Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kebiasaan Sahur Hanya dengan Makan Buah-buahan, Sehatkah bagi Tubuh?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Unsplash/Sunny Nguyen
Bolehkah hanya makan buah saat sahur?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah utas yang diunggah oleh warganet soal kebiasaan sahur hanya dengan makan buah-buahan, ramai di media sosial.

Utas itu dibagikan oleh akun X (Twitter) @erikarlebang pada Selasa (12/3/2024).

Melalui unggahannya, praktisi kesehatan sekaligus penulis buku Erikar Lebang membagikan pengalamannya makan buah-buahan saat sahur yang sudah dijalaninya selama 25 tahun.

"Saya sudah 25 tahun bersahur ekslusif dengan buah dan merasakan manfaat luar biasa bagi menikmati bulan Ramadan serta kesehatan," tulisnya.

Sebelumnya, Kompas.com telah menghubungi pengunggah dan mendapatkan izin untuk mengutip unggahannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apakah sahur dengan buah bermanfaat untuk kesehatan?

Baca juga: Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan Saat Sahur dan Berbuka, Apa Saja?

Sahur dengan makan buah-buahan

Erikar menjawab salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan terkait sahur dengan buah-buahan.

"Apa gak terlalu sedikit sahur dengan pasokan terbatas seperti buah? Apa gak sakit perut dan lemes nanti? Pertanyaan umum yang sudah beragam kali diberikan pada saya," ungkap dia.

Untuk menjawab hal tersebut, Erikar mengatakan bahwa tubuh manusia mempunyai ritme sirkadian, yakni sebuah siklus 24 jam dalam proses fisiologis mahluk hidup. Ritme ini terkait dengan kerja sistem cerna, di mana pembagian kerjanya terbagi antara tiga siklus, yakni:

Menurut dia, jika tidak sesuai waktu siklus, apa yang dikonsumsi hanya akan membebani tubuh dan tidak memberi manfaat. 

Ia menjelaskan, di jam sahur misalnya, sekitar pukul 03.00-04.30 adalah fase tubuh sedang menjalankan siklus serap dan siklus buang. Artinya, di jam sahur tubuh tidak mengalokasikan energi cukup untuk memproses makanan masuk.

Organ cerna seperti lambung, usus, lever, pankreas, dan lainnya sedang ada di fase lain, bukan untuk konsumsi makanan.

"Akibatnya bila kita memaksakan makanan berat, hanya ada beban berkepanjangan buat badan. Bukan manfaat yang terjadi tapi masalah menanti," ungkap dia.

Karena alasan tersebut, maka tak heran jika banyak sekali pelaku puasa yang mendapati dirinya lapar lagi, lemas, pusing, atau aneka rasa tidak nyaman lainnya. 

Namun, meski pada jam-jam sahur tubuh sedang berada di siklus penyerapan dan pembuangan, bukan berarti tubuh tidak boleh mendapatkan asupan makanan.

Menurut Erikar, saat sahur, tubuh memerlukan makanan yang mudah diserap, tidak terlalu banyak menyedot energi, namun tetap memberi tubuh pasokan energi sesuai kebutuhan.

Ia mengatakan, pelaku makan sehat natural seperti FoodCombining, Alkaline Diet, Plant Based, RawFood, dan vegetarian hampir semua sepakat untuk memulai hari dengan mengonsumsi buah-buahan atau sayuran segar.

Baca juga: Sahur atau Berbuka, Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi Saat Puasa Ramadhan?

Cara mengonsumsi buah-buahan saat sahur

"Buah kaya akan segudang manfaat. Tentu selama dikonsumsi benar. Pertanyaan lanjutannya adalah bagaimana cara mengonsumsi buah yang benar?" ucap Erikar.

Ia memberikan beberapa ketentuan utama dalam mengonsumsi buah sebagai makanan saat sahur, sebagai berikut:

  • Konsumsi buah dalam perut kosong
  • Temani buah hanya dengan air putih berkualitas secukupnya
  • Kunyah perlahan pastikan tercampur air liur baik
  • Pilih buah lokal dengan waktu petik ke santap terpendek
  • Fokus pada buah yang sedang musim.

Baca juga: Lupa Baca Niat Saat Sahur, Apakah Puasa Ramadhan Tetap Sah?

Bolehkah hanya mengonsumsi buah-buahan saat sahur?

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi di RS Saiful Anwar Malang Syifa Mustika mengatakan, buah memang baik untuk dikonsumsi saat sahur.

Kendati demikian, seseorang juga harus mencukupi kebutuhannya dengan kalori, protein, serat, dan air yang cukup selama berpuasa.

"Jadi yang baik mesti cukup kalori, protein, serat, dan air. Karena bila hanya buah saja dan tidak mengombinasikan dengan yang lain beresiko kurang energi saat berpuasa," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Untuk itu, ia memberi beberapa tips penting dalam memilih menu sahur yang ideal untuk mendukung stamina dan energi sepanjang hari.

1. Oatmeal dengan buah segar

Oatmeal adalah pilihan sempurna untuk menu sahur lantaran memiliki serat dan karbohidrat kompleks yang mampu memberikan energi tahan lama.

Syifa menyarankan untuk menambahkan potongan buah segar seperti pisang, stroberi, atau blueberry untuk memperkaya nutrisi serta menambah rasa segar pada oatmeal.

2. Telur rebus 

Rekomendasi selanjutnya ada telur rebus. Sebab, telur rebus memiliki protein yang tinggi dan menjadikannya sumber energi yang luar biasa untuk menjaga kenyang lebih lama.

Pilihan telur rebus atau panggang adalah yang terbaik karena rendah lemak dan mudah dicerna.

"Telur dapat diolah dengan berbagai cara yang sehat dan praktis, menjadikannya sangat fleksibel untuk menu sahur," ungkapnya.

Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Menambah Energi Saat Puasa, Bisa Dikonsumsi Saat Sahur

3. Sup sayuran atau salad

Syifa menyarankan agar seseorang makan sayuran saat sahur. Sebab, sayuran kaya serat, vitamin, dan mineral yang sangat penting untuk memenuhi asupan gizi tubuh agar tetap fit saat menjalani puasa.

Beberapa sayuran yang direkomendasikan adalah brokoli, wortel, dan bayam yang rendah kalori tetapi dapat memberikan rasa kenyang tanpa membuat perut terasa berat.

4. Roti gandum dengan selai almond atau kacang

Roti gandum merupakan sumber karbohidrat kompleks yang baik. Anda bisa mencoba mengonsumsi roti gandum yang dipadukan dengan selai almond atau kacang. Kombinasi ini sempurna karena mengandung serat, lemak sehat, dan protein.

"Selai kacang atau almond menambah rasa dan nutrisi tambahan yang menjaga Anda tetap kenyang," ujar Syifa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi