Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf, Pimpinan Majelis Nurul Musthofa yang Meninggal Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Instagram @rabithah_alawiyah
Profil Habib Hasan bin Ja'far bin Umar meninggal dunia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kabar duka datang dari pimpinan Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf yang meninggal dunia pada Rabu (13/3/2024).

Informasi tersebut disampaikan melalui akun resmi Dewan Pengurus Pusat Rabithah Alawiyah, @rabithah_alawiyah, Rabu.

"Segenap Keluarga Besar Rabithah Alawiyah turut berduka cita atas wafatnya Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf (Pimpinan Majelis Nurul Musthofa) pada hari Rabu, 13 Maret 2024," tulis unggahan tersebut.

Namun, belum diketahui penyebab meninggalnya Pimpinan Majelis Nurul Musthofa di usianya yang ke-47.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, siapa itu Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf?

Baca juga: Berkaca dari Kasus Kalideres, Mengapa Orang Menginginkan Sertifikat Habib?

Profil Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf

Habib Hasan bin Ja'far lahir di Kramat Empang, Bogor, Jawa Barat pada 2 Februari 1977.

Dikutip dari skripsi berjudul Kepemimpinan Habib Hasan bin Ja'far Asegaf Dalam Upaya Mengembangkan Pemahaman dan Perilaku Akhlak Jamaah Majelis Taklim Musthofa (2010) karya Maulana Sukarya, hari kelahiran Habib Hasan bin Ja'far bertepatan dengan acara haul akbar dan maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di kediaman kakeknya, Habib Abdullah bin Mukhsin Al Attas atau lebih dikenal Habib Keramat Empang.

Habib Hasan bin Ja'far yang masih bayi kemudian dibawa ke hadapan para jamaah yang mayoritas adalah para alim ulama besar untuk didoakan. Salah satu jamaah yang mendoakannya adalah Habib Sholeh bin Mukhsin Tanggul.

Habib Sholeh mendoakan supaya Habib Hasan kelak dapat menggantikan kakeknya.

Baca juga: Daftar Timses Capres dan Caleg yang Dinonaktifkan PBNU, Ada Khofifah dan Habib Luthfi

Masa kecil Habib Hasan

Habib Hasan tumbuh dan besar di kediaman kakek dan neneknya.

Dilansir dari laman Nurul Musthofa, semasa kecil, Habib Hasan belajar mengaji bersama Syaikh Usman Baraja. Dia juga belajar bahasa Arab dengan Syaikh Abdul Qodir Ba’salamah.

Sementara untuk ilmu Nahwu dan Shorof dalam bahasa Arab, guru Habib Hasan adalah Syaikh Ahmad Bafadhol.

Semasa kecil, dia kerap diajak kakeknya untuk ikut berdakwah dengan harapan supaya kelak Habib Hasan mencintai ilmu agama dan menyiarkannya.

Sepeninggal kakeknya, Habib Hasan kerap ikut pamannya, Habib Abu Bakar bin Abdullah bin Mukhsin untuk berdakwah.

Hingga di usia 19 tahun, Habib Hasan diijazahkan sebuah sorban dari gurunya yaitu Habib Muhammad bin Husain Al Attas (Kalibata) dan Habib Muhammad Anis bin Alwi Al Habsyi (Solo) berupa pembacaan maulid simtud durror.

Sejak saat itulah, Habib Hasan mulai berdakwah di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: Haul Habib Ali Solo 1-5 November 2023, Berikut Jadwal dan Rekayasa Lalu Lintasnya

Pendidikan Habib Hasan

Seperti anak-anak pada umumnya, Habib Hasan tumbuh dan mengenyam pendidikan di SD, SMP, SMA lalu melanjutkan pendidikan ke IAIN Sunan Ampel Malang.

Pada 1989, Habib Hasan mengenyam pendidikan di kota Malang, yakni di pondok pesantren Darul Hadist Al Faqihiyah.

Kemudian, pada 1991 ia meneruskan mengaji di sebuah pondok pesantren Darut Tauhid.

Pada 1993 Habib Hasan berkuliah di IAIN Sunan Ampel Malang. Lalu pada 1994, dia bertolak ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya ke Hadramaut, Yaman.

Namun, karena suatu hal, Habib Hasan akhirnya tidak jadi berangkat ke Yaman.

Baca juga: Ramai soal Foto Habib Alex Probolinggo Jadi Story WhatsApp, Ada Apa?

Habib Hasan mulai berdakwah

Habib Hasan memulai dakwahnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada tahun 1998.

Sasaran dakwahnya adalah anak-anak muda. Oleh sebab itu, dia kerap bertemu dengan anak-anak muda di Jakarta khususnya di Ciganjur.

Menurut Habib Hasan, dia memilih anak muda sebagai sasaran dakwahnya karena anak muda adalah generasi penerus bangsa. Sehingga anak muda harus mengenal agama dan mencintai Allah SWT serta rasul-Nya.

Dengan begitu, anak muda tidak akan mudah terjerumus ke hal-hal negatif di tengah zaman modern saat ini.

Selama berdakwah, Habib Hasan menggunakan metode individual, yakni dengan mengumpulkan anak muda dan menasehatinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi