Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Minyak Makan Merah, Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi

Baca di App
Lihat Foto
Humas Kementerian Koperasi dan UKM
Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), yang dikelola koperasi sebagai bentuk inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui kemitraan antara Koperasi Pujakesuma dengan PT PTPN II diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (14/3/2024).
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk membeli minyak makan merah.

Ajakan itu disampaikannya dalam pidato peresmian Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (14/3/2024).

"Ini (minyak makan merah) bagus sekali. Apalagi didukung kapasitasnya 10 ton CPO bisa menghasilkan minyak makan merah kurang lebih 7 ton per hari. Ini jumlah yang banyak. Artinya harus banyak yang beli kita harapkan memberikan nilai tambah lebih baik," ujarnya.

Menurutnya, harga minyak makan merah lebih murah dibandingkan minyak goreng di pasaran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, minyak makan merah juga memiliki kandungan gizi yang lebih baik.

"Vitaminnya tidak hilang, vitamin A dan E, serta nutrien yang lain masih berada di minyak makan merah ini yang dipakai untuk menggoreng apa pun," kata mantan Wali Kota Solo itu.

"Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan minyak makan merah ini beda. Lebih enak dan punya gizi lebih baik," sambungnya.

Lantas, apa itu minyak makan merah?

Baca juga: RS Indonesia di Gaza Pakai Minyak Goreng untuk Nyalakan Listrik

Apa itu minyak makan merah?

Dilansir dari Kompas.id (26/8/2022), minyak makan merah merupakan produk turunan kelapa sawit.

Ada beberapa manfaat, baik dari segi pangan, kesehatan, maupun ekonomi, yang dapat diperoleh dari minyak makan merah.

Dari segi pangan, minyak makan merah tersebut dapat digunakan untuk menggoreng layaknya minyak goreng, bahkan dikonsumsi secara langsung sebagai minyak makan.

Minyak makan merah juga bisa digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, dan bahan baku margarin dan shortening.

Baca juga: Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi Makanan yang Disiram Minyak Panas

Sementara itu, dari segi kesehatan, minyak makan merah yang digadang-gadang dapat menggantikan minyak goreng, memiliki kandungan nutrisi dan menyehatkan tubuh.

Produk tersebut mengandung beta karoten, vitamin A, fitonutrien, dan komposisi asam lemaknya dinilai dapat mengatasi stunting.

Asam oleat dan asam linoleat yang terkandung dalam minyak makan merah berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak.

Beberapa kandungan dalam minyak makan merah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif kosmetik dan farmasi.

Selain itu, minyak makan merah juga mendatangkan keuntungan secara ekonomi, menurut Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Edwin Syahputra Lubis.

Baca juga: Penjual Makanan Tewas Usai Wajah Masuk ke Wajan Berisi Minyak Mendidih

Pada 2022 lalu, ia sempat membandungkan biaya yang harus dikeluarkan ketika membangun pabrik minyak makan merah dan minyak kelapa sawit mentah (CPO).

Menurutnya, hadirnya pabrik minyak makan merah terdiri atas 12 komponen mesin dengan kandungan lokal (TKDN) mencapai 70 persen.

Kebutuhan pembiayaannya pabrik minyak makan merah terbilang murah sebesar Rp 8,142 miliar untuk kapasitas 10 ton per hari.

Jumlah tersebut terpaut jauh dengan pabrik minyak kelapa sawit mentah yang membutuhkan biaya sekitar Rp 15 miliar untuk kapasitas 50 ton per hari dengan kemampuan produksi lima ton per jam.

"Koperasi diproyeksikan mendapat profit Rp 17,81 juta per hari atau Rp 5,34 miliar per tahun dengan payback periode 4 tahun dan 3 bulan," ujar Edwin pada 2022 lalu.

Baca juga: Terigu Bisa Digunakan Membersihkan Tumpahan Minyak Goreng, Bagaimana Caranya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi