Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat pada 9 April 2024, Kapan Prediksi Idul Fitri 1445 H?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi ucapan Idul Fitri
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) akan menggelar Sidang Isbat penentuan Idul Fitri 1445 Hijriah pada Selasa (9/4/2024).

Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin menuturkan bahwa sidang tersebut akan dihadiri oleh berbagai organisasi masyarakat Islam dan berbagai lembaga lainnya.

“Tanggal 9 April insyaallah Sidang Isbat,” ungkap Kamaruddin saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Meskipun tanggal Sidang Isbat sudah ditentukan, lalu kapan prediksi Idul Fitri 1445 Hijriah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Makanan Unik Idul Fitri dari Berbagai Negara


Prediksi Idul Fitri 1445 Hijriah

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Thomas Djamaluddin memprediksi, Idul Fitri 1445 Hijriah akan jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Menurutnya, selama ini analisis awal Syawal atau Idul Fitri menggunakan hisab global dengan melihat garis tanggal sesuai kriteria yang digunakan.

Indonesia juga mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang menetapkan posisi bulan minimal berada pada tiga derajat di atas ufuk dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Menurut data yang ia peroleh dari aplikasi Accurate Hijri Calendar oleh Dr. Abdurro’uf, pada Selasa (9/4/2024) saat Maghrib, tinggi bulan di seluruh wilayah Indonesia sudah lebih dari tiga derajat.

Sementara itu, sudut sudut elongasi geosentrik di wilayah Indonesia sudah lebih dari 6,4 derajat.

“Artinya, pada 9 April nanti sudah memenuhi kriteria awal Syawal berdasarkan kriteria MABIMS,” ungkap Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Selain itu, posisi bulan pada 9 April mendatang juga sudah berada di atas ufuk, yang artinya sudah sesuai dengan kriteria lainnya.

“Maka awal Syawal atau Idul Fitri 1445 Hijriah secara hisab, akan jatuh pada Rabu (10/4/2024),” ujarnya.

Thomas juga menuturkan bahwa Idul Fitri 1445 Hijriah kemungkinan akan memiliki waktu yang bersamaan antara PP Muhammadiyah dengan ketetapan yang diambil oleh Pemerintah RI.

Dikutip dari KOMPAS.id, PP Muhammadiyah sudah mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 1445 H jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Baca juga: Selalu Ada di Hari Raya Idul Fitri, Apa Makna Ketupat?

Penjelasan mengapa awal puasa berbeda

Lebih lanjut, Thomas mengatakan bahwa awal puasa berbeda karena ketinggian bulan pada Minggu (10/3/2024) di waktu Maghrib tidak memenuhi kriteria MABIMS.

Hal ini memungkinkan penggunaan metode melihat dengan mata (metode rukyat) tidak nampak bulan.

Karena perbedaan metode itulah akhirnya awal puasa yang ditetapkan oleh Pemerintah RI diputuskan mulai Selasa (12/3/2024), dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/3/2024).

Di sisi lain, PP Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan pada Senin (11/3/2024) karena bulan sudah berada di sudut positif apabila dihitung dari sudut munculnya bulan dari ufuk.

Sebagai informasi, PP Muhammadiyah menggunakan metode wujud bulan di atas ufuk (wujudul hilal haqiqi) sebagai penentuan awal puasa.

"Kalau dilihat dari prinsip kalender, perbedaan itu terjadi karena prinsip kriteria dan otoritas," ungkap Thomas.

Perbedaan kriteria antara PP Muhammadiyah dengan MABIMS inilah yang menjadi alasan mengapa terjadi perbedaan penentuan awal puasa 1445 Hijriah.

Baca juga: Sejarah Hari Raya Idul Fitri dari Zaman Rasulullah SAW hingga Kini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi