Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Puasa Ramadhan untuk Penderita Diabetes Melitus

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Proxima Studio
Bolehkah penderita diabetes melitus puasa di bulan Ramadhan? Ini tipsnya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seluruh muslim di dunia saat ini sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah yang akan berlangsung dari pertengahan Maret hingga pertengahan April 2024.

Seperti diketahui, puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu kewajiban seorang Muslim yang telah memenuhi syarat. Hal ini sesuai yang dijelaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 183:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa."

Meski demikian, ada beberapa orang yang mungkin memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dianggap berisiko bila menjalani puasa Ramadhan, salah satunya penderita diabetes melitus.

Baca juga: Pengertian Diabetes: Jenis, Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah penderita diabetes melitus puasa Ramadhan?

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir menyampaikan, penderita diabetes diperbolehkan puasa Ramadhan, namun dengan syarat harus tetap dalam pengawasan dokter.

Menurutnya, dokter biasanya akan memperbolehkan pasien diabetes berpuasa ketika gula darah mereka stabil dan tidak lebih dari angka 250 mg/dL.

"Bagi penderita diabetes, puasa dapat memiliki manfaat menurunkan gula darah dalam sementara waktu, namun juga dapat menyebabkan risiko kenaikan gula darah," ujar Andi kepada Kompas.com (23/3/2023).

"Keduanya bisa terjadi, karena pada penderita diabetes mereka tidak memiliki kendali gula darah yang baik," imbuhnya.

Andi mengungkapkan, pada kondisi yang terlalu lapar (saat berpuasa), hal itu bisa menyebabkan hipoglikemia pada penderita diabetes.

Hipoglikemia adalah kondisi ketika gula darah dalam tubuh mengalami penurunan atau kadar gulanya menjadi rendah.

Sebaliknya, kata Andi, tubuh akan bereaksi setelah hipoglikemia itu memecah cadangan gula dalam tubuh.

Akibatnya, bisa terjadi hiperglikemia atau kondisi ketika gula darah mengalami kenaikan dari batas normal yang merupakan kondisi berbahaya bagi penderita diabetes.

Untuk itu, ia mengungkapkan bahwa penderita diabetes yang memiliki risiko tinggi, tidak disarankan untuk berpuasa.

Sedangkan bagi penderita diabetes yang memiliki risiko rendah dan sedang, boleh melakukan ibadah puasa dengan pengawasan dokter.

Menurut Andi, penderita diabetes yang berpuasa juga harus mengenali tanda-tanda bahaya kapan mereka harus membatalkan puasa. Beberapa tandanya meliputi:

  • Gemetaran
  • Pusing
  • Berkeringat dingin
  • Berdebar-debar
  • Pandangan kabur

"Jika mengalami tanda-tanda tersebut, lebih baik langsung dibatalkan puasanya," kata Andi.

Baca juga: Cara Mengontrol Gula Darah secara Alami, Cocok untuk Penderita Diabetes

Manfaat puasa bagi penderita diabetes melitus

Praktisi kesehatan masyarakat, Dr. Ngabila Salama mengatakan bahwa puasa justru sangat bermanfaat bagi kesehatan pasien diabetes melitus, seperti di antaranya:

  • Mengontrol (menurunkan) kadar gula darah
  • Menurunkan berat badan
  • Melawan peradangan
  • Meningkatkan fungsi otak dan mencegah gangguan neurodegeneratif
  • Menyehatkan jantung dengan mencegah aterosklerosis yang biasanya menyebabkan serangan jantung
  • Menurunkan tekanan darah tinggi secara signifikan serta kadar kolesterol total, dan kolesterol LDL (jahat), serta trigliserida darah.

"Namun, sebelum puasa, penyandang diabetes melitus harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (9/3/2024).

Beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk penderita diabetes melitus seperti:

  • Pemeriksaan tekanan darah
  • Gula darah puasa
  • Gula darah dua jam sesudah makan dan jika memungkinkan kadar gula per 3 bulan atau disebut HbA1c.

Ngabila mengatakan, bila terdapat nilai yang tidak normal, maka pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani terapi, pemberian obat, dan anjuran pola makan atau kalori lebih lanjut.

"Melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah apabila muncul gejala yang tidak biasa atau tanda hipoglikemia atau hiperglikemia. Penyesuaian dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin menurut anjuran dokter," terang dia.

Baca juga: 11 Tanda dan Gejala Diabetes Tipe 2 yang Sering Diabaikan

Tips puasa bagi penderita diabetes melitus

Lebih lanjut, Ngabila juga memberikan beberapa tips puasa untuk penderita diabetes melitus selama bulan Ramadhan 2024.

Berikut beberapa tips puasa untuk penderita diabetes melitus:

  1. Menghindari makanan yang terlalu manis atau yang mengandung karbohidrat berlebih saat sahur dan berbuka. Terlebih, pada saat sahur lantaran dapat memicu keadaan hipoglikemia yang cepat nantinya.
  2. Saat berbuka, makanlah buah-buahan seperti kurma, pisang, melon, dan pepaya.
  3. Konsumsi makan malam dan sahur dengan gizi seimbang, tinggi serat, sesuai konsep Isi Piringku Kementerian Kesehatan RI. Setengah porsi sayur dan buah, setengah porsi karbohidrat dan lauk tinggi protein hewani, rendah gula, garam, dan lemak.
  4. Penderita diabetes melitus juga dapat mengonsumsi makanan selingan yang tidak terlalu manis menjelang tidur
  5. Hindari aktivitas fisik dan latihan fisik yang berlebihan
  6. Segeralah untuk berbuka dan usahakan makan sahur menjelang waktu imsak (saat puasa akan dimulai)
  7. Selalu berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama menjalankan ibadah puasa.

"Apabila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah < 60 mg/dL atau meningkat > 300 mg/dL puasa dapat dibatalkan," pungkas Ngabila.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi