KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan ungkapan "berbukalah dengan yang manis" selama bulan Ramadhan.
Ungkapan tersebut membuat banyak orang meyakini buka puasa harus dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang manis.
Kenyataannya, ungkapan "berbukalah dengan yang manis" merupakan kalimat slogan yang digunakan oleh salah satu produk minuman.
Lantas, berbuka dengan yang manis bukan termasuk anjuran atau sunah berbuka puasa?
Baca juga: Aturan Buka Puasa dalam KRL, LRT, MRT, dan TransJakarta
Sunah berbuka puasa
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, terdapat sunah berbuka puasa mengikuti kaifiyah atau cara Nabi Muhammad SAW.
"Beliau menyegerakan berbuka dengan makan kurma bilangan ganjil seperlunya dan minum air putih," ujar Haedar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/3/2024).
"Ketika makan dan minum berdoa. Di situlah cara Nabi berbuka," lanjutnya.
Hal ini sesua dengan hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, dan At-Tirmidzi yang artinya:
“Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW berbuka puasa dengan beberapa kurma matang dan basah sebelum melangsungkan shalat. Kalau tak ada kurma basah, Rasulullah SAW berbuka dengan kurma kering. Bila tak ada kurma kering, ia meminum beberapa teguk air” (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi).
Haedar menyebutkan, berbuka dengan kurma menjadi anjuran karena termasuk makanan khusus dan terkait dengan kebiasaan Nabi Muhammad SAW di lingkungan masyatakat Arab.
Baca juga: Rekomendasi Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan dari Ahli, Jaga Asupan Nutrisi Tetap Terpenuhi
Masyarakat yang tinggal di luar Arab dan tidak mendapatkan kurma, tentu dianjurkan makan makanan setempat.
Meski begitu, lanjut dia, makan dan minum yang manis bisa dianggap mirip dengan sifat kurma yang manis.
Karena itu, bila dikonsumsi sama seperti mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
"Mau makan kurma dan minum air putih seperti Nabi juga baik. Hal terpenting berbukalah secukupnya dan tidak berlebihan," tambah dia.
Menurut Haedar, konsumsi makan dan minuman manis seperti kolak saat buka puasa seperti yang kini dilakukan orang Indonesia, tetap diperbolehkan dan tidak ada larangan.
Sebab, hal yang penting adalah makanan dan minuman tersebut menyehatkan.
"Sehat dan tidak berlebihan itu prinsipnya," imbuh dia.
Baca juga: MUI Imbau Tak Beli Kurma Israel, Ini Cara Mengeceknya
Buka dengan yang manis bukan anjuran
"Hadis yang spesifik tentang berbuka yang manis, enggak ada," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/3/2024).
Ia menyatakan, keterangan yang ada dalam hadis hanya menyebutkan berbuka puasa dengan kurma basah, kurma kering, atau air putih ketika tidak ada kurma.
Para ulama, katanya, menjadikan qiyas hadis ini dengan menganjurkan umat Islam untuk berbuka puasa menggunakan makanan dan minuman manis, mengikuti cara Nabi Muhammad SAW berbuka dengan kurma.
Namun, Lulung menyebut orang Indonesia tidak dapat berbuka dengan kurma semudah orang-orang yang tinggal di Arab, tempat asal buah tersebut.
"Buka aja dengan buah apel, kalau nggak ada jeruk, salak. Kalau nggak ada, pakai air," katanya.
Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Makan Kurma Setiap Hari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.