Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Prestasi Indonesia di All England 2024

Baca di App
Lihat Foto
Dok. PBSI
Jonatan Christie menjadi juara All England 2024 setelah mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 15-21, 14-21 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (17/3/2024).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Indonesia gelar juara umum dalam kejuaraan All England 2024 setelah dua wakilnya keluar sebagai juara.

Dikutip dari Kompas.com (18/3/2024), prestasi juara umum All England 2024 didapat usai keberhasilan Jonatan Christie menjuarai nomor tunggal putra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra.

Jonatan Christie mengalahkan rekannya Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 21-15, 21-14 di Utilita Arena Birmingham, Inggris pada Minggu (17/3/2024).

Prestasi ini sekaligus mengembalikan kemenangan wakil Indonesia dalam All England nomor tunggal putra yang terakhir diraih oleh Hariyanto Arbi pada 1994.

Sementara itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mempertahankan gelar All England usai menang 21-16, 21-16 atas wakil Malaysia Aaron Cha/Soh Wooi Yik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencapaian Fajar/Rian ini menjadikan mereka sebagai ganda putra kedua yang sanggup mempertahankan gelar juara All England sejak Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe pada 2021.

Deretan prestasi dan rekor yang diraih pebulutangkis Indonesia dalam All England 2024 mendapatkan sorotan dari sejumlah media asing.

Berikut beberapa isi pemberitaan media asing terkait prestasi dan penampilan pemain bulutangkis Indonesia.

Baca juga: Sejarah Kemenangan Indonesia di Ajang All England


1. Kemenangan emosional Jonathan Christie

The Straits Times memberitakan prestasi Indonesia dalam artikel "Indonesia’s Jonatan Christie Wins First All England Title".

Media Singapura ini menyoroti kemenangan Jonathan pada nomor tunggal putra All England 2024 sebagai kemenangan emosional.

Hal ini karena pemain berusia 26 tahun tersebut tampak menahan air mata setelah memenangkan pertandingan.

Jojo juga mencatatkan sejarah sebagai pemain tunggal putra Indonesia pertama yang menang All England sejak Hariyanto Arbi mengalahkan rekannya Ardy Bernardus Wiranata pada 1994.

“Saya sangat senang karena kami membuat sejarah, final all-Indonesia pertama setelah 30 tahun,” kata Jojo.

“Saya adalah juara di sini dan ini sangat penting bagi saya. Awal tahun 2024 penuh naik turun tetapi Tuhan banyak membantu saya di turnamen ini," lanjutnya.

Baca juga: Rangking BWF Terbaru Usai Indonesia Masters 2024, Ginting dan Jonatan Turun Peringkat!

2. Laga melawan teman baik

Gulf Times memberitakan kemenangan nomor tunggal putra dan putri All England 2024 dengan judul "Christie and Marin Claim All England Open Titles".

Media asal Qatar tersebut menyoroti kemenangan Jojo melawan teman baiknya Ginting dalam pertandingan All England pertama mereka di London, Inggris.

Jojo diketahui masuk final dengan empat ranking di bawah Ginting, yakni peringkat 9. Dia juga belum pernah mengalahkan rekannya itu sejak 2019. Namun, Jojo akhirnya mengalahkan Ginting dalam dua game.

Sementara itu, media tersebut juga menyoroti Ginting yang mengenang hubungan lamanya dengan Jojo. Dia mengaku bertemu Jojo di tim nasional pada usia muda 16 atau 17 tahun.

Keduanya disebut memiliki sejarah panjang bersama, mulai dari masuk ke tim nasional secara bersamaan, tinggal sekamar, hingga berbagi panggung All England, salah satu panggung bulutangkis terbesar dunia.

“Tadinya kita merasa malu dan sedikit takut dengan senior karena kita masih muda dan itu budaya Asia ya… Kalau hari ini tidak ada Jonathan, tidak ada saya hari ini," kata Ginting.

Baca juga: Marcus Fernaldi Gideon Pensiun sebagai Atlet Bulu Tangkis di Usia 33 Tahun, Ini Tanggapan PBSI

3. Fajar/Rian kalahkan wakil Malaysia

Free Malaysia Today membahas kemenangan ganda putra Indonesia Fajar/Rian dalam berita "Aaron-Wooi Yik Fall at Last Hurdle in All England Final".

Media Malaysia itu menyoroti kemenangan berturut-turut Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam All England 2023 dan 2024.

Fajar-Rian mengalahkan wakil ganda putra Malaysia Aaron Chia-Soh Wooi Yik pada laga final dengan skor 21-16, 21-16 dalam waktu 44 menit.

Ini menjadi kekalahan kedua Aaron-Wooi Yik pada final All England. Mereka kalah dari ganda putra Indonesia lainnya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam All England 2019.

Media ini juga menyebut Malaysia belum pernah meraih juara ganda putra All England sejak 2007 yang diraih Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.

Baca juga: Capaian Medali Bulu Tangkis Timnas Indonesia di Asian Games, Rekor Terhenti di 2022

4. Fajar/Rian pertahankan gelar

Media resmi All England Badminton menyoroti kemenangan Fajar/Rian untuk kali kedua dalam kejuaraa tersebut lewat artikel "Alfian and Ardianto Retain Men’s Doubles Title at YONEX All England".

Kemenangan Fajar/Rian atas Aaron-Wooi Yik disebut menjadi kemenangan kedua wakil Indonesia dalam All England 2024 usai Jonathan Christie menjadi juara tunggal putra.

Laga penutup kejuaraan All England 2024 yang Fajar/Rian lakoni bahkan disebut mencatatkan rekor jumlah penonton terbanyak yang datang ke lokasi pertandingan di Utilita Arena, Birmingham, London, Inggris.

"Kami sangat senang dan bersemangat karena tim Indonesia berhasil meraih dua gelar juara di turnamen paling bergengsi di dunia tersebut, semoga prestasi tersebut dapat terus berlanjut," kata Fajar.

“Kami berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung kami selama ini dan kami berharap pencapaian kami terus berlanjut sepanjang tahun," lanjutnya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Profil Ahsan/Hendra, Juara Dunia Badminton 2019

5. Hadiah untuk Fajar/Rian

Bernama.com memberitakan kemenangan Fajar/Rian dalam artikel "All England Remain Elusive for Aaron-Wooi Yik After Falling to Reigning Champions in Final".

Media Malaysia itu menyebut Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sebagai juara bertahan usai menaklukan pasangan Aaron Chia-Soh Woo Ik.

Kedua wakil Malaysia itu disebut memulai laga awal final dengan kurang baik karena tertinggal 1-6 dari pasangan Indonesia. Kedua tim lalu bertarung sengit selama dua babak pertandingan. Sayangnya, wakil Malaysia dikabarkan melakukan kesalahan sehingga kalah dari Indonesia.

Media ini juga menyebut Fajar/Rian mendapatkan hadiah 96.200 dollar AS (Rp 1.510.051.400) usai memenangkan kejuaraan ini. Sementara Aaron/Wooi Yik yang berada di peringkat kedua membawa pulang 45.500 dollar AS (Rp 714.213.500).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi