Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Kabupaten/Kota di Jateng yang Dilanda Banjir akibat Bibit Siklon Tropis

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah
Situasi Kota Lama Semarang terendam banjir, Kamis (14/3/2024).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, mengatakan penyebab banjir di Jateng adalah fenomena atmosfer, seperti Madden Julian Oscillation (MJO), Monsun Asia, dan Gelombang Rossby.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan banjir merendam beberapa kabupaten/kota di Jateng adalah bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa dan 94S di Teluk Carpentaria.

"Potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga 17 Maret," ujar Yoga, dikutip dari Antara, Jumat (15/3/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BMKG: Awal Musim Kemarau 2024 Diperkirakan Mundur dan Tidak Serempak

Daftar kabupaten/kota di Jateng yang dilanda banjir

Terpisah, Kabid Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi Jateng, Armin Nugroho mengatakan kondisi terkini menunjukkan banjir melanda sembilan kabupaten/kota di Jateng.

Hal tersebut diketahui dari laporan harian kebencanaan dan kejadian Jateng per Jumat (15/3/2024) pukul 19.00 WIB hingga Sabtu (16/3/2024) pukul 07.00 WIB yang diterima Kompas.com.

Berikut daftar kabupaten/kota di Jateng yang dilanda banjir:

Baca juga: BMKG: 3 Bibit Siklon Tropis Terdeteksi, Ini Dampaknya bagi Indonesia

Kondisi terkini banjir Jateng

Laporan BPBD Jateng pada Jumat malam menunjukkan, sembilan kabupaten/kota di Jateng dilanda banjir pada waktu yang berbeda-beda.

Contohnya, banjir yang melanda Semarang terjadi pada Rabu (13/3/2024) pukul 21.00 WIB.

Banjir menyebabkan permukiman warga di Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur, dan Semarang Utara terendam.

BPBD Jateng melaporkan, banjir Semarang berdampak pada 169.691 jiwa. 

Sementara itu, wilayah lain seperti Kabupaten Jepara baru dilanda banjir pada Kamis (14/3/2024).

Banjir Jepara melanda:

Baca juga: Indonesia Masuk Musim Kemarau Maret 2024, Mengapa Masih Hujan?

BPBD Jateng menjelaskan, Kabupaten Jepara dilanda banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

"Pada hari Kamis, 14 Maret 2024 terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Kab Jepara dengan ketinggian banjir variatif 30-60 sentimeter," terang BPBD Jateng.

Di sisi lain, wilayah Pantura seperti Kudus mengalami banjir pada Rabu setelah diguyur hujan disertai angin sejak Senin (11/3/2024).

Hujan menyebabkan limpahan Sungai Wulan ke Serang Welahan Drainase (SWD) 1 sehingga aliran air dari Dukuh Tanggulangin tidak bisa mengalir ke Sungai Wulan.

Banjir Kudus juga disebabkan oleh tidak kuatnya bangunan tanggul menahan derasnya hujan hingga menyebabkan air masuk ke permukiman warga.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Penyebab Wilayah Semarang Dilanda Banjir

Ribuan warga mengungsi

Dalam laporannya, BPBD Jateng juga mengatakan, ribuan warga mengungsi di berbagai titik setelah rumah mereka terendam banjir.

Di Semarang, pengungsian terpusat di Balai Kelurahan Gebangsari dengan jumlah pengungsi 15 jiwa dari tiga kepala keluarga (KK).

Sementara itu, di Grobogan yang sudah dilanda banjir sejak Rabu menyebabkan 114 jiwa mengungsi di Kelurahan Purwodadi.

Kemudian, sebanyak 499 jiwa yang berasal dari 157 KK mengungsi di Kecamatan Mranggen dan Karanganyar setelah Demak dilanda banjir pada Rabu.

BPBD Jateng juga melaporkan, sebanyak 667 jiwa mengungsi setelah Grobogan dilanda banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi.

"Telah terjadi banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi sejak pukul 02.00-23.00 WIB yang terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan dan kiriman air dari wilayah hulu Sungai Lusi sehingga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan," kata BPBD Jateng.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi