KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) melarang umat Islam Indonesia menjual-belikan kurma produk pertanian Israel untuk keperluan Ramadhan 1445 Hijriah.
Larangan itu disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.
"Jangan di bulan Ramadhan menjual produk-produk Israel. Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina," katanya, diberitakan Kompas.com (11/3/2024).
Meski begitu, Sudarnoto menyebutkan, pihaknya tidak pernah menerbitkan daftar produk yang diboikot karena terafiliasi gerakan Zionisme dan Israel.
Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Makan Kurma Setiap Hari
Dia hanya mendorong semua pihak, termasuk masyarakat dan kampus untuk melakukan riset terhadap produk yang terkait dengan Zionisme dan Israel,
Sudarnoto juga mengingatkan umat Islam Indonesia untuk melanjutkan gerakan boikot terhadap produk-produk impor atau buatan perusahaan yang pro-Zionisme dan Israel.
Lantas, bagaimana ciri-ciri kurma Israel?
Baca juga: Polisi Israel Pukuli Warga Palestina yang Masuki Masjid Al Aqsa, Paksa Jamaah Shalat Tarawih di Luar
Cara memeriksa kurma Israel
Dikutip dari situs gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) Australia, sebuah asosiasi pro-Palestina, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memastikan kurma bukan berasal dari Palestina.
Berikut cara yang bisa dilakukan.
1. Periksa negara asal pada paket dikirimkanBuah dan sayur merupakan salah satu ekspor terbesar Israel dalam bidang pertanian. Buah yang dijual termasuk kurma "medjool" yang berasal dari Lembah Yordanian di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Sebelum membeli kurma, diimbau memeriksa keterangan pada bungkusnya untuk memastikan produk tidak dibuat oleh Israel.
Baca juga: Khasiat Makan Buah Kurma untuk Kesehatan Otak
2. Periksa barcode produkKotak atau plastik bungkus kurma akan memiliki barcode sebagai penanda produknya. Hindari beli produk apa pun dengan barcode yang angkanya dimulai dengan 729. Ini karena angka tersebut merupakan kode produk Israel.
3. Periksa asal negara imporKarena kurma pasti berasal dari hasil impor, setiap bungkusnya perlu mencantumkan negara asalnya.
Untuk itu, hindari porduk yang tidak mencantumkan negara asal pada kemasannya.
Baca juga: Jenis-jenis Kurma dan Perbedaannya
4. Tanyakan sumber produk kepada pihak toko
Tanyakan apakah kurmanya dikemas dan diberi label ulang atau langsung diimpor dari luar negeri.
Selain itu, beritahu pihak toko jika pembeli tidak akan lagi membeli kurma dari Israel.
5. Cari alternatif lainJika ingin menghindari produk kurma Israel, pertimbangkan merek kurma lain yang tidak diproduksi dari negara tersebut.
Ada baiknya mencari asal negara dari merek kurma yang dijual di pasaran. Pilih yang diproduksi oleh Palestina.
Baca juga: Cara Makan Kurma yang Benar Menurut Ahli Ayurveda
Merek kurma yang perlu diperhatikan
Beberapa merek kurma diketahui merupakan impor dari Israel atau perusahaan yang berhubungan dengan negara tersebut.
BDS Coalition menyebutkan, merek kurma berikut berasal dari Palestina, yaitu Lara, Green World, Alard, Palestine Just Trade, dan Jericho Delights.
Kemudian, kurma Al-Rowad, Sultan, serta Qitaf & Yolo juga berasal dari Palestina.
Palestine Campaign Society mengungkapkan, Hadiklaim adalah salah satu eksportir kurma terbesar Israel. Perusahaan ini menjual kurma merek King Solomon, Jordan River, dan Jordan River Bio-Top.
Perusahaan lain yang diketahui mengekspor kurma Israel antara lain Mehadrin, MTex, Edom, Carmel Agrexco, dan Arava.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.