darah meningkat. Akibatnya, zat ini dapat menarik air lebih banyak dalam pembuluh darah.

Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan peningkatan volume cairan darah, sehingga akan memengaruhi tekanan darah.

Hal ini dapat dianalogikan dengan air dalam pipa, di mana semakin banyak jumlah air dengan diameter pipa yang tetap akan mengakibatkan tekanan air akan meningkat.

Tekanan darah tinggi sendiri berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, yang akhirnya akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Baca juga: 7 Ikan Penurun Lemak Trigliserida, Cegah Obesitas dan Diabetes

2. Masalah ginjal

Kelebihan natrium bukan hanya membebankan aliran darah, tetapi juga berpotensi membebankan organ ginjal.

Dilansir dari laman Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, ginjal bertugas menyingkirkan produk-produk beracun dan menjaga keseimbangan cairan.

Organ di kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang ini juga berfungsi untuk mengontrol produksi sel-sel darah merah.

Di sisi lain, konsumsi garam terlalu banyak, termasuk ikan asin, bisa menyebabkan gangguan ginjal karena menambah natrium dalam ginjal.

Hal tersebut dapat berimbas pada peningkatan risiko gangguan ginjal serta risiko timbulnya batu ginjal.

3. Potensi kanker

Terlalu banyak mengonsumsi ikan asin pun berpotensi meningkatkan risiko perkembangan sel abnormal dan tidak terkendali bernama kanker.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/1/2022), makan makanan asin, seperti ikan asin, dikaitkan dengan 15 persen peningkatan kanker.

Temuan tersebut berdasarkan sebuah penelitian terhadap hampir 80.000 responden yang terdiri dari pria dan wanita.

Tidak hanya kanker, asupan natrium yang tinggi pun dikaitkan dengan 20 persen peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi