Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Pengalihan Lalu Lintas Imbas Banjir di Perbatasan Demak-Kudus

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/NUR ZAIDI
Kasatlantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani saat meninjau Jalur Pantura Demak-Semarang yang mengalami kemacetan, Kamis (14/3/2024) malam. (dok. Satlantas Polres Demak).
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Banjir kembali menggenangi Kabupaten Demak, Jawa Tengah akibat jebolnya tanggul sungai Wulan pada Minggu (17/3/2024). 

Selain merendam permukiman, banjir di wilayah perbatasan Demak-Kudus ini juga melumpuhkan Jalur Pantura.

"Untuk saat ini kondisi pantura lumpuh dari arah Demak-Kudus," kata Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Ia pun mengimbau pengendara untuk menghindari daerah tersebut agar tidak terjebak banjir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Banjir Demak: Ketinggian Air dan Daerah yang Terdampak

Rekayasa lalu lintas imbas banjir Demak

Bagi kendaraan kecil yang akan menuju Pati dan Surabaya, Lingga mengatakan, lalu lintas kendaraan akan dialihkan dari simpang tiga melalui jalur Trengguli menuju Mijen-Welahan-Jepara-Kudus-Pati.

"Dan untuk arus lalin kita alihkan dari simpang tiga Trengguli-Mijen-Welahan-Jepara," jelas dia.

Dilansir dari akun resmi media sosial X (Twitter) Polres Demak, @Polres_Demak, berikut jalur alternatif Pantura Demak-Kudus:

Akibat pengalihan jalur ini, arus kendaraan dari Demak menuju Welahan hingga masuk ke Kudus, diperkirakan akan meningkat.

Baca juga: Daftar Kabupaten/Kota di Jateng yang Dilanda Banjir akibat Bibit Siklon Tropis

Pihak Satlantas Polres Kudus secara intens berkoordinasi dengan Satlantas Polres Rembang dan Pati agar mengarahkan kendaraan bersumbu tiga menuju Semarang melalui Blora maupun Grobogan.

Sementara itu, untuk pengalihan arus lalu lintas, Satlantas Polres Kudus juga memasang petunjuk agar para pengemudi tidak kebingungan.

Adapun jalur Undaan-Grobogan, saat ini sedang dalam perbaikan Jembatan Babalan, sehingga kondisinya cukup padat meski bisa dilalui.

"Kondisi jalan masih aman dilewati dua arah kendaraan sumbu tiga meskipun arus lalu lintas lumayan padat, tapi tetap bisa jalan terus,” kata KBO Satlantas Polres Kudus, Iptu Noor Alifi, dilansir dari Tribata News.

Selain melakukan pengalihan lalu lintas, Satlantas Polres Kudus juga menyiagakan derek untuk mengatasi kendaraan yang mogok dan menempatkan tim urai apabila terjadi kepadatan arus lalu lintas.

Baca juga: Fenomena Squall Line Disebut Memicu Banjir di Semarang, Ini Faktanya

Terpisah, Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol Ahmad Luthfi mengatakan, rekayasa pengalihan arus juga dilakukan melalui jalur alternatif dari Kudus ke Demak memutar melalui Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.

Pihak Polda Jawa Tengah juga menyiapkan sejumlah kantong parkir bagi kendaraan bertonase tinggi yang berada di jalur Kudus-Demak dengan penjagaan polisi lalu lintas.

Kantong parkir ini disiapkan di sepanjang ruas dari Kudus ke Demak untuk kendaraan beristirahat sementara waktu.

"Kita pikirkan kendaraan-kendaraan bertonase sumbu 3. Kini kita sudah siapkan beberapa kantong parkir agar kendaraan bisa istirahat akibat jalan lumpuh," ujarnya, masih dari sumber yang sama.

Baca juga: Terdampak Banjir, Pemilu 10 Desa di Demak Ditunda

Update banjir Demak

Hingga Senin (18/3/2024), banjir Demak telah merendam 89 desa di 11 kecamatan dengan ketinggian air antara 30-80 sentimeter.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mencatat, sebanyak 93.149 jiwa terdampak bencana tersebut, 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.

Berikut 11 wilayah yang terdampak banjir Demak, Jawa Tengah untuk kali kedua:

  1. Kecamatan Demak
  2. Kecamatan Karangtengah
  3. Kecamatan Sayung
  4. Kecamatan Mranggen
  5. Kecamatan Wonosalam
  6. Kecamatan Karanganyar
  7. Kecamatan Karangawen
  8. Kecamatan Kebonagung
  9. Kecamatan Guntur
  10. Kecamatan Dempet
  11. Kecamatan Gajah.

Baca juga: Mengapa Banjir di Demak Sulit Surut? Ini Penjelasan dari Ahli

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi