Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Kemiripan DNA dengan Gajah Asia, Mammoth Diprediksi Akan Hidup Lagi di 2028

Baca di App
Lihat Foto
scitechdaily
Ilustrasi mammoth
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Peneliti Colossal Biosciences di Texas yang mempelajari DNA purba menemukan 99,6 persen kecocokan antara mammoth berbulu dan gajah asia.

Hal ini membuat mammoth menjadi kandidat spesies yang ideal untuk “dihidupkan kembali”, dikutip dari News Week, Jumat (1/12/2023).

Peneliti berencana untuk mentransfer embrio mammoth berbulu ke gajah asia pada 2026.

Apabila berjalan sesuai rencana, mammoth pertama akan kembali lahir di dunia pada 2028 setelah masa kehamilan 22 bulan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah anak mammoth berbulu lahir, mereka akan diangkut ke habitatnya di lingkaran Arktik, yang dimulai dari Alaska dan Kanada.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Roti Tertua di Dunia Berusia 8.600 Tahun, di Dalam Oven dan Belum Dipanggang

Misi menyeimbangkan ekosistem

Perusahaan Colossal Biosciences telah mencurahkan penelitian selama bertahun-tahun dan menghabiskan jutaan dollar untuk proyek mammoth.

Selain itu, perusahaan juga telah bermitra dengan beberapa organisasi konservasi gajah untuk proyek tersebut.

Mereka juga mempelajari dan memastikan bahwa mammoth modern tidak rentan terhadap virus yang telah membunuh nenek moyang dan kerabatnya di zaman dulu.

Salah satu CEO Colossal Biosciences, Ben Lamm mengatakan bahwa generasi pertama mammoth akan hidup di habitat luas yang dikelola dan dipantau oleh tim perawatan hewan.

“Ketika generasi mammoth modern sudah dewasa dan menunjukkan kemandirian, mereka akan dipindahkan ke lokasi pelepasliaran,” ungkap Lamm.

Di sisi lain, ahli genetika sekaligus pendiri Colossal Biosciences, George Curche mengatakan, para peneliti ingin mengembalikan spesies gajah purba ini sebagai salah satu bentuk untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem.

“Kami berharap dapat memberikan dampak positif terhadap ekosistem, yang mungkin 10.000 tahun lalu telah terdegradasi oleh manusia dan berkontribusi terhadap punahnya hampir semua herbivora besar di Kutub Utara,” ungkap Church, dilansir dari IFLScience, Rabu (6/3/2024).

Lebih lanjut, apabila manusia kini dapat memperkenalkan kembali mega herbivora seperti mammoth, maka ekosistem akan bertransisi menjadi lebih kuat dan bermanfaat.

Baca juga: Ritual Penguburan Anak Gajah di India, Posisi Kaki di Atas dan Berkabung 40 Menit Sebelum Pergi

Tidak semua spesies dihidupkan

Lebih lanjut, Lamm mengatakan bahwa pekerjaan perusahaannya sangat berbeda dengan yang digambarkan di film fiksi-ilmiah seperti Jurassic Park.

Seperti yang kita ketahui, peneliti dalam film fiksi-ilmiah cenderung ingin menghidupkan semua spesies purba.

Berbeda dari yang ada di film, Lamm dan timnya menyusun rencana yang telah diperhitungkan untuk setiap spesies punah yang ingin dihidupkan kembali.

Beberapa pertimbangan yang diperlukan antara lain cara bertahan hidup di habitat aslinya dan kapan hewan akan dilepasliarkan ke alam bebas.

Namun ada banyak hewan yang tidak ingin dipulihkan kembali oleh Colossal Biosciences karena dapat menyebabkan spesies lain punah.

Salah satu spesies yang tidak ingin dibawa kembali ke Bumi oleh Lamm adalah tikus pulau natal karena mempunyai kecenderungan invasif.

Selain mammoth, Colossal Biosciences juga berkeinginan untuk menghidupkan kembali burung dodo dan harimau tasmania.

Sebagai informasi, burung dodo adalah burung asal Pulau Mauritius yang tidak bisa terbang dan punah pada 1600-an, sedangkan harimau tasmania punah pada 1930-an.

Baca juga: Kisah Penyelamatan Anak Gajah yang Terperosok Lubang, Sang Induk Bertaruh Nyawa Menemani

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi