KOMPAS.com - Selama Ramadhan, jadwal minum obat cenderung menyesuaikan jalannya pelaksanaan ibadah puasa.
Hal itu juga berlaku bagi seorang muslim dengan kadar kolesterol tinggi yang diharuskan mengonsumsi obat.
Orang dengan kadar kolesterol tinggi biasanya diinstruksikan untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol seperti statin oleh dokter.
Sama seperti jenis obat lainnya, konsumsi obat statin tidak boleh sembarangan dan perlu terjadwal.
Lantas, kapan waktu yang tepat minum obat statin selama puasa Ramadhan, saat berbuka atau sahur?
Baca juga: Tanpa Minum hingga 13 Jam Saat Puasa, Apa Pengaruhnya pada Ginjal?
Waktu yang tepat minum obat statin saat puasa
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam mengatakan, waktu terbaik minum statin saat puasa Ramadhan adalah pada malam hari.
"Minum malam, habis makan malam," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).
Ari mengungkapkan, konsumsi statin atau obat penurun kolesterol memang dianjurkan pada malam hari, baik selama berpuasa maupun tidak.
"Anjurannya malam," ungkapnya.
Senada, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menuturkan, obat penurun kolesterol dengan durasi kerja pendek seperti simvastatin diminum pada malam hari.
Namun, menurut Zullies, jenis obat penurun kadar kolesterol ini dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum tidur.
"Khusus untuk simvastatin sebaiknya pada malam hari sebelum tidur atau sekitar jam 21.00," terangnya, saat dikonfirmasi secara terpisah, Senin.
Baca juga: Tips Minum Obat Saat Puasa Ramadhan Menurut Ahli Farmasi UGM
Obat penurun kolesterol efektif bekerja saat malam
Zullies menjelaskan, enzim yang membantu pembentukan kolesterol dalam darah bekerja pada malam hari.
Lantaran simvastatin menurunkan kolesterol dengan menargetkan enzim tersebut, dia akan bekerja lebih efektif jika dikonsumsi saat malam.
Zullies pun menegaskan, statin merupakan obat dengan resep yang perlu dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
Bukan hanya minum obat, orang dengan kadar kolesterol tinggi pun disarankan untuk memantau kadar lemak darahnya secara berkala.
"Perlu juga memastikan dengan pengukuran kolesterol secara berkala untuk memastikan apakah target penurunan kolesterolnya tercapai," ucapnya.
Meski obat penurun kolesterol butuh resep dokter, menurut Zullies, pengukuran kolesterol bisa dilakukan secara mandiri di laboratorium klinik.
"Saat di pemeriksaan dokter malah tidak dilakukan pengukuran karena memang harus dilakukan di lab. Praktik dokter umumnya tidak menyediakan fasilitas pemeriksaan di tempat," ungkapnya.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Minum Probiotik?
Durasi statin bekerja untuk menormalkan kolesterol
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/12/2022), butuh waktu sekitar enam minggu agar kadar kolesterol menjadi terkendali setelah mengonsumsi obat golongan statin.
Oleh karena itu, dokter biasanya akan merekomendasikan pengujian kadar kolesterol dalam darah sekitar delapan minggu sejak mulai minum obat guna mengetahui keefektifan obat pada pasien.
Namun, bukan berarti setelah kadar kolesterol dalam darah menjadi normal berkat statin, pasien boleh berhenti mengonsumsi.
Pasalnya, statin hanya bekerja ketika diminum, sehingga orang-orang dengan kadar kolesterol tinggi umumnya harus meminumnya seumur hidup.
Akan tetapi, dokter mungkin akan menurunkan dosis obat statin jika kadar kolesterol dalam darah sudah normal dan terkendali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.