Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Shalat Tarawih di Masjid tapi Witir di Rumah?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo
Jemaah Masjid Istiqlal saat melaksanakan shalat tarawih, Senin (11/3/2024).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Selama bulan Ramadhan, umat Islam melaksanakan shalat tarawih dan witir di masjid secara berjamaah. 

Shalat tarawih dan witir dapat dilaksanakan sebanyak 11 atau 23 rakaat, sebab dua-duanya terdapat hadisnya masing-masing. 

Namun, bolehkah seseorang melaksanakan shalat tarawih di masjid namun mengerjakan witir di rumah?

Baca juga: Tata Cara Shalat Tarawih: Niat, Jumlah Rakaat, dan Doanya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shalat tarawih di masjid dan witir di rumah

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, shalat tarawih dapat dilakukan di masjid dan sisanya di rumah. Termasuk dengan mengerjakan witir di rumah. 

"Jika ingin pulang setelah dia selesai shalat tarawih dua, empat, atau delapaan rakaat dan dia melanjutkan shalat tarawih atau witirnya di rumah tidak masalah," ujar Anwar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/3/2024).

Pihaknya juga menyarankan, bagi masjid yang melaksanakan shalat tarawih 23 rakaat juga memberikan kesempatan bagi jemaah yang akan shalat tarawih dan witir 11 rakaat. 

"Kemudian setelah mereka yang shalatnya 11 rakaat selesai shalat witir, mereka bubar dan yang shalat tarawih dan witirnya 23 rakaat melanjutkan shalatnya," lanjut dia.

Anwar juga mengatakan, jemaah yang tadinya shalat tarawih secara berjemaah di masjid boleh melanjutkan shalatnya sendirian di rumah.

"Ya, tidak bermasalah dia witir sendiri atau berjemaah dengan keluarga di rumah," katanya.

Namun, menurut Anwar, pahala shalat berjemaah tentu lebih besar dari shalat sendiri. Orang yang menjalankan shalat berjemaah diyakini akan mendapat pahala 27 kali lebih banyak dari orang yang shalat sendirian.

Baca juga: Sudah Shalat Tarawih dan Witir, Apakah Masih Boleh Shalat Tahajud?

Sejarah shalat tarawih Nabi Muhammad SAW

Anwar menjelaskan, ibadah shalat tarawih awalnya dilakukan Nabi Muhammad SAW secara sendirian dan tidak berjemaah seperti saat ini.

Nabi Muhammad SAW pertama sekali melakukan ibadah shalat tarawih pada tahun ke-8 Hijriah atau 630 Masehi di Masjid Nabawi, Madinah.

Namun kemudian praktik shalat tarawih yang dikerjakan Nabi Muhammad itu diikuti oleh para sahabat yang tinggal di sekitar Masjid Nabawi.

Selanjutnya dalam perjalanannya, ibadah shalat tarawih tersebut menjadi shalat berjamaah pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 634-644 Masehi.

Anwar menyatakan, Umar bin Khattab meminta para sahabat yang mengikuti shalat tarawih dan witir di Masjid Nabawi dikumpulkan. Mereka diminta untuk melakukan shalat tarawih dan witir tersebut secara berjamaah.

Tarawih dan witir bisa dikerjakan sendiri

Berdasarkan kejadian tersebut, umat Islam sebenarnya boleh menjalankan shalat tarawih sendiri-sendiri ataupun berjemaah.

Meski begitu, Anwar mengungkapkan, ada orang yang beranggapan shalat tarawih harus dilaksanakan di masjid. Padahal, lanjutnya, anggapan ini muncul justru karena keterbatasan ilmu.

"Padahal, kalau kita shalat tarawih tidak di masjid pun juga tidak masalah. Kita bisa saja melaksanakannya secara sendiri-sendiri atau berjemaah di rumah atau di kantor," tambah dia.

Walaupun demikian, Anwar menyarankan laki-laki untuk melaksankan shalat lima waktu dan tarawih secara berjemaah di masjid. Hal ini sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW.

"Maka akan lebih baik jika dia setelah shalat isya berjamaah melanjutkannya dengan shalat tarawih berjamaah," imbuh Anwar.

Sebagai catatan, shalat tarawih dijalani sebanyak delapan atau 20 rakaat kemudian diikuti tiga rakaat witir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi