Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BMKG soal Penyebab Wilayah Semarang Dilanda Banjir

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah
Situasi Kota Lama Semarang terendam banjir, Kamis (14/3/2024).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab Kota Semarang, Jawa Tengah dilanda cuaca ekstrem pada 2023-2024.

Cuaca ekstrem yang terjadi di antaranya hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan banjir dan cuaca panas.

Diketahui, hujan lebat mengguyur wilayah Semarang sejak Rabu (13/3/2024) dan menyebabkan banjir.

Sementara itu, catatan Kompas.com, Jumat (6/10/2023), menunjukkan suhu di Semarang ketika dilanda cuaca panas mencapai 37-38 derajat Celcius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Beberapa Daerah di Jateng Banjir, BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem sampai Pekan Depan

Penyebab Semarang dilanda hujan lebat

Terkait hujan lebat yang mengguyur Semarang, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, kejadian ini dipicu oleh Madden-Julian Oscillation (MJO) yang bersamaan dengan pengaruh tidak langsung dari bibit siklon tropis.

MJO adalah aktivitas intra seasonal berupa pergerakan aktivitas konveksi ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Sementara itu, berdasarkan pantauan BMKG, bibit siklon tropis yang berkontribusi terhadap cuaca ekstrem di Semarang adalah 91S, 94S, dan 93P.

Selain itu, Dwikorita juga mengatakan, Semarang termasuk salah satu kota yang parah dilanda banjir karena kota ini mengalami penurunan permukaan tanah secara berkelanjutan berdasarkan penyelidikan geologi.

Penurunan tanah terutama terjadi di pesisir sehingga wilayah darat lebih rendah daripada muka air laut.

Itulah yang menyebabkan Semarang mudah dilanda banjir pesisir atau rob, ditambah banjir akibat guyuran hujan.

"Padahal pasokan hujannya kan kurang lebih sama dengan sekitarnya. Tapi, efek atau dampak di situ dipengaruhi lahan setempat di mana permukaan tanahnya mengalami penurunan," ujar Dwikorita dalam konferensi pers daring, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Imbas Banjir Semarang, 14 Perjalanan Kereta Api Terdampak

Penyebab Semarang dilanda cuaca panas

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, Semarang dilanda cuaca panas atau suhu tinggi pada 2023 karena wilayah Indonesia dilalui garis konvergensi antar tropik (DKAT).

DKAT adalah wilayah yang mempunyai suhu tertinggi dibandingkan wilayah di sekitarnya.

"DKAT itu merupakan titik-titik yang menghubungkan suhu tertingginya. Karena suhu tertinggi, maka dia akan menghasilkan penguapan. Jadi awan-awan yang dibentuk awan konveksi," jelas Guswanto dalam konferensi pers yang sama.

Guswanto menambahkan, ketika Semarang dilanda banjir beberapa hari ke belakang, suhu di kota ini berkisar 36 derajat Celcius.

Kajian cuaca yang dilakukan BMKG saat ini menunjukkan, cuaca di Semarang termasuk normal.

Meski Semarang dilanda hujan lebat dan cuaca panas pada 2023-2024, Dwikorita memastikan bahwa dua peristiwa ini tidak ada kaitannya.

"tidak ada kaitanya dengan kondisi panas di Semarang tahun lalu. Jadi, kondisi banjir kali ini di Semarang adanya fenomena yang bersamaan banjir rob, air pasang, bibit siklon tropis sekaligus," pungkasnya.

Baca juga: Banjir Semarang, Berikut Sejumlah Wilayah yang Tergenang dan Terdampak Longsor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi