KOMPAS.com - Umat Islam telah memasuki Ramadhan 1445 Hijriah mulai Senin (12/4/2024).
Di mana, salah satu kewajiban muslim di bulan suci Ramadhan ini adalah berpuasa, terutama untuk mereka yang telah memenuhi syarat.
Seperti yang diketahui, sebelum berpuasa, umat Islam harus membaca niat puasa Ramadhan terlebih dahulu.
Di mana, niat puasa Ramadhan ini dianjurkan untuk dibaca pada malam hari atau sebelum terbitnya fajar.
Kendati demikian, beberapa orang kerap lupa membaca niat puasa karena berbagai alasan, seperti waktu sahur mepet, bangun kesiangan sehingga tidak sahur, dan lain sebagainya.
Lantas, apakah puasa tetap sah bila seseorang lupa membaca niat saat sahur?
Baca juga: Waktu dan Jenis Olahraga yang Tepat Saat Bulan Puasa Ramadhan
Penjelasan MUI
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, seseorang yang lupa membaca niat puasa Ramadhan saat sahur puasanya masih tetap sah.
Menurutnya, niat puasa tidak perlu diucapkan dan cukup diamalkan dalam hati.
"Jelas tetap sah, karena orang saat makan sahur kan untuk puasa. Jadi sebenarnya tidak kita lafazkan pun niat kita, Allah sudah tahu bahwa dengan kita makan sahur berarti kita akan berpuasa," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
"Meskipun ada juga orang yang makan sahur tapi dia memang tidak akan berpuasa dan hanya sekedar ikut makan sahur saja. Tapi Tuhan kan maha tahu," imbuhnya.
Baca juga: Kapan Niat Puasa Ramadhan Dilafalkan, Saat Sahur atau Malam Hari?
Adanya perbedaan pandangan
Anwar mengungkapkan, ada empat mazhab yang mengatur terkait hukum tidak membaca niat puasa di bulan Ramadhan.
"Dari empat mazhab yang ada, tiga mazhab boleh dikatakan mempunyai pendapat yang sama yaitu mazhab Syafii, Hambali, dan Hanafi," ungkapnya.
Dalam pandangan mereka, niat merupakan salah satu rukun puasa Ramadhan yang wajib dilaksanakan.
Rukun puasa adalah hal yang wajib dilakukan di saat melakukan suatu pekerjaan. Adapun bila salah satu tidak terpenuhi, maka puasa dianggap tidak sah atau batal.
Mereka berpendapat bahwa niat puasa wajib dilakukan setiap malam yaitu antara shalat maghrib sampai sebelum shalat subuh.
Sementara dalam mazhab Maliki, kata Anwar, niat untuk puasa Ramadhan itu cukup dilakukan sekali saja yaitu di awal puasa.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa perbedaan merupakan hal yang biasa, dan ia berharap agar perbedaan tersebut tidak memecah belah umat Islam.
"Namun, perbedaan ini tidak perlu dipertajam. Silakan saja masing-masing akan mengikuti yang mana, karena masalah ini memang masuk ke dalam majalul ikhtilaf yaitu adanya kemungkinan untuk berbeda pendapat," jelas dia.
Oleh karena itu, Anwar mengatakan, sikap yang harus diutamakan dalam menghadapi masalah ini adalah sikap bertoleransi antar muslim.
Baca juga: 7 Tips Aman Puasa bagi Penderita Maag
Bacaan niat puasa Ramadhan
Dilansir dari Kompas.com, Senin (11/3/2024), berikut bacaan niat puasa Ramadhan:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.
"Artinya: Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala."
Bacaan niat puasa tersebut wajib dibaca setiap hari selama Ramadhan, sesuai mazhab Imam Syafii.
Sementara itu, berikut bacaan niat puasa untuk satu bulan penuh sesuai mazhab Maliki.
Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.
"Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”
Baca juga: Apakah Berenang Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.