Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chile Selidiki Pesawat LATAM Airlines yang Terjun Bebas di Australia

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia
Pesawat LATAM Airlines.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pesawat Boeing 787 milik Maskapai Chile, LATAM Airlines sempat alami terjun bebas saat dalam penerbangan dari Sydney, Australia ke Auckland, Selandia Baru, Senin (11/3/2024).

Akibat kejadan tersebut, sekitar 50 orang luka-luka dan satu orang dalam kondisi serius, kata layanan darurat setempat seperti dikutip dari CNN, Selasa (12/3/2024).

Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Chile (DGAC) telah mengirimkan penyelidik dari tim Operasi dan Kelaikan Udara badan tersebut.

Penerbangan LATAM Airlines itu mengalami turbulensi atau guncangan hebat karena ada instrumen pesawatnya yang rusak.

Kondisi guncangan itu menyebabkan penumpang terlempar hingga langit-langit di dalam pesawat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski begitu, pesawat dengan kode penerbangan 800 tersebut berhasil mendarat dengan baik di Auckland dan sesuai jadwal.

Baca juga: Mengenang 17 Tahun Insiden Terbakarnya Pesawat Garuda di Bandara Adisutjipto...

Kesaksian penumpang

Korban yang merupakan penumpang di pesawat itu, Brian Jokat menggambarkan momen tersebut menurutnya cukup mengerikan.

Saat itu, Jokat sedang tidur dan kemudian terbangun, ia merasakan seperti menjatuhkan sesuatu dari ketinggian sekitar 150 meter dalam seketika.

Dia mengatakan, setelah membuka matanya dari tidur, dia melihat ada banyak orang di bagian atas pesawat. Sejumlah penumpang menurutnya seperti menempel di atap dan kemudian mereka jatuh ke lantai.

“Dan kemudian saya baru menyadari bahwa saya tidak sedang berada di dalam film, ini benar-benar nyata," kata dia.

Jokat mengaku takut akan nyawanya saat melihat sesama penumpang terlempar dari tempat duduknya dan menabrak langit-langit pesawat.

"Orang-orang berteriak dan menangis. Dan ya, itu adalah kekacauan massal selama beberapa detik. Jelas ada momen di kepala saya bahwa saya hanya pasrah pada kenyataan bahwa mungkin ini yang terjadi. Ini mungkin saja,” jelasnya.

Baca juga: Belatung Berjatuhan dari Kabin, Pesawat Delta Air Lines di Belanda Putar Balik ke Bandara

Pengakuan pilot

Pesawat LATAM Airlines berhasil mendarat di Auckland dengan baik dan pilot segera memeriksa para penumpang.

Jokat kemudian menanyakan apa yang sudah terjadi pada pesawat tersebut kepada pilot yang bertugas.

"Saya langsung mengajaknya bicara dan berkata, 'Apa itu tadi?’ Dan dia secara terbuka mengakui, dia berkata, 'Saya kehilangan kendali atas pesawat. Alat pengukur saya seperti tidak berfungsi’," kata Jokat menirukan kata pilot tersebut.

Saat itu, sang pilot pesawat LATAM Airlines mengaku tidak bisa mengendalikan apa pun. Alat pengukur itu kemudian aktif dan pesawat bisa dikendalikan kembali.

Setelah pesawat dapat dikendalikan kembali oleh pilot, ungkap Jokat, tidak ada masalah yang muncul kembali pada penerbangan itu.

"Dan kami tidak memiliki masalah sebelumnya, tidak ada masalah setelahnya. Tapi hanya saat itu saja,” ucap Jokat.

Baca juga: Pintu Macet, Penumpang Pesawat Terkunci di Toilet hingga Mendarat

Penyelidikan dilakukan

Penyelidikan terhadap peristiwa tersebut segera dilakukan oleh pihak berwenang Chile, mengingat maskapai itu berasal dari negara Amerika Selatan tersebut.

Sesuai dengan aturan yang digariskan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Chile (DGAC) telah mengirimkan penyelidik dari tim Operasi dan Kelaikan Udara badan tersebut.

“Mengingat Negara Pendaftaran pesawat yang terlibat adalah milik Chile, Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) telah menetapkan bahwa penyelidikan akan dilakukan oleh Otoritas Penerbangan Chile,” bunyi keterangan DGAC.

TAIC menerangkan bahwa mereka menyita “black box” pesawat tersebut dalam rangka proses penyelidikan, dilansir dari Reuters, Rabu (13/3/2024).

Meski begitu, nantinya penyelidikan tetap akan dipimpin oleh DGAC sesuai dengan aturan internasional.

“TAIC sedang dalam proses mengumpulkan bukti yang relevan dengan penyelidikan, termasuk menyita suara kokpit dan perekam data penerbangan,” bunyi penjelasan TAIC.

LATAM Airlines dan Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru mengungkapkan bahwa mereka akan membantu proses penyelidikan tersebut.

Baca juga: Benarkah Pesawat Saat Terbang Tak Bisa Selamat dari Gempa dan Tsunami?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi