Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Tuntut Transparansi Jepang yang Buang Limbah Nuklir ke Laut

Baca di App
Lihat Foto
Jiji Press/AFP
Foto yang diambil dari udara tampak PLTN Fukushima Daichi yang sudah rusak di Okuma, Prefektur Fukushima, 24 Agustus 2023.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menuntut Pemerintah Jepang transparan saat membuang limbah nuklik dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Daichi di Fukushima ke Samudra Pasifik.

Diketahui, Jepang membuang limbang nuklir ke laut sejak 24 Agustus 2023 lalu. Air limbah tersebut dibuang sejauh 1 kilometer di lepas pantai melalui terowongan bawah laut.

Zat radioaktif yang terbentuk dalam air murni, yang berfungsi untuk mendinginkan reaktor di pembangkit listrik telah terurai, kecuali tritium yang melalui sistem pemrosesan cairan tingkat lanjut.

Hingga kini, proyek yang dijalankan operator PLTN Tokyo Electric Power (TEPCO) ini telah menginjak fase keempat.

Selama proses pembuangan air limbah radioaktif empat tahap, total 31.200 ton air limbah akan dibuang dari PLTN pada akhir bulan ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Polemik Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Diklaim Aman, Ditentang Sejumlah Pihak

Pentingnya transparansi

Ketua badan pengawas nuklir PBB Rafael Mariano Grossi saat mengunjungi Jepang, Selasa (12/3/2024) menganjurkan, Jepang agar transparan pada proses pembuangan limbah nuklir Fukushima ke laut.

Transparansi tersebut, imbuh Grossi, penting untuk meredam gelombang penolakan atau reaksi negatif beberapa negara, seperti China, yang menentang pembuangan limbah nuklir ke laut lepas.

“Hanya dialog yang dapat menghilangkan kekhawatiran ini. Negara-negara ini nanti secara bertahap bisa memahami situasinya,” ujar dia, dikutip dari Antara, Rabu (13/3/2024).

Menurut Grossi, misinformasi dan kebingungan lantaran minimnya pengetahuan awam terhadap dampak pembuangan limbah nuklir ke laut, hanya bisa dilawan dengan transparansi.

“Transparansi penuh satu-satunya penawar dalam proses ini. IAEA akan membantu membagikan data ilmiah dengan negara lain untuk meningkatkan pemahaman (mengenai dampak limbah nuklir),” kata dia.

Baca juga: Respons Malaysia, Singapura, dan Filipina soal Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut

Telah memenuhi standar keamanan internasional

Lebih lanjut Grossi memastikan, IAEA secara mandiri turut mengawasi keamanan air limbah yang dibuang dari Fukushima ke Samudra Pasifik.

Menurut dia, proses pembuangan limbah nuklir tersebut telah memenuhi standar keamanan internasional.

Sementara itu, Pemerintah Jepang setuju untuk melanjutkan kerja sama bilateral dengan IAEA mengenai penilaian air limbah radioaktif.

“Penting IAEA mengawasi pembuangan air limbah nuklir. Jepang ingin terus bekerja sama sampai tetes terakhir limbah di Fukushima dibuang,” kata Sekretaris Kabinet Jepang Hayashi Yoshimasa.

Untuk informasi, gempa bumi magnitudo 9 dan tsunami yang melanda Jepang pada 2011 merobohkan sebagian bangunan PLTN Daichi di Fukushima.

Akibatnya, sebagian nuklir dari reaktor pembangkit listrik meleleh dan terlepas ke udara, sehingga area di sekitar pembangkit listrik ditetapkan sebagai zona evakuasi.

Baca juga: Imbas Limbah Nuklir, Amankah Mengonsumsi Makanan Laut dari Jepang?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Antara
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi