Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kosmonot yang Tahu Tidak Akan Kembali ke Bumi dalam Keadaan Hidup

Baca di App
Lihat Foto
spacesafetymagazine
Kosmonot Uni Soviet yang mengawaki Soyuz 1, Vladimir Komarov.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tanggal 24 April 1967 menjadi hari yang kelam bagi Uni Soviet setelah negara itu kehilangan salah satu kosmonot terbaiknya, Vladimir Komarov.

Ia tewas ketika Soyuz 1, wahana yang diawakinya jatuh dari ruang angkasa setelah salah satu panel suryanya tidak berfungsi.

Ketika ditemukan, jasad Komarov dalam kondisi hangus. Satu-satunya bagian tubuh Komarov yang dikenali hanyalah tulang tumitnya.

Jasad Komarov lalu dikremasi dan dimakamkan di Kremlin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komarov kemudian dikenal sebagai manusia pertama di dunia yang terjatuh dari ruang angkasa.

Baca juga: Kalimat Terakhir Kosmonot Uni Soviet Sebelum Jatuh dari Ruang Angkasa


Uni Soviet kembangkan program Soyuz

Insiden Komarov jatuh dari ruang angkasa bermula ketika Uni Soviet ingin merayakan 50 tahun Revolusi Bolshevik.

Insinyur Uni Soviet kemudian membuat dan mengembangkan program Soyuz untuk peringatan tersebut sekaligus misi menempatkan manusia ke bulan.

Melalui program Soyuz, Uni Soviet bertekad meluncurkan dua wahana ruang angkasa, yakni Soyuz 1 dan Soyuz 2.

Soyuz 1 yang diawaki Komarov diluncurkan ke ruang angkasa terlebih dahulu, barulah Soyuz 2 menyusul Soyuz 1 di ruang angkasa.

Menurut rencana Uni Soviet, kedua pesawat itu bertemu di ruang angkasa. Kemudian Komarov akan melakukan spacewalk dengan merangkak keluar dari Soyuz 1 dan masuk ke Soyuz 2.

Salah satu dari dua kosmonot yang berada di Soyuz 2 kemudian akan masuk ke Soyuz 1 sebelum kedua wahana tersebut kembali ke Bumi.

Baca juga: Kisah Krikalev, Kosmonot Rusia yang Terkatung-katung di Luar Angkasa 311 Hari

Komarov tahu bahwa ia akan tewas

Namun, rencana tersebut gagal total. Bahkan, kegagalan "atraksi" Soyuz 1 sudah terendus sebelum wahana ini diluncurkan.

Dilansir dari ATI, insiyur yang mengembangkan Soyuz 1 menemukan 203 masalah struktural pada wahana ini sebelum peluncuran dimulai.

Yuri Gagarin, manusia pertama yang pergi ke ruang angkasa, yang pada saat itu terlibat dalam rencana peluncuran Soyuz 1, menuntut misi ditunda.

Ia disebut menulis memo setebal 10 halaman dan menyerahkannya kepada Benyamin Russayev yang merupakan temannya di KGB, agen rahasia Uni Soviet. Namun, memo ini diabaikan.

Pada akhirnya, Soyuz 1 mau tidak mau diluncurkan sebelum semua masalah diselesaikan.

Komarov yang sudah ditugaskan mengawaki Soyuz 1 yakin bahwa ia akan tewas jika dirinya melanjutkan misi tersebut.

Tetapi, ia menolak untuk mundur demi melindungi Gagarin, kosmonot cadangan Soyuz 1 yang pada saat itu menjadi temannya.

Baca juga: Kisah Kapal Pesiar Mewah Tenggelam gara-gara Kapten Ingin Pukau Wanita

Soyuz 1 diluncurkan

Pada 23 April 1967, Soyuz 1 yang di dalamnya berisi Komarov diluncurkan ke ruang angkasa dari Kosmodrom Baikonur. Wahana ini mampu mengorbit Bumi sebanyak 16 kali dalam waktu 24 jam.

Namun, kesuksesan itu hanya sementara. Salah satu dari dua panel surya yang memasok energi Soyuz 1 untuk bermanuver gagal digunakan.

Soyuz 2 yang direncanakan menyusul Soyuz 1 pun batal diberangkatkan. Uni Soviet selanjutnya memerintahkan Komarov kembali ke Bumi.

Kendati demikian, Komarov tidak tahu bahwa masuk kembali ke Bumi akan berakibat fatal.

Ia mengalami kesulitan mengendalikan Soyuz 1. Dibutuhkan dua kali usaha sebelum akhirnya Komarov bersama Soyuz 1 masuk kembali ke Bumi.

Baca juga: Satelit NASA Memotret Fenomena Awan Berlubang di Langit Meksiko, Fenomena Apa Itu?

Komarov jatuh dari ruang angkasa

Ketika Soyuz 1 mencapai ketinggian 23.000 kaki, parasutnya yang seharusnya mengembang, gagal digunakan.

Soyuz 1 bersama Komarov akhirnya terjun bebas ke Bumi dan ia tewas dalam sebuah ledakan dahsyat.

Komarov kemungkinan tahu bahwa ia tidak akan kembali ke Bumi dalam keadaan hidup.

Dengan ratusan masalah pada Soyuz 1, ia tetap masuk ke wahana tersebut dan menjalankan misi di ruang angkasa, sebelum akhirnya tewas.

Gagarin mungkin merasa bahwa kematian Komarov seharusnya dapat dicegah jika misi Soyuz 1 tidak terlalu terburu-buru dilaksanakan.

Baca juga: Kosmonot Pertama Rusia Meninggal Di Usia 85 Tahun

Jasad Komarov hangus

Pejabat Uni Soviet yang mengetahui insiden Soyuz 1 memandangi jasad Komarov yang hangus sebelum mengkremasinya.

Setelah kematian Komarov, beredar spekulasi yang menyebutkan ia sempat mengata-ngatai Soyuz 1 karena tidak berfungsi dengan baik.

"Pesawat setan ini! Tak ada yang bisa saya lakukan dengan baik," demikian klaim pos radio AS di Turkiye yang mendengar kalimat terakhir Komarov.

Namun, Uni Soviet membantah rekaman tersebut dan menyatakan, Komarov berkata ,"Saya merasa sangat baik, semuanya beres" dan "Terima kasih telah mentransmisikan semua itu".

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi